Teman berarti selamat, tapi entahlah dengan khianat.

6187 Words
Menggunakan kendaraannya Mass langsung saja berangkat menuju tempat dimana Mass melihat wanita tersebut di sekap. Untungnya rumah penyekapan yang tadi Mass lihat tak terlalu jauh dari perguruan, jadi dengan cepat Mass dapat sampai disana. Saat di perjalanan terlintas di pikiran Mass tentang rumah itu, namanya juga rumah untuk penyekapan, tentu saja akan sulit untuk membuka rumah tersebut. meskipun begitu Mass tidak merasa jika Mass tak akan sanggup untuk membuka pintu itu untuk menyelamatkan wanita tersebut, tapi Mass pun sudah menyiapkan sebuah cara untuk bisa membuka pintu tersebut. Mass sampai di lokasi, tanpa banyak berfikir lagi Mass langsung saja menuju rumah tersebut, dengan membawa obeng, kunci, dan peralatan lainnya yang tersimpan di dalam bagasi motor, sehingga Mass bisa mengakali, membuka pintu tersebut dengan peralatan yang ada. Mass melihat pintu tersebut, sekejap Mass memikirkan cara untuk membuka kunci tersebut, Mass berfikir untuk membuka seluruh bagian dari gagang pintu tersebut menggunakan obeng, sehingga jika semua baut dari gagang pintu tersebut sudah terlepas tentu saja pintu itu bisa dibuka. Sudah Mass putuskan cara itu lah yang akan Mass lalukan untuk bisa membuka pintu tersebut. Beberapa saat Mass sedang membuka semua baut yang ada di pintu tersebut, benar saja Mass bisa membuka pintu tersebut dengan membongkar pintunya, dengan sedikit mendobrak pintu tersebut Mass bisa masuk, dengan cepat Mass langsung saja mencoba menghampiri wanita tersebut. Tapi sialnya setelah Mass masuk, tak mudah untuk menghampiri wanita tersebut, karena ada beberapa ruangan di dalam rumah tersebut. Tapi Mass mendengar ada suara wanita yang meminta tolong, sepertinya itu adalah wanita yang Mass maksud, wanita itu sepertinya mendengar Mass mendobrak pintu sehingga wanita itu berteriak minta tolong. Mass menghampiri asal suara itu, akhirnya Mass sampai di asal suara itu. " Kau yang ada di dalam, mundurlah aku akan membuka pintu ini dengan mendobraknya"dengan suara lantang Mass bicara seperti itu. Mass pun beberapa kali mendobrak pintu itu, tapi belum berhasil terbuka, sampai Mass mundur mengambil ancang-ancang, 'duaaaarrr' pintu tersebut bisa Mass buka dengan mendobraknya. " Oh tuhan kau akan menolong ku? terimakasih, aku sangat ketakutan disini,"sambil langsung memeluk Mass wanita itu berkata seperti itu. Mass melepaskan pelukannya, dan langsung menarik wanita itu untuk lari keluar dari rumah itu. Setelah diluar Mass langsung saja mencoba pergi dari dari rumah itu menghampiri motornya, tapi dengan pelan sambil Mass melihat situasi disana, takutnya ada penjahat tersebut yang datang ke tempat itu. " Kamu apa-apaan berlaku seperti itu, minggir aku saja yang jalan duluan,"dengan lancangnya wanita itu bicara, dan langsung saja melewati Mass mendahuluinya menuju motor Mass ke jalan raya. " Hey apa kau gila, bagaimana jika ada penjahat tadi yang melihatmu keluar? mereka pasti menangkapmu kembali, makannya aku memperhatikan dulu keadaan sekitar area ini,"Dengan sedikit membentak Mass bicara seperti itu. " Mereka tak akan datang kemari saat saat ini karena aku sud, , , , maksudku tadi aku dengar pembicaraan mereka jika mereka tak akan kembali kemari saat malam hari,"wanita itu bicara seperti itu. Karena wanita itu bilang seperti itu Mass pun langsung saja menghampiri wanita tersebut yang sudah keluar dari gang tersebut, dan saat Mass keluar benar saja, diluar gang tersebut tak ada hal yang mencurigakan apalagi penjahat-penjahat yang menyekap wanita itu tadi. " Ayo kita pergi sebelum ada hal buruk yang terjadi kepada kita, dimana kendaraanmu?"wanita itu mengajaku pergi. Mass langsung saja menaiki motornya, lalu berniat untuk membawa wanita ini ke rumah Mass saja dulu, untuk sementara waktu. Saat di perjalanan Mass terfikir tentang wanita ini, saat tadi dia bicara seperti ada kata yang dia salah ucapkan, tapi Mass tak memikirkan itu dengan serius justru yang difikirkan Mass adalah saat wanita itu dengan santainya langsung saja berjalan menuju jalan raya, seperti wanita tersebut tak aneh dengan tempat ini. Mass bertanya-tanya apa wanita ini benar sandra dari para penjahat itu, tapi Mass melihat cara wanita ini berjalan keluar dari gang tersebut sangat mudah tak terlihat ada kebingungan dalam memilih jalan, padahal gang ini cukup berliku untuk menuju rumah tersebut, wanita ini seperti sudah tak asing dengan rumah itu, dengan gang demi gang yang di lalui wanita ini. Mass mengalihkan saja dulu pikirannya kepada hal lain, beberapa saat Mass sudah sampai di rumahnya. " Untuk saat ini kau masuk saja dulu ke rumahku, untuk sekedar menenangkan dirimu saja dulu. Setelah itu nanti aku akan mengantarkanmu pulang ke rumahmu,"sambil