Dia Tak Menginginkan Keberadaanku Lagi

7325 Words
Hari itu Mass langsung saja berangkat, pulang ke rumahnya. Selain ini masih belum malam, jarak dari cafe ke rumah Mass tak terlalu jauh. Mass pun berlari untuk pulang. Beberapa saat kemudian Mass sampai di rumah, langsung duduk untuk merenung sebentar. Di lamunan tersebut Mass tiba-tiba terfikir tentang Misy. dari awal bertemu Misy sudah baik, sangat baik, sampai tadi terakhir Mass bertemu dengannya Misy membuat Mass bahagia, bahkan sekarang Mass merasa seperti mempunyai tenaga baru, semangat baru, untuk terus menjadi yang terbaik dari yang terbaik di perguruan. Sehingga Mass tak lagi ragu jika harus berhadapan dengan penjahat untuk menolong seseorang yang mengalami masalah. " Apa aku jatuh cinta, sehingga hanya melihat misy tersenyum seperti itu, sampai sekarang senyuman itu masih membekas di ingatanku,"dalam hati Mass berkata. Mass tak dapat melupakan kejadian itu, malam itu Mass sudah akan tidur untuk beristirahat. Tapi senang dalam hati Mass belum bisa terbendung, Mass masih saja memikirkan, dan terus teringat senyuman misy yang begitu iklas, dan menenangkan hati Mass. Lalu Mass tiba-tiba tertidur. Keesokan harinya Mass terbangun. Seperti biasa Mass bangun saat matahari belum terbit, Mass dengan sangat bersemangat mempersiapkan dirinya untuk pergi ke perguruan seperti biasa. Mass pun sudah siap untuk pergi , tanpa berfikir lagi Mass langsung berlari menuju perguruan. Keesokan harinya di perjalanan Mass tak melihat hal yang mencurigakan. bahkan Mass sengaja melewati cafe, dan jalan yang dilaluinya saat pulang dari perguruan hari ini, untuk melihat keadaan disana. Tapi saat melewatinya tak ada hal apapun yang membuat Mass heran, atau aneh. Mass pun langsung saja melanjutkan perjalanannya ke perguruan. Lalu Mass sampai di perguruan, tapi pintu perguruan tak bisa Mass buka, Mass tak bisa masuk. Mass berfikir apa Shu tidak mengadakan latihan hari ini, tapi tak mungkin seperti itu, Jika memang hari ini Shu tak mengadakan latihan, pasti hari sebelumnya Shu akan memberitahukan hal ini kepada kami semua termasuk aku, jika tak akan ada latihan hari ini. Mass mencoba melihat kedalam melalui jendela di atas sana. Di dalam sana terlihat kosong tak ada aktifitas latihan seperti biasanya. Tapi Mass melihat di pojok sana, di pintu menuju tempat latihan terbuka ada Shelt, dan terlihat Shelt sedang berbincang dengan seseorang yang asing dimata Mass, lalu Shelt, dan orang itu menuju ke bagian latihan yang diluar ruangan. Mass berfikir jika Shelt ada di dalam sana berarti Shu mengadakan latihan, bisa saja Shu mengadakan latihan di lapang luar. Mass langsung saja menuju bagian belakang perguruan, dimana tempat latihan terbuka terletak. Saat itu Mass tak bisa melihat ke bagian dalam lapangan karena, dinding pembatas lapangan tersebut sangat tinggi, sehingga jika Mass ingin melihat ke dalam lapangan Mass harus menggunakan tangga untuk bisa menjangkau, melihat ke bagian dalam lapangan, tempat latihan itu. Mass berdiam diri saat itu, tapi tak ada yang bisa Mass gunakan untuk melihat ke bagian dalam lapang latihan tersebut. Karena tak mungkin untuk Mass bisa melihat ke bagian dalam, Mass pun mencoba mendengarkan saja dulu apa benar mereka latihan di lapang sana. Beberapa saat Mass berdiam diri mencoba mendengarkan, tapi Mass tak mendengar adanya kegiatan di dalam sana, Mass pun berfikir untuk kembali saja ke bagian depan, mencoba mengetuk pintu depan saja supaya jika ada kegiatan di dalam sana Mass bisa mendengar, atau melihatnya langsung. Saat akan ke pintu depan Mass melihat Shelt, dan orang-orang asing tersebut sedang berada diluar, di depan pintu tersebut, mereka seperti sedang menunggu seseorang disana. Mass tak langsung menampakan dirinya kepada Shelt, dan orang tersebut, karena Mass berfikir ada hal yang tak beres disini, Mass curiga dengan Shelt. jika Shu tak mengadakan latihan hari ini, kenapa Shelt bisa dengan sangat mudah keluar-masuk perguruan, bahkan dengan orang asing. Jika itu adalah tamu Shu, pastinya Shu akan ada bersama mereka bukan hanya Shelt, memang Shelt bisa di sebut sebagai seorang yang dipercayai Shu, karena Shelt juga sepertiku, dia selalu membantu Shelt di luar waktu latihan, tapi daritadi Mass tak melihat Shu ada. Beberapa saat kemudian ada mobil yang datang, berhenti tepat di pintu, dimana Shelt, dan orang-orang itu berdiam diri. dua orang pria keluar lalu, berjejer di keluar mobil itu. Lalu Mass melihat ada orang yang kembali keluar dari mobil, tapi Mass tak dapat melihat wajahnya karena orang-orang tadi, dan yang bersama Shelt menghalangi. Sehingga pria tersebut sudah masuk ke dalam perguruan tanpa Mass bisa melihat wajahnya. Mass bertanya sendiri, siapa pria itu, dan kenapa pria itu seperti sangat dijaga oleh pria lainnya, termasuk oleh orang-orang yang bersama Shelt, Mass semakin curiga dengan apa yang terjadi saat ini. Mass mencoba mencari tahu diam-diam apa yang sedang terjadi dengan semua ini, yang sudah Mass ketahui yaitu, Shelt ada hubungannya dengan semua ini. Karena Shelt menjadi orang yang sepertinya akrab, dengan orang asing ini. Mass mencoba mengintip kembali dari celah yang ada di pintu depan tersebut. Saat Shelt mencoba mengintip tiba-tiba. " Hey siapa itu,"salah satu pria itu melihat Mass, dan langsung berteriak seperti itu. Mass pun langsung saja lari dari tempat itu, bersembunyi, Mass tak boleh sampai diketahui jika sedang mengintip, mencoba mencari tahu apa uang sedang terjadi. Mass lari secepat mungkin menjauh, dari perguruan, tak ingin jika sampai ada yang mengejar, dan Mass ketahuan mengintip mereka. Mass rasa sudah cukup jauh berlari, Mass beristirahat dengan sembunyi di salah satu gang yang ada di komplek tersebut. Menghela nafas sambil berfikir apa yang harus Mass lakukan, Mass khawatir jika ada masalah dengan Shu. Mass berfikir apa para penjahat itu tahu jika perguruan itu adalah tempat ku belajar bela diri, lalu mereka mencoba menangkapku dengan cara menggali informasi tentangku dari perguruan. Sehingga mereka mengetahui tentangku, atau lebih parahnya mereka menangkap orang yang dekat dengan ku. Setelah itu aku yang akan menjadi target dengan memanfaatkan orang yang dekat dengan ku sebagai tawanannya. Saat itu Mass berfikir dengan keras, bagaimana jika yang di fikirkan Mass benar. Tapi di sisi lain Mass mencoba untuk berfikir tenang, dan positif, Mass yakin jika Shu memang menjadi target mereka dulu sebelum Mass. Shu tak akan bisa dikalahkan dengan semudah itu, Shu tak mungkin dengan mudah menjadi tawanan, atau alat untuk mereka bisa memancingku keluar, lalu menangkapku. Mass sangat yakin jika Shu bisa tak akan bisa ditangkap semudah itu. Satu lagi yang Mass fikirkan, jika sampai fikiran Mass benar seperti itu, berarti Shelt, teman seperguruannya adalah salah satu orang yang ikut campur dalam masalah ini. Shelt ikut merancang ini. Tak mungkin Mass berbicara sendiri, jika tak mungkin Shelt melakukan ini, Shelt berkhianat kepada kami, meskipun belum pasti, Mass belum punya bukti jika orang-orang itu penjahat, tapi dengan melihat keadaan perguruan, dengan tidak ada jua Shu, dan Shelt yang bebas keluar-masuk dengan orang asing. Mass sudah cukup yakin jika ada hal yang tak beres dengan Shelt, dan semua ini. Mass sudah merasa tak lelah lagi. Mass langsung saja pergi dari tempat itu, Mass berfikir jika Mass akan pulang terlebih dahulu, untuk merenungkan tentang masalah ini. Di perjalanan pulang Mass kembali melewati cafe dimana Misy selalu berada disana. Tapi hari itu Misy terlihat tak ada disana karena kendaraan Misy pun tak ada, entah sedang kemana misy pergi. Tapi meskipun Misy sedang ada di cafe tersebut memangnya apa pengaruh nya untuk Mass, saat itu Mass berfikir kembali meskipun Mass bicara seperti itu tak dapat dipungkiri, jika Mass merasakan sesuatu yang berbeda terhadap Misy, perasaan Mass berbeda terhadap Misy. Mass merasakan jika dalam hati Mass seperti membutuhkan Misy, tak tahu mengapa tapi Mass merasakan jika ada yang kurang jika Mass ke cafe ini tanpa melihat kehadiran Misy, Mass pun menggelengkan kepala dengan raut wajah yang agak kecewa, Mass memutuskan untuk pergi pulang. Mass terus saja berjalan sampai sudah dekat dengan rumah Mass, tapi tiba-tiba Mass menendang sesuatu sehingga Mass tersungkur akan jatuh. Lalu setelah itu perasaan Mass tidak karuan, Mass merasakan jika tiba-tiba saja perasaan Mass merasa tak, seperti ada yang mengganjal dalam hati Mass. Tiba-tiba saja pesan masuk ke ponsel Mass, Mass langsung saja membukanya. Ternyata pesan itu Misy yang mengirim, Misy mengirimkan lokasinya sekarang ini, saat Mass lihat posisi Misy Mass kenal tahu daerah dimana Misy berada, Mass berfikir kenapa Misy pergi ke tempat dimana disana adalah minoritas penduduknya, daerahnya, banyak dengan tempat lokalisasi disana, Mass tiba-tiba merasa terjawab sudah kenapa perasaanya bisa tak enak, mungkin inilah alasanya. Mass pun berlari menuju garasi di rumahnya mengambil motornya, lalu tanpa banyak berfikir lagi langsung saja menuju posisi dimana Misy berada. Setelah Mass dapat sharelock dari Misy Mass langsung saja melacak posisi ponsel Misy karena tak Mass lihat posisi Misy yang di berikan kepada Mass masih di jalan, belum sampai di sebuah rumah, hotel, ataupun tempat lokalisasi, kemungkinan besar jika Misy masih berada di dalam kendaraan saat itu, dan akan menuju suatu hotel, tempat lainnya. Saat Mass melacak posisi Misy benar saja, jika posisi Misy memang masih bergerak. Beruntung Mass langsung melacak posisi Misy saat itu jadi Mass tahu kemana Misy bergerak. Mass berfikir pasti terjadi sesuatu kepada Misy sehingga Misy mengirim posisinya kepada Mass, maka dari itu Mass langsung saja ke posisi Misy sekarang, Mass membawa motor agar Mass bisa dengan cepat menyusul Misy. Dan di tengah perjalanan saat Mass melihat ponselnya dimana sedang melacak Misy, Mass melihat jika posisi Misy sekarang sudah tak bergerak, itu berarti Misy sudah sampai di tempat tujuan, Mass langsung saja memacu motor nya dengan sangat cepat untuk mengejar Misy untungnya jarak antara Misy, dan posisi Mass sekarang tak terpaut begitu jauh, jadi Mass bisa secepat mungkin ke tempat dimana Misy berada. Beberapa menit kemudian Mass sampai dimana Misy berada, benar saja saat ini yang di datangi Misy adalah sebuah tempat lokalisasi, Mass bingung apa Mass harus langsung masuk saja, tapi jika Mass langsung masuk, kemana Mass harus pergi, kamar mana Misy berada. Mass pun sedikit bersabar berfikir, apa yang harus Mass lakukan, Mass memarkirkan motornya, lalu Mass berfikir untuk masuk saja ke tempat lokalisasi tersebut. Sebelum Mass masuk Mass lihat jika ada mobil yang Mass lihat saat sedang di jalan yang berisi wanita yang sedang diperkosa malam itu. Mass berfikir kemungkinan besar jika Misy di bawa oleh orang-orang yang membawa mobil ini. Mass langsung saja masuk ke dalam tempat lokalisasi tersebut, lalu Mass masih ingat dengan wajah pria yang mengejar nya malam itu. Mass berfikir jika Mass bisa menemukan orang-orang itu, Mass bisa menemukan dimana Misy disimpan. Mass melewati beberapa pintu kamar, saat akan melewati salah satu kamar Mass mendengar jika ada seseorang yang sedang berbincang, dan terdengar samar jika mereka bicara tentang bos yang akan datang sebentar lagi untuk, mengambil salah satu gadis disini, dan orang ini meminta agar saat bos ini datang dilayani, dan disiapkan kamar yang khusus untuk bos tersebut. Lalu seorang wanita menjawab jika dia akan menjalankan semuanya sesuai apa yamg di inginkan bos tersebut. Setelah itu terdengar langkah kaki, mungkin mereka akan keluar Mass pun langsung saja pergi bersembunyi, Mass dari kejauhan mengintip siapa yang keluar dari kamar tersebut, saat orang-orang itu keluar ternyata benar saja perkiraan Mass, Mass ingat wajah orang yang mengejar, dan dihajar Mass malam itu, dan