berjalan Mass bicara seperti itu. " Iya, baik,"jawab wanita tersebut. " Duduklah, aku akan membuatkan mu minum dulu,"ujar Mass. Saat Mass pergi membuatkan minum untuknya, Mass berfikir kembali tentang keadaan wanita tersebut, Mass tak melihat sedikitpun ada wajah cemas, atau ketakutan dari wanita ini. Apa benar wanita ini korban penculikan dari penjahat tersebut, saat ini pun wanita tersebut seperti tak ada terlihat takut, ataupun khawatir dengan kejadian yang menimpanya. Itu membuat Mass bertanya-tanya tentang kebenaran wanita tersebut, Mass memang melihat dia seperti sangat ketakutan saat pertama Mass mendobrak rumah tersebut untuk menyelamatkannya, tapi saat ini wanita tersebut tak menunjukan lagi ketakutannya lagi tentang kejadian yang menimpanya. Mass siap dengan minuman yang dibuatnya, tiba-tiba 'gubrak'. Mass melihat wanita tersebut terjatuh pingsan dari tempat dia duduk, Mass langsung saja menghampirinya, mengangkatnya ke kamar Mass, membiarkannya beristirahat. Karena Mass tak enak dengan keadaan ini, Mass membawa seorang wanita yang sedang tak sadar, Mass tak ingin jika ada yang melihat hal ini apalagi Misy. Mass langsung saja meminta Misy untuk datang ke rumah nya, untuk menemaninya, dan wanita tersebut. Saat Mass melihat ponselnya, sudah ada beberapa pesan dari Misy yang mengatakan jika Misy sudah sampai di rumah. Mass sampai lupa jika sebelum mereka berpisah tadi Mass berkata kepada Misy untuk langsung memberikan kabar kepada Mass jika sudah sampai di rumahnya, tapi Mass lupa dengan hal itu karena Mass terlalu fokus terhadap apa yang sedang Mass lakukan. Mass melupakan hal itu, dan langsung saja menghubungi Misy. " Misy syukurlah jika kamu sudah sampai di rumah tanpa ada masalah, aku mendapatkan sedikit petunjuk yang bisa kita gunakan untuk mengetahui sebenarnya siapa penjahat yang aku lihat sedang melecehkan wanita dalam mobil, beserta orang yang melakukan kekacauan yang terjadi beberapa hari lalu di cafe mu itu Misy,"Mass bicara seperti itu. " Ya itu bagus Mass jika seperti itu aku akan datang ke rumahmu sekarang, tunggu aku akan datang kesana,"jawab Misy. Mass mendengar ada yang berbeda dengan Misy, saat Misy menjawab perkataan Mass tadi. Misy seperti sedang sedikit menahan tangis, saat Mass akan bertanya apa yang sedang terjadi dengan Misy. Misy langsung saja menutup telponnya, tapi Mass tak berfikir buruk tentang itu, mungkin saja itu hanya perkiraan Mass, karena Misy bilang jika Misy akan datang ke rumah Mass saat di telepon tadi. Beberapa saat Mass menunggu, tapi Misy belum datang juga padahal jarak antara rumah Mass, dan Misy tak terlalu jauh. Saat Mass melamun tiba-tiba wanita yang Mass bawa tadi terbangun, dengan masih sempoyongan wanita itu mencoba menghampiri Mass. Mass langsung saja menangkap wanita tersebut, memeganginya, takutnya wanita itu terjatuh. Mass langsung saja mendudukannya kembali dimana tadi wanita itu duduk, dan memberikan minuman yang sebelumnya Mass buatkan, tapi tak sempat Mass berikan karena wanita tersebut sudah pingsan. " Aku belum tahu siapa namamu? bolehkan?"Mass bertanya. " Namaku Nina,"dengan gemetar wanita tersebut menjawab. " Namaku Mass, baiklah Nina langsung saja, apa aku boleh bertanya sesuatu yang lebih pribadi kepadamu?"tanya Mass. " Maksudmu lebih pribadi bagaimana?"tanya Nina. " Baik aku langsung bertanya saja, sebenarnya siapa kau ini? apa hubungannya kau bersama orang-orang tadi yang aku sebut mereka adalah penjahat? atau kau hanya korban kejahatan mereka? kau boleh tak menjawab jika kau tak ingin, aku tak memaksamu,"tanya Mass, dan berkata seperti itu terhadap Nina. " Terimakasih Mass karena kamu sudah menolongku, tentu aku berhutang budi kepadamu, aku akan merasa senang jika bisa menjawab pertanyaan dari orang yang sudah menolongku. Aku hanya orang kecil yang berasal dari sebuah desa, tak mungkin jika aku bergaul bersama seseorang seperti mereka, Aku bahkan lupa bagaimana bagaimana awal aku bisa berada diantara mereka, aku tak tahu itu. bahkan aku tak tahu dimana tepatnya rumahku, aku hanya ingat jika aku hanya seorang gadis desa yang tak tahu apa-apa,"Nina menjawab seperti itu. " Baiklah aku akan seperti meng-introgasimu, Aku harap kau bisa menjawab dengan jujur apa yang aku tanyakan. Kau sudah lama dengan mereka? apa yang aku lihat seseorang yang sedang di lecehkan dalam mobil saat malam hari, di jalan yang tadi aku menyimpan motor adalah kau?"Mass kembali bertanya. " Baik Mass aku akan coba untuk menjawab apa yang ingin kamu tanyakan, jika aku harus jujur, ya Mass aku sudah cukup lama dengan mereka bukan cuma tadi saja, mereka selalu membawaku kemanapun mereka pergi. Mereka menjadikan ku b***k saat bos mereka ingin memuaskan nafsunya, mereka memanfaatkan ku saja sebagai pemuas nafsu Soe, yaitu