yang keluar dari kamar tersebut tidak lain, dan tidak bukan adalah pria tersebut dengan sebuah luka yang masih memar di dagu nya, keluar bersama dengan seorang wanita paruh baya, yang seperti nya itu adalah pemilik dari tempat lokalisasi tersebut. Wanita pemilik tempat lokalisasi tersebut sudah melewati tempat Mass berada, Mass mengira pemilik tempat ini pasti akan menuju kamar khusus yang di bicarakan tadi, untuk menyiapkan semuanya seperti yang di inginkan pria tadi. Mass terus saja membuntuti pemilik tempat tersebut, tapi Mass lihat ternyata pemilik tempat ini bukan menuju ke kamar tersebut, tapi malah menuju keluar ke bagian tempat pemesanan kamar. Tapi Mass masih sabar, tak langsung bertindak. Mass terus saja membuntuti pemilik lokalisasi ini. Pemilik lokalisasi ini terlihat sedang bicara dengan seorang pria, seorang penjaga yang ada di salah satu sudut ruangan disana, pemilik lokalisasi menunjuk sebuah jalan entah kemana yang dia maksud, tapi pria ini langsung saja pergi kemana si pemilik lokalisasi suruh. Mass berfikir mungkin saja pria ini akan ke kamar dimana Misy dikurung, Mass pun mengikuti pria tersebut diam-diam, sedikit jauh agar tak diketahui jika Mass sedang membuntutinya. Beberapa saat kemudian pria ini masuk ke salah satu kamar, Mass tak masuk tapi hanya mengintip dari luar, saat Mass mengintip ke dalam kamar tersebut terlihat seorang wanita yang sedang terduduk, dengan kondisi tangan di ikat, Mass belum bisa melihat wajah wanita itu karena tertutup si pria tersebut. Tapi saat pria tersebut berdiri, sepertinya akan membuka bajunya Mass melihat ternyata itu adalah Misy pantas saja Misy tak teriak apalagi kabur, karena kaki, tangan Misy di ikat, lalu mulut Misy di ikatkan kain agar Misy tak dapat berteriak. Sudah jelas jika itu Misy, Mass tanpa berfikir langsung saja mendobrak pintu lalu menghajar pria itu sampai pingsan dibuat Mass, membuka ikatan tangan, kaki, dan mulut Misy. Misy langsung saja memeluk Mass dengan menangis. " Aku takut Mass, aku takut, aku mohon bawa aku pergi, aku takut disini Mass,"sambil menangis dan memeluk Mass, Misy bicara seperti itu. " Tenang Misy aku sudah disini dan sekarang tentu aku akan menolong mu untuk keluar dari sini, tak ada banyak waktu Misy, ayo sekarang kita harus lari keluar dari tempat ini,"sambil menenangkan Misy Mass bicara seperti itu. Mass, dan Misy pun berlari dan langsung pergi dari tempat itu, tapi saat akan keluar di dekat pintu keluar pemilik lokalisasi ini ada sedang berbincang dengan seorang pria yang terlihat sangat kaya, terlihat dari cara dia berpakaian. Mass berfikir mungkin itu adalah pria yang di sebut-sebut bos oleh pria tadi yang berbincang dengan pemilik lokalisasi, jika seperti itu Mass, dan Misy dalam bahaya. Dengan cepat Mass harus bisa keluar kemana pun jalannya yang penting mereka bisa keluar. " Misy wanita paruh baya itu pemilik, lokalisasi ini, dan pria yang sedang berbincang dengannya itu adalah orang yang sepertinya akan berlaku buruk kepadamu, maka dari itu kita tak bisa keluar melewati pintu ini kita harus mencari jalan keluar lain,"dengan bersembunyi Mass berkata seperti itu. Saat melihat ke belakang ternyata ada jalan keluar di belakang sana, Mass pun langsung saja menarik Misy untuk keluar melewati pintu belakang. Ternyata itu memang pintu untuk keluar ke arah belakang dari lokalisasi tersebut, tapi tak lama saat Mass berhasil membawa Misy keluar tiba-tiba, seseorang berteriak " Mami tolong, wanita itu kabur mi tolong,"dengan keras terdengar teriakan seseorang di dalam salah satu kamar. Mass pun sangat kaget pria yang sudah Mass lumpuhkan bisa bangun secepat itu, Mass langsung saja membawa Misy ke motornya lalu dengan cepat pergi dari lokalisasi. Beruntung Mass tidak terlambat dalam menyelamatkan Misy, dan saat lari pun untungnya mereka lambat untuk menyadari sehingga Mass, bisa lolos membawa Misy. Di perjalanan, karena merasa sudah sangat jauh dari lokalisasi, dan Mass lihat tak ada yang mengejarnya, Mass mengurangi laju kendaraan nya. " Misy, sepertinya orang-orang di lokalisasi gagal mengikuti kita, tak ada orang dari lokalisasi yang mengikuti kita, sekarang aku antar kamu pulang ya?"Ucap Mass. Misy tak menjawab, hanya saja tangan Misy dengan eratnya memeluk Mass. Mass tak memaksakan bertanya kepada Misy saat ini Mass terus saja fokus ke jalan, Mass berfikir mungkin Misy syok dengan kejadian yang menimpanya hari ini, Mass saat itu pergi ke sebuah tempat dimana tempat ini adalah titik tertinggi di kota itu. Mass membawa Misy ke sebuah tempat di titik tertinggi kota tersebut yang menyediakan taman, untuk orang-orang yang sekedar ingin melepaskan penat nya memandangi pemandangan indahnya kota. Sampai lah Mass di taman tersebut, Misy masih memeluk Mass dengan sangat erat. Saat Mass berhenti, dan menyandarkan motornya tiba-tiba Misy melepaskan pelukannya. Misy tiba-tiba pergi ke ujung taman lali terduduk disana, Mass tak melarang atau berkata sesuatu sedikitpun kepada Misy, Mass hanya mengikuti saja kemana Misy pergi. Misy dengan tatapan kosong ke arah pemandangan kota yang indah dihadapannya, tak berucap sedikitpun, Misy hanya terduduk, dan terus memandangi keindahan tempat itu. Mass ikut duduk di sisi Misy, Mass tak berkata sedikitpun, sama dengan Misy hanya melihat indahnya pemandangan malam di taman itu. Tiba-tiba Misy berdiri, tentu saja Mass pun ikut berdiri karena takut Misy akan berbuat sesuatu yang tidak-tidak. Tapi saat itu Misy kembali memeluk Mass, lalu menatap Mass, dan Misy mencium Mass. Mass tak menolak apa yang dilakukan Misy, saat itu mereka pun berciuman disana. Beberapa saat kemudian Misy kembali memeluk Mass. " Terimakasih Mass, kau sudah menyelamatkanku, bahkan kau rela membahayakan keselamatan mu, untuk masuk, dan mengendap-endap di tempat lokalisasi. Kau tidak memikirkan bahaya yang mengancamu di lokalisasi sehingga kau berani untuk menerobos masuk untul menyelamatkanku, aku