bos mereka. Dan yang kau bilang malam itu, ya Mass itu aku, aku sempat melihatmu yang sedang lari aku melambaikan tangan meminta tolong tapi kau tak menghiraukan ku, sehingga aku terjebak, hanya bisa pasrah saja saat Soe memperkosa ku saat itu, karena percuma aku berontak pun Soe bisa dengan mudah membungkam perlawanan yang aku lakukan. Bahkan dalam beberapa kesempatan Soe dengan sengaja memberikanku obat, sehingga aku, lemas, setengah tak sadar, tak melakukan pemberontakan saat Soe memperkosaku, sehingga Soe senantiasa mudah melakukan apapun terhadapku. Dan siang tadi pun saat mereka menyekap ku di rumah tersebut aku dibuat Soe setengah tak sadar, sehingga aku tak terlalu ingat dengan apa yang terjadi tadi,"panjang lebar, Nina menjawab, bercerita seperti itu kepada Mass. Saat itu Mass sedang mencerna apa yang Nina ceritakan, saat Nina bilang jika tadi Nina di berikan obat sehingga setengah tak sadar dibuatnya apa itu benar, tapi tadi saat Mass sudah mengeluarkan Nina dari rumah tersebut, Nina seperti biasa saja tanpa pengaruh obat. Bahkan saat Nina berjalan keluar dari gang itu pun Nina tanpa sempoyongan, apa lagi Nina kebingungan untuk memilih jalan untuk keluar dari gang tersebut. Apa benar apa yang di ceritakan Nina ini. " Oh ya, tadi kau di beri obat agar setengah tak sadar, tapi aku lihat jika kau tampak biasa saja Nina, seperti tak ada yang terjadi padamu. Bahkan kau dengan sangat cepat, dan seperti sudah tahu mengenai gang ke rumah tersebut, sehingga terlihat tak ada pikiran bingung saat kau kau menuju ke jalan raya dari gang tersebut,"Mass berkata itu. " Oh iya Mass, itu aku tadi, itu kan sudah lama dari saat aku di masukan ke dalam rumah tersebut, sehingga efek dari obat nya tersebut sudah sedikit berkurang. Tapi meskipun begitu tadi aku sedikit merasa lemas, dan pusing karena obat tersebut,"begitu kata Nina. Mass berfikir jika penjelasan yang di berikan Nina masuk akal juga, karena dari pertama Nina di sekap di rumah tersebut Mass pergi terlebih dahulu, lalu memutuskan kembali ke rumah tersebut untuk menyelamatkan Nina. " Tap...,' Belum sempat Mass melanjutkan pertanyaannya kepada Nina, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, Mass langsung saja membuka pintu itu. Saat dibuka Misy tiba-tiba langsung saja memeluk Mass, entah apa yang terjadi kepada Misy, tapi Misy memelukku dengan sedikit mengeluarkan nada seperti orang yang seperti menangis, atau sudah menangis. Mass langsung saja membawa masuk Misy, dan mendudukannya. " Tunggu sebentar, aku akan membuatkan dulu minum untukmu,"ujar Mass. Mass membawakan Misy minum lalu duduk di dekatnya. " Misy apa yang terjadi? kenapa kau menangis? apa terjadi sesuatu?"Mass bertanya. " Tak tahu kenapa Mass aku merasakan hal yang tidak enak, yang akan menimpaku Mass, aku takut. Dari tadi aku sampai di rumah aku memikirkan dengan keras hal itu, apa lagi kau yang menyuruhku untuk memberikan kabar jika aku sudah sampai di rumah, tapi saat aku memberikan kabar kepadamu, kau tak ada membalas ku Mass. Tak tahu kenapa rasa khawatir ku menjadi sangat tinggi, saat aku memikirkan itu Mass,"dengan sedikit nada yang masih menahan tangis Misy bicara seperti itu. " Oh ya Maaf Mis, itu semua gara-gara aku, aku tadi terlalu fokus karena tadi aku ke perguruan, dan melihat ada yang mencurigakan disana. Sudah 2 hari perguruan tak mengadakan latihan, sementara aku tak melihat Shu ada di perguruan. Meskipun perguruan tak mengadakan latihan, atau latihan sedang libur, Shu pasti akan ada di perrguruan. Selama ini Shu tak pernah pergi kemana-mana meskipun latihan sedang libur Shu selalu ada di perguruan jika aku sedang sengaja datang ke perguruan di hari libur untuk membantu Shu membereskan perguruan tersebut,"Mass menceritakan tentang perguruan, dan Shu kepada Misy, dengan Nina yang mendengarkan saja Mass bercerita. " Iya Mass tak apa-apa lagipula aku tak mengerti, kenapa aku bisa seperti ini, sebelumnya aku tak pernah merasa seperti ini. Mass ku ingin mendengarkan apa yang terjadi dengan perguruan dimana kamu berlatih Mass, aku kira latihan mu berjalan dengan normal saja tak ada masalah apapun, tapi ternyata dari kemarin kamu tidak berlatih di perguruan Mass? ada apa?"Dengan sedikit kaget Misy bertanya seperti itu. " Iya jadi seperti ini Mis, Aku sempat membuat Mass kecewa dengan sikapku yang acuh, angkuh, yang tak pernah peduli dengan orang di sekitarku, siang itu aku berlatih tapi aku tak seperti biasanya, aku melamun sampai Mass bicara jika hari itu akan berlatih bertarung one on one. Aku pun mendapat giliran bertarung, Shu bilang untuk fokus, aku mencoba fokus tapi tetap saja pikiranku tertuju pada tragedi malam itu, sehingga aku dengan mudahnya dikalahkan saat itu. Sampai Mass berkata untuk berhenti latihan, Mass membawaku ke pinggir lapangan. tapi Mis sebentar, sepertinya kita harus membahas masalah ini tidak di hadapannya, tunggu sebentar,"Mass menceritakan awal mula bagaimana kejadian di perguruan, lalu Mass berbisik kepada Misy untuk tidak bicara di hadapan wanita yang sedang ada disana. " Nina kamu tunggu disini sebentar ya, ada yang harus aku lakukan bersama Misy diatas,"Mass bicara seperti itu. " Iya Mass,"dengan singkat Nina menjawab. " Ayo Misy kita ke atas dulu sebentar, ada yang harus aku ambil tapi dengan bantuanmu,"ujar Mass. Mass, dan Misy langsung saja pergi ke atas, balkon rumah Mass. " Mass Maaf aku tadi tak sadar jika wanita itu ada, aku tak tau karena kenapa dia bisa berada di kamar kamu? kamu sudah apa-apakan dia ya Mass? kamu apain dia heuh?"dengan sedikit memukul Misy bicars seperti itu kepada Mass. " Aduh Mis sakit Mis, cukup Misy, sudah cukup, kamu jangan mengambil keputusan sendiri begitu saja. Kamu boleh bertanya, tapi jangan langsung main ambil keputusan sendiri saja Mis. Gini Mis aku ceritakan sama kamu, namanya Nina, dia adalah wanita yang aku lihat saat tragedi dimana dia yang diperkosa oleh pria dalam mobil tersebut, aku tadi tak sengaja melihat jika dia di sekap di sebuah rumah, dekat dimana aku melihat tragedi di mobil malam itu. Saat itu aku tak langsung menolongnya, karena masih ada penjahat yang menyekap nya di rumah tersebut. Aku pun pergi saja dulu ke perguruan melihat apa Shu membuka jam latihan lagi atau tidak, ternyata tidak, aku hanya melihat jika Shelt teman seperguruanku yang berada disana. Aku tak tahu kenapa Shu, tapi aku mengintip saja dulu di perguruan, berharap aku mendapatkan petunjuk tentang Shu, dan kenapa Shelt bisa dengan mudah keluar-masuk perguruan itu. Beberapa saat aku menunggu, dan ternyata usaha ku itu tak sia-sia, datang sebuah mobil yang aku lihat saat tragedi malam terseut, mereka berhenti di perguruan, lalu Shelt dengan akrabnya menyambut mereka. Aku curiga jika ada yang terjadi dengan Shu, dan aku curiga terhadap Shelt yang dengan mudah keluar-masuk, bahkan membawa orang asing , atau bahkan penjahat masuk ke perguruan. Setelah itu aku tak berfikir akan masuk ke perguruan, tapi aku berfikir orang yang menyekap perempuan di rumah tersebut ada di perguruan, berarti di rumah tersebut tak ada penjagaan dari mereka. Tentu aku langsung saja pergi ke rumah dimana wanita itu di sekap, berniat untuk menyelamatkannya. Sampai akhirnya aku bisa menyelamatkan nya, dan membawanya kemari, tapi untuk sementara saja, nantinya aku akan mengantarkannya pulang,"dengan sedetail mungkin Mass menceritakan hal itu kepada Misy, Mass pun menceritakan jika Mass menyelamatkan wanita yang ada di tragedi malam tersebut sehingga mungkin Mass tak akan dihantui rasa bersalah lagi setelah ini. " Ya ampun Mass maaf aku tak tahu jika itu adalah wanita yang kau maksud yang kamu lihat di tragedi tersebut. Pantas saja kamu mengajak aku bicara tidak di hadapannya, tapi sekarang aku bangga sama kamu Mass kamu sudah lebih membuktikan jika kamu memang benar ingin berubah menjadi orang yang lebih baik lagi, kamu menebus kesalahan kamu yang lalu bahkan kami sekarang menyelamatkan Nina wanita yang waktu itu di lecehkan oleh pria tersebut. Aku bangga kepadamu Mass terimakasih,"Misy kembali memeluk Mass dengan sedikit nada bicara yang menahan tangis. " Iya Misy sama-sama, tenang saja saat ini dan seterusnya aku akan menjadi orang yang berguna bagi orang yang membutuhkan bantuan, kau akan menjadi prioritas ku Mis. Setelah itu aku baru akan membantu orang lain yang memang membutuhkan bantuan, apa aku sudah selesai memeluk ku Mis? aku lanjutkan ceritaku, atau jangan?" Mass berdiam diri sebentar setelah bicara seperti itu lalu bertanya kepada Misy. " Oh ya Maaf Mass aku tak sadar jika aku memeluk mu. Tentu kau harus menyelesaikan ceritaku Mass, aku ingin mendengarkan semuanya termasuk dengan apa yang terjadi dengan guru mu, dan perguruan,"Misy berkata seperti itu. " Sebentar tadi aku sudah bicara tentang wanita ini, dan sekarang tinggal tentang Shu, dan perguruan itu. Jujur saja Mis tadi aku belum sempat kembali ke perguruan karena aku terlebih dahulu menyelematkan wanita ini, tak mungkin aku terus melanjutkan penelusuran ku dengan adanya wanita tersebut. Aku langsung saja kemari membawa wanita itu, dan sampai sekarang tentu aku belum ke perguruan untuk kembali mencari tahu apa yang terjadi disana. Aku belum kembali ke sana karena ingin menyelesaikan persoalan secara satu per satu, dan tentu saja karena Nina orang yang berurusan dengan penjahat yang sama dengan orang yang datang ke perguruan tersebut, aku tentu akan mencoba bertanya tentang penjahat tersebut, mungkin saja Nina sedikitnya tahu tentang mereka. Aku akan mencoba mengintrogasi Nina tentang mereka, ayo kita