takut kamu kenapa-napa Mass, aku takut, terimakasih Mass terimakasih, aku berhutang budi kepadamu,"dengan masih menangis, dan memeluk dengan erat Misy berkata seperti itu. " Sudahlah Misy, kamu tak usah memikirkan itu, tenang saja. Aku tak apa-apa, aku baik-baik saja. Lagipula aku menolong mu karena dari awal kita berjumpa juga karena kau menolongku kan Misy, jika kau tidak menolongku hari itu mungkin saja aku sudah babak belur dihajar orang-orang itu. Kau tak berhutang budi padaku Misy justru aku yang hutang budi kepadamu, makannya aku tak takut untuk menolong mu termasuk menolongmu dal hal ini Misy,"dengan memeluk Misy Mass pun berkata seperti itu. " Terimakasih Mass, terimakasih. Aku merasa sangat kedinginan,"ucap Misy. " Oh maaf Misy, ini pakai jaket ku cepat aku tak memakainya karena tadi aku berkeringat jadi aku simpan saja di tas ku, sekarang kamu pakai jaket ini agar kamu tak kedinginan,"ucap Mass. " Kau begitu baik Mass, aku ingin kau selalu ada untuku Mass,"seperti sudah tidak sadar Misy pun bicara seperti itu. Mass pun berfikir bagaimana Mass bisa membawanya pulang, jika Misy tertidur. Mass mencoba membangunkan Misy, tapi dengan wajah Misy yang terlihat jelas bekas menangis, dan Misy juga terlihat sangat lelah Misy tak bisa Mass bangunkan. Terpaksa Mass pun mengangkat Misy, dan mengantarkan Misy pulang. Masalah yang lain terjadi, jika Misy tertidur bagaimana Mass bisa membawa Misy pulang dengan motor, sementara waktu sudah akan larut malam, dan masalah lainnya adalah Mass tak tahu dimana kediaman Misy. Dengan terpaksa Mass membawa pulang Misy ke rumah Mass. Mass memakaikan tas yang di pakai ke Misy, tapi tali tas tersebut sampai ke badan Mass sehingga itu membuat Misy secara tak langsung seperti di ikat kepada Mass dengan tas nya. Mass pun membuat Misy memeluk Mass dengan erat, lalu Mass berangkat pulang ke rumah nya. Beberapa saat Mass di perjalanan, sampailah Mass di rumah. Hari ini Mass terpaksa membawa Misy pulang ke rumah Mass, membiarkan Misy beristirahat di rumah Mass. Langsung saja Mass menggendong Misy ke tempat tidur, lalu meninggalkannya untuk melanjutkan tidurnya. Lalu Mass keluar kamar, dan memutuskan jika Mass akak tidur di sofa yang berada di ruang tengah, sementara Misy tidur di kamarnya. Tapi kembali Mass melamun, dalam lamunannya tersebut tidak lain, dan tidak bukan Misy yang sedang Mass fikirkan. Mass memikirkan kejadian saat di taman tersebut, kenapa Misy begitu berani, apa Misy mempunyai perasaan terhadap Mass. Dengan tersenyum sendiri memikirkan hal itu Mass bertanya sendiri, apa Misy mempunyai perasaan yang sama dengan Mass, jika Mass merasa ada perasaan yang lebih dari teman kepada Misy, Mass pun tak terlalu serius memikirkan hal itu, bisa saja Misy seperti itu karena dia ingin berterima kasih saja pada Mass. Lalu tiba-tiba Mass terbangun, karena mendengar suara yang menganggu, suara itu terdengar berasal dari dapur. Mass mencoba melihatnya ke dapur, pelan-pelan Mass berjalan ke arah dapur, Mass mengintip ke dalam dapur. Mass melihat jika di dapur ada seorang wanita yang tergeletak tanpa ada seutas benang pun yang menempel di tubuh wanita itu, melirik ke sebelah kiri Mass juga melihat jika ada seorang pria yang sedang memperkosa seorang wanita, Mass tak dapat melihat siapa wajah wanita itu karena terhalang oleh pria tersebut. Mass pun berniat untuk memukul pingsan pria tersebut, agar wanita tersebut bisa melepaskan diri dari pria yang sedang menungganginya. Pelan-pelan Mass menghampiri pria tersebut dengan balok ditangannya, pelan-pelan sehingga tak terdengar Mass menghampiri pria tersebut. Saat Mass sudah sangat dekat dengan pria tersebut, Mass bisa melihat wajah wanita tersebut, Mass sangat kaget sehingga balok di tangan Mass terjatuh karena wanita yang tengah di perkosa itu adalah Misy. Mass pun hanya bisa terdiam tanpa kata-kata, tapi anehnya meskipun Mass menjatuhkan balok yang dibawanya sehingga menimbulkan suara yang keras, tapi pria itu tenang saja tak kaget, atau pun langsung saja melepaskan wanita tersebut. Tapi pria itu terus saja memperkosa wanita tersebut yaitu Misy, tak tahu kenapa tubuh Mass tak bisa bergerak, niatnya Mass ingin menghajar pria tersebut, tapi tubuh Mass tak bisa bergerak Mass hanya bisa menyaksikan Misy yang sedang merintih, mendesah kesakitan, di perkosa pria tersebut. Saat itu Mass mendengar jika ada seseorang yang seperti merangkak terbangun dari posisinya yang sedang tidur tapi Mass tak bisa melirik ke belakang tubuh Mass kaku. Tiba-tiba ada yang memegang pinggang Mass dengan kedua tangan, sampai memeluk Mass dari belakang, Mass sangat tegang dengan keadaan itu, siapa yang memeluk Mass dari belakang. Lalu orang ini bicara dengan nada yang mengerikan sambil memeluk Mass dia berkata 'tolong', Dan dengan bersamaan pria yang sedang memperkosa Misy membalikan kepalanya 180°, dengan berkata 'tak ber-keprikemanusiaan', begitu pun dengan Misy yang sedang tidur telentang dengan di tunggangi wanita itu berkata hal yang sama dengan pria itu. Lalu mereka semua berteriak dengan suara yang melengking, dan mengerikan berteriak tepat di depan, dan belakang kepalaku. Mass langsung sadar, dan ternyata itu adalah mimpi buruk yang mengerikan. Tapi aneh nya mimpi yang dialami tersebut tentang orang yang sama yaitu wanita yang di perkosa di dalam mobil malam itu. Mass pun semakin yakin, dan percaya jika itu adalah pertanda jika wanita itu memang meminta tolong, tapi karena Mass saat itu hanya mementingkan diri Mass sendiri, Mass tak menolong wanita itu. Mass merasa sangat bersalah karena saat itu hanya mementingkan diri Mass sendiri, dan acuh dengan wanita tersebut yang sangat membutuhkan bantuan. Saat itu waktu menunjukan pukul 3 pagi, Mass terbangun dengan dipenuhi keringat, karena mimpi yang Mass alami, Mass berfikir sangat keras saat itu, bagaimana Mass harus menebus kesalahannya ini agar Mass tak dihantui rasa bersalah, karena wanita