kembali masuk Mis,"Mass menceritakan tujuannya kepada Nina. Mereka pun masuk bertujuan untuk berbincang kembali dengan Nina, tapi saat Mass masuk Nina pun tak ada di kamar Mass, di ruang tamu, atau pun di toilet. Mass tentu kaget kemana Nina pergi, jangan-jangan Nina bukan orang yang harus Mass tolong tapi Nina juga bagian dari penjahat tersebut. Mass sudah sangat tegang, begitu pun dengan Misy yang sama kagetnya dengan Mass. Tapi beberapa saat kemudian ada yang membuka pintu, dan yang masuk ternyata Nina, sehingga Mass, dan Misy pun menghela nafas lega mereka. " Nina kau dari mana? kau membuat kami khawatir,"dengan sedikit tegang Mass bertanya. " Iya maaf Mass tadi aku keluar, karena aku merasa di dalam ruangan membuatku suntuk, karena kalian tak mengajak ku untuk keluar bersama kalian aku pun memutuskan untuk keluar sendiri saja menghirup angin segar di luar,"jawab Misy. " Maaf Nina tadi aku berfikir jika tak baik mengajakmu untuk keluar, karena takutnya keadaan kamu masih belum stabil. Tadi saka kamu pingsan kan, bagaimana jika saat aku mengajakmu keluar tapi keadaanmu masih kurang baik sehingga kamu drop kembali, apalagi sampai kembali pingsan,"Mass pun berkata seperti itu. " Tapi aku suntuk jika terus berada di dalam ruangan Mass, aku butuh udara segar agar bisa mengembalikan kondisi fisikku yang tadinya mengalami trauma, tapi yasudah lah tak ada gunanya juga berdebat tentang hal ini,"ujar Nina. " Yasudah jika seperti itu bagaimana jika kita sekarang berbincang sambil jalan-jalan diluar? kamu mau kan? Mass tak ikut, hanya aku dan kamu saja, nama kamu Nina kan? tadi aku bertanya kepada Mass saat di luar, namaku Misy teman nya Mass,"Misy mendahului Mass, dan bicara seperti itu kepada Nina. " Iya namaku Nina, baiklah jika itu mau kamu,"jawab Nina. " Baik tunggu sebentar. Mass aku akan mengajak Nina berbincang di luar, kamu tenang saja tak usah mengikuti kami,"ucap Misy. Mereka pun keluar. sebelum Misy keluar Misy memberikan isyarat ke pada Mass untuk memeriksa telpon nya, benar saja saat Mass melihat ke ponselnya Mass melihat jika Misy sudah menelpon nya, Mass pun langsung saja menerima panggilan dari Misy. Misy sengaja menelpon Mass, agar Mass mendengar lewat ponsel apa yang Misy bicarakan dengan Nina. " Aku sudah berbincang dengan Mass tadi bertanya tentang kamu siapa, Mass bilang jika kamu adalah korban dari penjahat yang beberapa hari lalu mereka memperkosa mu dengan paksa di sebuah mobil di bahu jalan. Lalu tadi Mass menyelamatkan mu karena kamu di sekap oleh penjahat di sebuah rumah, yang tak jauh dari tempat dimana kamu di perkosa di dalam mobil malam itu. Aku turut prihatin ya Nina dengan apa yang menimpamu, tapi tenang saja Nina, Mass tak akan membiarkan kamu di tangkap oleh penjahat itu lagi, karena Mass akan terus membantumu agar kamu bisa lepas dari kejaran mereka,"Misy turut prihatin dengan yang menimpa Nina, dan berkata seperti itu. " Iya Misy terimakasih karena sudah mau menolongku,"dengan singkat Nina menjawab. " Nina aku ingin bertanya sesuatu bolehkan?"Misy mulai bertanya. " Ya tentu Misy silahkan, apa yang akan kamu tanyakan?"jawab Nina. " Asal kamu dari mana Nina? kenapa kamu bisa berada diantara penjahat itu? apa yang awalnya terjadi sampai kamu bisa seperti itu?"tanya Misy kepada Nina. " Aku hanya orang kecil yang berasal dari desa Misy, tapi aku tak tahu tepatnya aku berasal dari desa mana? aku tak ingat apa-apa tentang desa ku berasal, aku tak ingat apa-apa Misy,"jawab Nina dengan memegang kepalanya. " Nina kamu tidak apa-apa? kamu kenapa, maaf apa aku salah berbicara?"dengan sedikit kaget Misy bertanya seperti itu, sambil memegang Nina. " Tidak Misy, aku tak apa-apa, aku hanya sedikit merasa sakit di kepalaku, tapi tidak apa-apa tadi hanya sedikit pusing saja,"Nina bicara seperti itu. " Ya bagus lah jika kau tak apa-apa Nina, aku sangat khawatir dengan keadaanmu, aku teringat kamu sampai pingsan juga saat tadi di rumah Mass, kau yakin sekarang tak apa-apa?"Misy kembali bertanya. " Iya Misy aku tak apa-apa aku baik, tadi hanya sedikit pusing saja,"jawab kembali Nina. " Hari sudah mulai malam, lebih baik kita kembali ke rumah Mass saja agar bisa beristirahat kembali,"ucap Misy. Lalu mereka pun berjalan kembali ke rumah Mass, agar Nina bisa kembali beristirahat. " Mass tolong sepertinya keadaan Nina kembali sedikit drop kembali, tadi aku berjalan-jalan tak jauh dari sini, tapi tak tahu kenapa saat aku bertanya sesutu kepada Nina. Nina memegang kepalanya seperti merasakan sakit di kepalanya,"dengan sedikit tegang kembali, Misy bicara seperti itu. " Oh baik Mis tunggu sebentar, sudah aku pegang, kau bisa melepaskan Nina sekarang, aku akan mengangkat nya ke kamar ku supaya dia bisa beristirahat,"dengan sigap Mass menghampiri Misy yang sedang kewalahan memegang Nina yang sepertinya malah akan pingsan kembali. Mass langsung saja mengangkat Nina, dan membawanya ke kamarnya untuk beristirahat. Setelah Mass selesai dengan Nina, Mass langsung menghampiri Misy. " Apa yang terjadi dengan Nina? bahkan saat tadi kalian berjalan-jalan aku dengar kamu seperti tegang, bertanya keadaan Nina, apa yang terjadi?"langsung saja Mass bertanya seperti itu. " Iya tadi saat kami berjalan-jalan, saat aku bertanya tentang darimana Nina berasal, kenapa Nina bisa berurusan dengan penjahat tersebut. Nina menjawab jika Nina tak tahu darimana Nina berasal, saat itu Nina seperti mencoba mengingat sesuatu, mungkin Nina mencoba mengingat dari mana Nina berasal. Tapi belum juga Nina menjawab tiba-tiba Nina memegang kepalanya Nina sepertinya kesakitan, tentu aku pun kaget, langsung memegang Nina, dan bertanya dia kenapa. Tapi setelah itu Nina mejawab jika dia tak apa-apa, kami langsung saja memutuskan untuk pulang, lalu sampailah kami disini. Oh ya Mass aku ingin bertanya bagaimana dengan telepon tadi, niatku tentu agar kamu bisa mendengar apa yang aku bicarakan dengan Nina, tapi maaf Mass aku belum bisa bertanya hal yang ingin kamu tahu kepada Nina, aku khawatir dengan keadaan Nina yang seperti itu. Jadi aku memutuskan untuk pulang saja kembali kemari agar Nina bisa beristirahat sebelum aku bertanya hal yang lain,"Misy menceritakan apa yang terjadi saat itu. " Iya tak apa-apa Misy tenang saja, aku mengerti dengan keadaan Nina, dan aku mengerti tentang ke khawatiran kamu. Tidak usah di paksakan, jika di paksakan pun bukannya Nina akan mengingatnya tapi bisa saja keadaan Nina drop kembali,"Mass menjawab. " Tidak Mass, tidak, bukan itu maksudku, tadi aku hanya baru bisa bertanya darimana Nina berasal, belum sempat aku bertanya hal lain kepada Nina, itu yang aku maksudkan Mass,"jawab Misy. " Oh ya Misy tentang itu tak apa-apa, aku tak terlalu berharap dulu Nina bisa menjawab hal itu jika aku bertanya, aku yang akan bertanya langsung kepada Nina dengan tenang. saat keadaan Nina sudah benar-benar stabil, aku yakin Nina akan menjawab dengan jujur, apa yang aku tanyakan kepadanya. Tentu saja saat dia sudah siap, kondisinya sudah sangat baik, agar Nina tak mengalami guncangan kembali terhadap mental nya. Jadi tenang saja Misy tak usah terburu-buru,"Mass menjawab, menjelaskan jika tujuannya untuk bisa menggali informasi dari Nina, tak terburu-buru. " Ya baiklah Mass, syukurlah jika seperti itu. Mass jujur saja aku merasa jadi semakin yakin dengan usaha mu untuk menjadi orang baik akan sangat mudah bisa kamu raih Mass. Baru beberapa hari dari kamu memutuskan untuk menjadi orang lebih baik, kamu sudah sangat menunjukan jika kamu akan benar-benar melakukan itu terlihat dari cara kamu menolong Nina Mass, aku merasa sangat bangga kepadamu. Aku berdoa semoga kamu bisa terus berfikir seperti ini, meneruskan tujuan kamu yang memang sangatlah baik Mass,"Misy pun berbicara seperti itu. " Itu semua karena, kamu Misy,"sambil tersenyum tak sadar Mass menjawab. " Apa Mass karena aku?"sedikit kagrt Misy bertanya. " Eh maksud ku, ya karena kamu Misy, kamu yang mengajarkan aku untuk menolong orang, kamu menolongku sehingga aku sadar jika aku tidak bisa hidup sendiri. suatu hari aku pasti juga membutuhkan pertolongan, seperti malam itu kau menolongku yang sedamg dalam kesulitan Misy. Dari sejak itu lah aku berfikir tentang menolong Misy, jika aku masih egois dengan sikapku yang tak peduli dengan orang lain, bagaimana jika suatu saat aku membutuhkan pertolongan, dan pastinya aku akan merasa sangat terpukul dengan keadaan ku yang membutuhkan pertolongan tapi tak ada yang peduli, seperti aku sebelumnya yang tak pernah peduli dengan musibah orang lain. Seperti saat aku melihat Nina yang di lecehkan oleh pria dalam mobil tersebut, Nina berontak melambaikan tangan, meminta tolong tapi aku tak peduli dengan itu, sehingga aku dihantui oleh rasa bersalah karena hal itu, itu yang juga menyadarkan ku untuk merubah sikap ku agar menjadi lebih baik. Terima kasih Misy,"Dengan sedikit gugup Mass mengalihkan pembicaraan karena salah menjawab pertanyaan Misy sebelumnya, dan berterima kasih kepada Misy tentang apa yang sudah Misy perbuat untuk Mass. " Oh seperti itu Mass, eh baiklah jika seperti itu aku bersyukur karena kamu sangat sadar, kamu sudah berhasil melanglah dari dunia kamu yang gelap mencoba mencari kehidupan kamu yang lebih cerah dengan hadirnya bayangan seseorang yang sudah kamu tolong Mass. Dan untuk Nina yang kamu bilang menghantui, bahkan masuk ke dalam mimpi kamu seakan meminta tolong kepadamu yang waktu itu kamu acuhkan. Kamu tak usah merasa bersalah kembali Mass karena hari ini kamu sudah menebus kesalahan kamu yang sudah kamu lakukan dulu, dengan berhasil menolong