itu. Saat Mass melamunkan masalah itu tiba-tiba ada yang memegang bahu Mass, tapi ternyata itu adalah Misy, dengan kaget Mass langsung melirik ke arah Misy. " Astaga Misy, kamu itu bikin aku kaget saja,"ujar Mass dengan kaget. " Oh maaf Mass aku tak sengaja untuk membuat mu kaget, aku tadi terbangun karena mendengar jika kamu dengan keras bangun dari tidur kamu Mass, kamu kenapa?"tanya Misy sambil memegang bahu Mass. " Aku tak apa-apa Misy, maaf aku membawa kamu ke rumah ku Misy, aku bingung harus kemana aku membawa kamu. Karena aku tak tahu dimana rumah kamu, dan saat aku mencoba membangunkan kamu, aku lihat kamu sangat kelelahan, sehingga aku tak bisa membangunkan mu. Tapi aku bersumpah aku tak melakukan apa-apa sama kamu Misy aku hanya membawa mu ke rumah ku, menidurkan mu di kamar ku lalu aku keluar, dan sekarang aku tidur di sofa ini membiarkan mu beristirahat di kamar ku,"dengan kaget, dan salah tingkah Mass menjawab dan berkata seperti itu kepada Misy. Misy pun menutup mulutku dengan telunjuknya, sehingga aku berhenti berbicara. " Aku tidak apa-apa, aku percaya sama kamu Mass, kamu tak usah merasa khawatir, atau bersalah karena apa yang kamu lakukan ini benar. jika tak ke rumah ini kemana kau akan membawaku, atau meninggalkanku disana sendirian? kamu tidak salah memutuskan hal ini Mass. terima kasih,"dengan halus Misy menjawab seperti itu. Mass pun hanya bisa tersenyum, dan memegang tangan Misy. " Tapi Mass aku tak percaya dengan cara kamu bangun seperti ini, dan keringat kamu yang sebanyak ini, aku tak percaya jika kamu tidak apa-apa. Jika kamu tak ingin membicarakannya baiklah aku tak akan memaksa, tapi aku sudah bicara jika di hadapan ku tak usah sok jagoan, atau sok tentang keadaan kamu yang seperti ini,"Ucap Misy. Misy pun langsung saja membalikan badan, akan pergi dari Mass. " Tunggu Misy, baik maafkan aku, aku akan ceritakan semuanya sama kamu, tapi aku minta kamu duduk, dan dengarkan apa yang akan aku ceritakan sama kamu,"sambil memegang tangan Misy, menahan Misy untuk pergi, Mass bicara seperti itu. " Sebelum aku menceritakan apa yang aku alami tadi, aku ingin kamu mengetahui bagaimana aku sebelum sekarang ini, sebelum aku bertemu dengan mu, dan sebelum kau mengubah hati ku, dengan cara kau berlaku sangat baik kepada ku Misy aku sangat berterima kasih kepada kamu, karena gara-gara kamu sekarang aku bisa menjadi manusia lebih membuka pikiran, dan hati ku Misy,"ucap Mass sambil memegang tangan Misy. " Baik Mass aku akan mendengarkan apa yang akan kamu ceritakan, tapi memangnya sebelum kamu bertemu denganku, memang kamu seperti apa Mass? apa kamu seorang penjahat? kamu seorang maling? atau mungkin kamu adalah seorang narapidana yang sedang lari dari? seperti itu maksud kamu Mass?"dengan bawel Misy berkata seperti itu. " Tidak Misy, tidak seperti itu, kamu jangan menyangaka-nyangka dulu seperti itu, semua pernyataan kamu tidak ada yang benar Misy. Aku akan menceritakannya, tapi aku mohon kamu tak akan menjauh dariku jika kamu sudah mendengarkan ceritaku ini,"tegas Mass menjawab. " Oke Mass, kamu tak usah khawatir aku tak akan sampai menjauh dari kamu, justru aku akan menjauh dari kamu jika kamu menyembunyikan seseuatu dariku Mass,"ucap Misy. Mass menceritakan semuanya terhadap Misy, Mass memulai ceritanya jika Mass adalah salah satu murid di perguruan yang ada di pinggir kota ini. Mass awalnya tak mengalami hal yang ganjil ataupun hal yang membuat Mass terkena masalah. Mass mengatakan jika pada saat Misy bertemu Mass, pada saat Mass berteduh di cafe dimana Misy suka bekerja disana. Mass berkata jika saat itu Mass sudah mengalami hal yang kurang baik, Mass melihat ada mobil yang terparkir di bahu jalan yang menyala, tapi tak bergerak. Saat itu Mass tak berfikir buruk mungkin saja mobil itu mengalami masalah sehingga mogok, tak bisa berjalan, Mass pun biasa saja akan berjalan melewati mobil tersebut. Saat Mass sudah dekat mobil tersebut Mass melihat jika ada pria, dan wanita, tapi tidak seperti biasanya karena si wanita di tunggangi pria tersebut dengan kata lain, pria tersebut sedang memperkosa secara paksa wanita tersebut, karena saat Mass melihat nya lagi si wanita tersebut berontak, melambaikan tangan, seperti meminta tolong kepada Mass saat itu. Mass berkata saat itu Mass adalah seseorang yang sangat egois, yang hanya mementingkan diri Mass sendiri, dalam hati Mass tak ada perasaan ingin membantu orang yang sedang dalam kesusahan termasuk saat Mass, melihat wanita dalam mobil tersebut Mass hanya melihat, tapi Mass tak tergerak untuk membantu wanita tersebut. " Jadi seperti itu Mass, aku benar-benar tak menyangka kamu yang sekarang ini bisa membantu aku sampai kamu membahayakan keselamatan kamu seperti itu Mass. Bahkan kamu bisa melewati penjagaan yang banyak pada saat menyelamatkan aku, di lokalisasi,"dengan terlihat sedikit kecewa Misy bicara seperti itu. " Misy tunggu, kamu jangan langsung menyimpulkan seperti itu. Dengarkan ceritaku seluruhnya Misy, aku mohon jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu,"dengan memotong pembicaraan Misy, Mass berkata seperti itu. " Apalagi Mass. Oh ya baik, baik Mass aku sudah bilang jika akan mendengarkan ceritamu seluruhnya. Baik silahkan lanjutkan ceritamu, tapi Mass aku sudah mendengar sedikit ceritamu, aku katakan dulu sekarang jika apa yang kamu lakukan saat melihat wanita tersebut itu salah Mass, itu salah sangat salah,"dengan tegas Misy bicara seperti itu. " Aku memang tidak menolong wanita itu Misy karena, sebelum aku mendekat ke mobil itu saja, pria yang sedang menunggangi wanita itu sudah dengan tajam melihat ke arahku. Bukan hanya itu Misy, setelah itu 2 orang pria teman orang itu tiba-tiba keluar dari mobil itu, tanpa basa-basi mereka langsung saja seperti akan menangkap ku, dan tentu tubuhku reflex untuk menghindar lalu berlari jauh dari tempat itu Misy. Aku lari sekencang mungkin, beberapa saat kemudian aku melihat ke belakang 2 pria itu tak terlihat mengejarku, aku pun sedikit lega. Tapi perasaan lega itu pun sirna karena saat aku melanjutkan berjalan berbelok ke arah kiri, lampu motor langsung saja menyorot ke arah mataku, yang memakai motor tersebut tak lain, dan tidak bukan adalah 2 pria yang tadi mengejarku, sekarang mereka menggunakan motor untuk mengejarku. karena tak mungkin akan lolos dari kejaran motor jika berlari di jalan umum, aku pun berlari dengan masuk ke gang, aku berfikir jika mereka tak akan mengikutiku, tapi aku lihat mereka tetap mengikutiku melalui jalan umum yang berada di sebelah gang tersebut. Bukan hanya mengikuti, tapi mereka mendahului ku sehingga saat gang yang aku lalui habis, aku langsung saja di sambut dengan tangan yang di ayunkan untuk memukul ku, untung dengan sigap aku bisa menghindar meskipun aku hampir terjatuh, tapi dengan kuat aku bisa bertahan tetap berdiri. Setelah itu tanpa basa-basi pria yang menjegalku langsung melayangkan beberapa pukulan sehingga aku roboh dibuatnya, aku berfikir jika aku tak melawanya aku bisa habis dibuatnya, untungnya baru hanya 1 pria yang berhadapanku saat itu. Saat itu pertarungan tak dapat terhindarkan, sampai aku akhirnya bisa mengalahkan pria tersebut. Tapi teman pria tersebut terlihat dari jauh dengan cepat menghampiri kamu, tak ingin lebih jauh aku ikut campur, atau menghajar pria itu, aku langsung saja berlari kembali untuk menyelamatkan diri,"dengan se-detail mungkin Mass menceritakan nya kepada Misy meskipun itu belum semuanya. Tapi saat Mass melihat ke arah Misy, Misy malah tertidur. Entah Misy mendengarkan sampai mana ceritaku sampai Misy tertidur sekarang, Mass pun berfikir mungkin Misy masih kelelahan karena kejadian kemarin. Mass berfikir lebih baik sekarang Mass membiarkan Misy lembali beristirahat, Mass pun kembali menggendong Misy membawa Misy ke kamar agar Misy kembali beristirahat di dalam kamarnya. Karena ini masih terlalu pagi, Mass juga memutuskan untuk beristirahat juga, besok Mass harus mengantarkan Misy pulang ke rumah nya, lalu Mass pun tidur. Keesokan harinya Mass terbangun dengan agak siang, Mass melihat jika di meja makan sudah siap makanan. Mass langsung saja beranjak dari tempatnya tidur, lalu menuju kamar Mass mencari Misy, Mass takut jika Misy tak ada. Saat membuka kamarnya benar saja Mass tak melihat Misy di kamarnya, Mass langsung saja keluar dari rumah menuju balkon rumah. Dan ternyata Misy memang sedang berada di balkon rumah, Misy terlihat sedang melamun di ujung balkon. Mass tak langsung menghampiri Misy tapi Mass malah menampar diri Mass sendiri, untuk memastikan jika ini bukan mimpi. Mass menampar dirinya sendiri dam terasa sakit, tentu jika sudah seperti ini Mass yakin jika ini bukanlah mimpi, Mass langsung saja menghampiri Misy yang melamun di ujung balkon sana. " Misy, kamu kenapa? apa ada sesuatu yang salah? apa yang sedang kamu fikirkan Misy?"tanya ku kepasa Misy dengan agak ragu. " Tak ada apa-apa Mass aku hanya berfikir tentang seorang wanita yang seperti sudah biasa di lecehkan, maaf bukan aku berfikir buruk tentang seseorang. Tapi maksud ku adalah aku hanya aneh, saat aku di tawan oleh pria yang membawaku ke lokalisasi, di dalam mobil aku bukan lah satu-satunya wanita yang ada saat itu. Ada seorang wanita lagi yang mereka tawan, wanita tersebut memang menolak saat akan di lecehkan, tapi beberapa saat kemudian wanita itu pasrah saja saat seorang pria membuka satu per satu pakaian yang di pakainya sehingga terlanjang bulat dibuatnya, dan setelah itu tentu saja pria itu langsung memperkosa si wanita tersebut, maaf Mass tapi aku berfikir apa dia itu seorang p*****r, atau apa?"Misy berfikir seperti itu. " Apa Mis? kamu benar melihat wanita dalam mobil bersama pria-pria itu? apa wanita yang aku lihat saat kejadian itu sama dengan wanita yang kamu maksud Mis? aku tak melihat bagaimana wajah wanita tersebut karena terhalang oleh pria yang menungganginya, tapi wanita tersebut memakai gelang yang agak besar saat itu,"Mass bertanya seperti itu. " Mass, memang jika wanita yang aku maksud sama dengan wanita yang kau lihat malam itu, ada apa?"tanya Misy. " Tak apa-apa Mis, aku hanya berfikir jika wanita yang kita lihat sama berarti, wanita itu memang masih mereka tawan, atau bisa saja jika wanita tersebut adalah b***k mereka,"Mass berfikir seperti itu. " Jika memang mereka menjadikan wanita itu sebagai tawanan, kita harus menolong nya Mass. Kita harus melaporkanya kepada polisi,"tegas Misy. " Tidak Mis, tunggu. Kita tak bisa langsung melaporkannya, karena kita tidak tahu ada kesepakatan apa terhadap wanita itu, dan oria-pria tersebut. Jika kita melapor tanpa ada bukti jika mereka melakukan kejahatan atau yang lainnya, mereka bukannya akan ditangkap, tapi mereka bisa menuntut kita karena kita dituduh membuat laporan palsu, dan memcemarkan nama baik mereka Misy,"Mass menjawab seperti itu. " Ya kau benar Mass, maaf aku terlalu cepat memutuskan tanpa aku fikirkan kebenarannya. Yasudah Mass ini sudah menjelang siang kau harus sarapan terlebih dahulu untuk menjalankan aktifitasmu seperti biasanya. Kau akan kembali latihan di perguruan kan Mass?"tanya Misy. " I . . iya Mis, aku akan pergi latihan kembali untuk terus melatih ilmu ku, agar aku bisa selalu menolong lebih banyak orang di sekitarku, termasuk menolong, bahkan menjadi bodyguard mu Mis,"dengan sedikit bingung aku menjawab pertanyaan Misy. Kami pun masuk ke rumah lalu menyantap sarapan yang sudah Misy siapkan untuk kami santap. Sambil menyantap sarapan Mass pun memikirkan tentang wanita yang Misy ceritakan, apa benar itu wanita yang Mass lihat malam itu. jika seperti itu fikiran Mass benar, wanita itu tidak di bebaskan begitu saja setelah para penjahat itu menjadikannya b***k, tapi mereka terus saja menjadikan wanita tersebut tawanan. Pantas saja jika Mass sampai memimpikan wanita itu, bahkan sampai 2 kali, jika seperti ini Mass menjadi