orang yang waktu itu kamu acuhkan Mass yaitu Nina. Sekarang Nina sudah ada disini bersamamu, karena kami yang menolongnya, dan akan terus menolong nya, iya kan Mass? berarti sudah tak ada alasan lagi untukmu untuk merasa bersalah kembali,"Misy memegan tangan Mass, dan dengan senyum manisnya Misy bicara seperti itu, dengan tanpa henti menatap mata Mass, sehingga membuat Mass merasa jika sikapnya sekarang benar-benar tepat. " Tentu Misy, tentu saja aku akan terus menolongnya, Nina sudah berhasil aku tolong jika Nina suatu saat mendapat masalah kembali dengan orang yang sama, atau bukan. Jika aku tahu hal itu aku tak akan menolongnya Misy. aku janji padamu,"dengan yakin Mass menjawab perkataan Misy. " Oh ya Mass ini sudah malam, aku ingin bertanya kemana kau akan mengantarkan Nina pulang? apa kau sudah bertanya kemana Misy akan pulang?"Misy bertanya seperti itu. " Oh ya aku lupa dengan hal itu Mis, aku tak tahu kemana akan mengantarkan Nina pulang,"ujar Mass. Tiba-tiba dengan pelan pintu kamar terbuka, Nina keluar dengan memegang kepalanya, dan masih berjalan dengan sempoyongan. Misy langsung saja menghampirinya, dan memegangnya membantu Nina untuk duduk diantara Misy, dan Mass. " Nina bagaimana keadaan kamu? dari tadi kamu memegang kepala kamu terus, apa terasa sangat sakit?"Misy bertanya. " Aku tak tahu kenapa Mis, aku merasa sangat sakit di kepalaku, aku berfikir ini sudah malam, kemana aku harus pulang, aku tak tahu dimana desa asal ku. Lama aku di kota ini tapi tak tahu apa-apa karena Soe yang selalu membawaku, menyekap ku, dan menjadikan ku sebagai budaknya. Aku pergi kemana pun selalu dengan mata tertutup, aku pergi tapi tak tahu kemana tujuan ku, aku keluar atau tidak Soe yang memutuskan itu bukan aku,"dengan masih memegangi kepalanya, dan menangis, Nina berkata seperti itu. " Soe? siapa itu Nina? Mass, kau tahu siapa Soe?"Tanya Misy. " Ya, aku tahu Misy. Soe adalah bos dari para penjahat yang menyekap Nina, yang memperkosa Nina. Jadi Nina maksudmu selama ini kamu terus saja dibawa, di tawan oleh Soe? kemanapun kamu pergi Soe yang membawamu? kamu benar-benar tak tahu sedikitpun tentang kota ini Nina?"Mass menjawab pertanyaan Misy. Dan melayangkan beberapa pertanyaan kepada Nina. " Iya Mass aku tak tahu apa-apa, aku tak tahu dimana, jika aku keluar tentu aku bukan menikmati indahnya kota ini, tapi aku keluar dibawa paksa Soe yang ingin memuaskan nafsunya di tempat yang Soe inginkan, aku benar-benar tak tahu apapun,"dengan masih bercucuran air mata Nina menjawab pertanyaan Mass. " Baik Nina, tunggu sebentar, aku akan berbincang dulu dengan Mass sebentar di ruangan sebelah,"ucap Misy, sambil mengusap punggung Nina. " Mass bisa kita keluar sebentar?"tanya Misy. " Ya tentu Misy,"jawab Mass. Misy, dan Mass pun keluar. " Ada apa Mis? kenapa tak bicara di dalam saja, agar Nina mendengar?"ujar Mass. " Maaf sebelumnya Mass tapi aku tak tega melihat Nina seperti itu, dia tak tahu apa-apa Mass. sekarang Nina sudah lepas dari penjahat itu, Nina memang bebas dari Soe, tapi masalah nya sekarang adalah kemana Nina harus pulang? dimana Nina harus berlindung,"Misy bicara, dan berkata seperti itu. " Aku baru tahu tentang ini, Nina tak punya tempat untuk pulang, aku juga bingung jika seperti ini Mis, aku juga tak tahu kemana Nina harus pulang. Tak mungkin jika aku membiarkan Nina tinggal disini bersamaku, tentu warga sekitar tak akan membiarkan aku yang menyimpan seorang wanita tinggal disini,"Mass bicara seperti itu. " Iya aku tahu tentang itu Mass, itu tak mungkin terjadi. Mass aku berfikir jika akan mengajak Nina tinggal bersamaku untuk sementara waktu, aku tak keberatan untuk itu Mass, karena tak mungkin jika kita menyewa penginapan untuknya tinggal. Jadi aku berfikir mungkin sekarang tak apa jika Nina tinggal bersamaku saja dulu untuk sementara ini, sampai mentalnya kembali normal Nina bisa mengingat darimana Nina berasal. Setelah itu baru kita antar Nina untuk pulang ke tempat asalnya,"jawab Misy. " Tunggu Misy, kau tak boleh memutuskan hal seperti itu dulu, aku sedikit merasa khawatir tentang hal itu. Aku tahu saat ini tak ada yang bisa kita lakukan untuk Nina, tak apa Misy aku akan sewa sebuah kamar saja untuk Nina agar bisa memiliki tempat tinggal untuk sementara daripada harus di rumah mu Mis. Tak tahu hal apa, kenapa, tapi perasaan ku tidak enak jika Nina akan kamu ajak untuk tinggal di rumah mu, meskipun hanya sementara,"ujar Mass. " Tidak Mass kau tak usah menghamburkan uangmu hanya untuk hal seperti ini, aku tak keberatan jika Nina sementara tinggal di rumahku Mass,"jawab Misy. " Iya Miss aku mengerti tentang kebaikanmu, tapi Miss perasaan ku tak enak jika Nina akan kau ajak untuk tinggal di rumah mu sementara waktu ini Mis,"keras Mass berbicara. " Cukup Mass