lebih yakin jika wanita itu benar-benar meminta tolong, atau Mass yang merasa bersalah karena malam itu tak menolong wanita tersebut sehingga tak dapat melipakan kejadian itu, bahkan terbawa sampai mimpi. Saat ini Mass sedang memikirkan tentang Shu, dan Shelt. Lalu saat ini ada hal lain yang menjadi masalah lain, mana yang harus Mass fikirkan, dan selesaikan terlebih dahulu. Mass merasa sangat kebingungan, tiba-tiba. " Mass? kamu kenapa? dari tadi aku panggil kamu, tapi kami tak sedikitpun menghiraukan ku, ada apa Mass? apa yang sedang kamu fikirkan?"sambil menepuk tangan Mass, Misy bertanya seperti itu. " Oh iya Maaf Mis, aku tadi melamun memikirkan jika ini sudah siang, aku bisa terlambat ke perguruan. Maaf Misy aku melamun dan megacuhkan mu, aku tak apa Mis. Oh ya hari ini aku akan mengantarkan mu pulang Mis. aku belum tahu rumah kamu, dan sekarang aku antar kan kamu pulang ya Mis, jadi jika lain waktu kita akan bertemu, atau keluar bersama aku tahu, dan bisa jemput kamu di rumah,"dengan masih sedikit kaget Mass bicara seperti itu. " Tapi Mass kau bilang jika ini sudah siang, dan kau bisa terlambat untuk ke perguruan. Apa tidak apa-apa jika kau mengantarkan ku terlebih dahulu ke rumah ku? kau bisa semakin terlambat Mass?"jawab Misy. Mass berfikir jika benar yang di katakan Misy, tapi Mass masih bingung juga dengan perguruan, apa hari ini Shu mengadakan latihan atau tidak. Tapi yang paling menjadi fikiran Mass adalah, Mass takut jika Misy menjadi target dari penjahat tersebut. Mass berfikir Misy bisa di culik oleh penjahat tersebut, beruntung Mass masih bisa menolong Misy. Misy terseret ke dalam kasus ini karena Mass, penjahat tersebut mengira jika Misy adalah orang terdekat Mass, sehingga penjahat tersebut akan melumpuhkan Mass dengan cara menjadikan orang terdekat Mass sebagai tawanan lalu akan memanfaatkan orang tersebut agar bisa memancing Mass dan menangkap Mass. Jika seperti itu Mass berfikir lebih baik Mass tak mengantarkan Misy pulang ke rumah, jika Mass mengantarkan Misy pulang, Mass takut jika ada penjahat yang mengikuti Mass sehingga para penjahat itu mengetahui rumah Misy, setelah itu para penjahat itu akan tahu dan pastinya, akan sangat mudah untuk menculik Misy kembali jika sudah tahu rumah Misy. Penjahat itu bisa tahu jika Misy selalu ada di cafe tersebut, pasti karena mereka mengikuti Mass yang menjumpai Misy di cafe tersebut. Lalu saat tak ada Mass di cafe tersebut Misy menjadi mudah untuk penjahat itu sandera, sehingga Mass berfikir agar Mass sebaiknya tak mengantarkan Misy pulang terlebih dahulu Mass khawatir jika Mass mengantarkan Misy pulang para penjahat ada yang mengikuti Mass, sehingga kediaman Misy di ketahui oleh mereka. Mass pun memilih untuk tak mengantarkan Misy hari itu. " Oh iya kau benar Misy, tapi tak apa-apa jika aku tak mengantarkan mu pulang? kau akan pulang sendirian Misy? kau tidak memakai kendaraan?"ucap Mass, berbasa-basi saja dengan berucao seperti itu agar Misy tak menganggap jika Mass tak ingin mengantarkan Misy pulang. " Tak apa-apa Mass lagi pula, rumah ku tak terlalu jauh dari blok ini aku bisa sambil jalan-jalan untuk pulang, kamu tak usah fikirkan apa-apa,"jawab Misy. Dalam hati Mass sangat khawatir jika membiarkan Misy berjalan sendiri. " Mis, bagaimana kejadian kemarin bisa terjadi? bagaimana penjahat itu bisa menculik mu Mis, aku harap kamu jujur, tentang ini,"Mass bertanya dan berkata seperti itu. " Kemarin aku ingin berolahraga seperti mu Mass, dengan berjalan kaki ke cafe yang biasa aku berada. Di jalan biasa saja tak ada masalah, tapi saat aku sudah dekat dengan cafe tiba-tiba seseorang menyekapku dari belakang, lalu memasukanku ke dalam mobil, setelah itu aku di bawa ke lokalisasi,"jawab Misy. " Aku mohon kamu hati-hati dalam hal apapun Mis, aku takut jika terjadi apa-apa terhadap mu. Sekarang saat kamu pun pulang sendiri hati-hati lah, dan jika Bisa kau harus selalu membawa kendaraan jika ingin bepergian. Saat kau sudah sampai di rumah mu aku tunggu kabar darimu Mis,"dengan menatap tajam mata Misy, Mass berkata. " Terima kasih Mass, karena sudah mengkhawatirkan ku, aku pasti akan sangat hati-hati, baiklah sepertinya kau sudah siap untuk pergi, aku pun akan pergi pulang,"jawab Misy. " Iya Mis ayo, hati-hati Misy. Jika sudah sampai di rumah mu langsung kabari aku,"ujar Mass. Sekarang mereka pun saling pergi, Mass menuju perguruan, sementar Misy pergi pulang. Mass belum jauh dari rumahnya, Mass berhenti sekejap, dan berfikir jika sebaiknya Mass menggunakan kendaraan. Tak tahu kenapa perasaan Mass mengatakan jika Mass ingin menggunakan kendaraan hari ini, tanpa berfikir lagi Mass langsung saja mengambil motornya di garasi lalu pergi. Saat Mass menuju ke perguruan kali ini Mass berfikir, jika akan melewati jalan dimana Mass melihat tragedi dalam mobil tersebut. Akan sampai Mass di tempat itu Mass melihat jika mobil yang Mass lihat itu tak ada sekarang, Mass mengira mungkin jika tempat ini bukan kediaman mereka, saat itu Mass hanya kebetulan saja melihat tragedi dalam mobil tersebut. Mass juga berfikir jika tempat ini hanya jalan biasa yang kadang ramai dengan pejalan kaki disini. Lagipula saat Mass melihat tragedi mobil tersebut, tragedi itu terjadi saat malam sudah larut, dengan di iringi hujan tentu saja kejahatan seperti itu bisa terjadi di jalan ini, pikir Mass. Karena disana tak ada apa-apa Mass berniat untuk melanjutkan saja perjalanannya menuju perguruan. Saat Mass akan membalikan motornya tiba-tiba terlihat dari jauh sebuah mobil hitam yang menuju ke arah dimana tragedi mobil itu terjadi, Mass belum mengira apa-apa, apalagi Mass curiga dengan mobil tersebut karena di kota ini ada ribuan orang yang memiliki mobil seperti ini. Tapi meskipun begitu Mass sembunyi saja di gang yang ada disana, dan menyimpan motornya tersebut di pinggir jalan, mencoba untuk mengintip. Saat itu mobil sudah tidak terlalu jauh, Mass bisa melihat plat