sudah, aku akan masuk, dan bicara kepada Nina, agar sementara waktu ini Nina tinggal saja di rumahku,"Misy langsung masuk. " Nina kami sudah sepakat jika sementara waktu kamu akan," " Tinggal di sebuah kos dekat sini, agar kamu bisa beristirahat" " Tidak Nina, maksud kami adalah kamu tinggal," " Di kos yang berada dekat dengan rumah Misy sehingga jika kau kesepian, atau suntuk di kamar kamu bisa menghampiri," " Cukup Mass, jangan memotong pembicaraan ku terus. Maaf Nina aku bilang kamu akan tinggal di rumahku untuk sementara waktu, bukan di sebuah kos dekat sini, atau dekat rumah ku. Tapi untuk sementara waktu rumahku akan menjadi tempatmu bernaung untuk sementara waktu,"setelah beberapa kali Mass memotong pembicaraan Misy, Misy pun sedikit kesal dengan Mass, dan bicara dengan keras jika Misy akan membawa Nina untuk sementara ini agar tinggal di rumah Misy. Mass terdiam saat itu, memikirkan apa yang seharusnya Mass lakukan. Misy sudah sangat yakin dengan keputusannya, tapi Mass merasa jika ada yang tak beres dengan keputusan Misy. Mass mendapat feeling tak enak jika Nina, tinggal di rumah Misy meskipun untuk sementara, tapi tak tahu kenapa perasaan Mass mendapat feeling tak enak. " Ikut aku sebentar Mass,"Misy berkata sambil menarik Mass. " Aku hanya khawatir dengan mu Mis, aku mendapat feeling tak enak tentang ini Mis. Apa kau tidak merasakan hal apapun tentang keputusanmu ini Misy?"dengan wajah yang tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya Mass bertanya seperti itu. " Tenang saja Mass, aku yang memutuskan hal ini, aku yakin dengan keputusan ku ini Mass, terima kasih telah mengkhawatirkan ku tapi percayalah aku akan baik-baik saja. Kau percaya padaku kan Mass?"Misy meyakinkan Mass dengan apa yang di putuskannya. " Baik Misy aku tak bisa menahan mu untuk keputusan mu, aku percaya padamu Misy, tapi meskipun aku membiarkan kamu menjalankan keputusanmu, ini bukan berarti aku akan diam saja Misy. Aku akan terus menjaga mu, aku tak akan lengah. Maaf bukan apa-apa tapi aku hanya tak ingin ada hal buruk yang menimpamu. Aku sedikit curiga dengan Nina yang akan menjadi teman kita, atau hanya memanfaatkan kebaikan kita untuknya mengkhianati kita,"ucap Mass. " Tak apa Mass tenang saja, aku akan baik-baik saja, aku yakin dengan keputusanku ini. Sekarang kita harus fokus terhadap apa yang kita rencanakan, jika aku lebih akrab dengan Nina tentu saja kita tak akan canggung jika bertanya tentang apa yang ingin kita ketahui dari Nina Mass,"Misy kembali meyakinkan Mass dengan apa yang Misy rencanakan tentang membawa Nina agar pulang saja bersama Misy untuk sementara waktu. " Baik lah Misy aku percaya padamu, semoga saja perasaan buruk yang aku rasakan tidak benar adanya, itu hanya sebuah pikiran buruk ku saja. bukan apa-apa aku hanya sangat mengkhawatirkan mu Misy,"Mass membicarakan kembali ke khawatiran yang Mass, terasa sangat khawatir dengan Misy. " Kita harus yakin dengan apa yang kita lakukan sekarang Mass, karena tentu saja Nina adalah orang yang sangat penting untuk masalah mu ini. Lagi pula kau bilang jika kau tak akan sampai membiarkan ku kan Mass? kau akan selalu menjaga ku kan Mass? lalu apa yang harus aku khawatirkan jika ada seorang ahli bela diri yang menjagaku, dan siap selalu ada untuk ku Mass. Terima kasih sudah sangat khawatir kepada ku Mass, tapi kau juga harus yakin dengan ini karena dengan akrab nya kita dengan Nina itu akan membuat Nina aman, dan kita akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di perguruan tempat mu berlatih, karena orang-orang jahat itu bisa di terima masuk ke perguruan itu, meskipun Shelt lah yang menerimanya, bukan Shu selaku pemilik perguruan tersebut Mass,"dengan menggoda Mass, Misy berkata seperti itu, dan Misy mengatakan apa yang bisa kita dapatkan jika Nina sampai menjadi sahabat mereka. " Ya tentu Misy, aku tak akan pernah membiarkan mu sendiri, aku akan terus ada melindungi mu, selalu ada untuk membuat mu aman, aku tak akan ingkari itu Misy. Ya tentu Misy, Shu sudah aku anggap keluargaku, aku melihat hal yang buruk terjadi terhadap apa yang menjadi hak Shu, tentu tak mungkin jika aku hanya berdiam diri, tanpa melakukan apapun,"Tegas Mass berkata seperti itu kepada Misy. " Terima kasih Mass aku percaya padamu. Baiklah Mass ini sudah akan larut malam aku lebih baik pulang, aku tak ingin pulang terlambat, agar Nina bisa secepatnya beristirahat untuk memulihkan mentalnya yang terganggu karena tragedi penyekapan tersebut, sehingga Nina bisa tenang dan menceritakan apa yang terjadi pada Nina sehingga bisa seperti sekarang ini," Misy bicara seperti itu, dan Misy langsung saja mengajak Nina untuk pulang bersamanya. " Baiklah Misy. Tapi Misy sebentar, aku tak melihat mobil mu? tadi kamu kemari menggunakan apa?"Mass