nomor yang ada di mobil tersebut, dan Mass berfikir jika mobil itu memang mobil yang Mass lihat di malam itu. Mass pun tak menyesal sudah ke tempat ini untuk mencari sebuah informasi atau petunjuk, tentang wanita yang ada dalam tragedi tersebut, dan wanita yang Misy ceritakan. Jauh di depan Mass mobil tersebut berhenti tepat dimana tragedi malam itu Mass lihat, lalu 2 orang pria turun membuka pintu belakangan mengeluarkan seorang wanita, memang Mass tak langsung percaya jika itu adalah wanita yang Mass lihat tengah di perkosa oleh pria tersebut malam itu, karena pria yang membawa wanita itu menghalangi pandangan Mass. Mass terus saja memperhatikan 2 pria tersebut, sampai ternyata mereka membawa wanita yang berada di dalam mobil masuk ke dalam sebuah gang yang ada di samping jalan. Mass berfikir jika akan membuntuti mereka lalu jika wanita itu memang jadi tawanan, atau membutuhkan pertolongan Mass akan menolongnya. Sehingga Mass diam-diam mengikuti masuk ke dalam gang tersebut, wanita itu tak berontak sedikit pun seperti dia memang teman dari mereka, Mass pun terus saja mengikuti mereka dari jauh sampai salah satu pria itu mengambil sesuatu dari saku celana mereka, dan itu adalah sebuah kunci, dimana kunci itu adalah untuk membuka pintu rumah yang sedang mereka buka sekarang, mereka pun masuk. Mass ingin tahu di dalam itu ada apa, tapi 2 pria yang membawa wanita itu masuk belum keluar juga sampai saat ini, waktu mereka di dalam sudah agak lama tapi mereka pun belum kembali keluar. Mass berfikir lebih baik Mass sekarang pergi dulu saja dari tempat ini, karena Mass sudah tahu tentang tempat ini jadi jika Mass ingin mengetahui lebih apa yang sedang terjadi Mass bisa ke rumah ini dan bertanya kepada wanita yang di sekap di dalam sana. Mass pergi dari tempat itu menuju perguruan, saat sampai di perguruan tetap saja Mass tak dapat membuka pintu perguruan, Shu pun tak terlihat ada disana. Saat itu Mass terduduk lemas, berfikir dengan keras, ada apa, kenapa bisa seperti ini, apa Shu tak menginginkan aku ada belajar lagi di perguruan ini. Mass terus saja melamunkan hal itu, beberapa saat kemudian saat Mass terus saja melamun dari jauh datang mobil hitam yang tadi membawa wanita ke sebuah rumah di gang yang dekat dengan tragedi mobil malam itu, Mass langsung saja beranjak untuk bersembunyi, tapi Mass tak sempat jika harus bersembunyi bersama motornya, Mass pun membiarkan saja motornya yang penting Mass yang tak boleh terlihat oleh mereka, Mass langsung lari bersembunyi, di tempat yang bisa Mass jadikan tempat mengintip juga. Saat itu Mass bersembunyi di dekat perguruan supaya bisa mengintip, dan mendengar percakapan mereka, jika mereka memang menuju ke perguruan ini. Beberapa saat mereka pun sampai, dan benar saja tujuan mereka adalah ke perguruan ini, lagi yang menyambut mereka di perguruan adalah Shelt, Mass pun semakin bingung sebenarnya apa yang terjadi apakah Shelt membeli perguruan ini dari Shu sehingga Shelt yang selalu ada, dan selalu menyambut orang datang. Mass juga berfikir jika Shelt dengan sangat mudah keluar- masuk ke perguruan ini, dan Shelt menerima masuk orang lain, dan mereka itu orang yang menyekap seorang wanita di sebuah rumah, yang menjadi pertanyaan Mass adalah sebenarnya apa yang terjadi dengan Shu, Perguruan, dan Shelt. Mass mencoba berfikir positif jika Shelt sepertinya dijadikan anak buah kepercayaan Shu, sehingga jika ada tamu atau urusan yang lainnya, Shelt yang akan selalu mengurus itu sementara Shu hanya fokus saja untuk melatih murid-murid Shu. Fikiran Mass pun semakin kacau, kecewa karena gara-gara sikapnya yang egois Mass menjadi kehilangan kepercayaan dari Shu, dan membuat Shu semarah ini sampai Shu seperti tak menginginkan keberadaan Mass kembali disini. Sampai saat Mass masih mengintai mereka Mass mendengar percakapan mereka, dan Shelt. " Tawanan aman di rumah sekap untuk dibawa kemari malam ini, jadi tenang saja larut malam kami akan kembali kemari dengan membawa tawanan,"salah satu pria bicara seperti itu. " Bagus selanjutnya kita tinggal menunggu bos, bicara tentang apa yang akan kita lakukan selanjutnya,"Shelt menjawab. Saat itu Mass kebingungan tentang, "rumah sekap", "tawanan", apa mungkin "rumah sekap" yang mereka bicarakan adalah rumah yang tadi Mass lihat mereka memasukan seorang wanita. Saat itu mereka belum selesai bicara dengan samar Mass mendengarkan. jika mereka berbicara mengenai "guru", tapi karena mereka bicara dengan sedikit berbisik Mass tak dapat dengan jelas mendengarkannya, Mass hanya diam dan terus saja mencoba mendengarkan. Tapi beberapa saat kemudian mereka berdua pergi, dan Shelt pun masuk ke perguruan. Mass sedikit menyimpulkan jika ada yang tidak beres dengan Shu, perguruan, dan Shelt, Mass yakin karena Shelt menjadi seorang yang begitu mudah masuk ke perguruan seperti dia adalah pemilik perguruan tersebut, lalu dengan orang yang Shelt masukan ke perguruan sudah jelas Mass melihat jika mereka bukan orang baik, mereka anak buah orang yang memperkosa gadis dengan paksa di mobil yang Mass lihat saat itu. Setelah mereka, dan Shelt pergi, tanpa melihat ke perguruan apalagi mencoba masuk Mass langsung saja pergi sejauh mungkin dari perguruan tersebut. Mass tak ingin membuang waktu, langsung saja Mass menuju ke rumah dimana wanita tersebut di sandra. Menurut Mass ini adalah kesempatan emas bagi Mass untuk bisa menyelamatkan wanita tersebut, dan menggali informasi tentang orang yang menyandera wanita tersebut. Lalu jika wanita tersebut tahu mengenai orang-orang yang menyekapnya, pasti wanita tersebut juga tahu hubungan orang-orang yang menyekapnya dengan Shelt. Dengan begitu Mass siap untuk membongkar masalah ini, dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Shu, dan perguruan ini. Mass berfikir jika Shu memang marah kepada Mass, Shu tak akan marah sampai seperti ini kepada Mass.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD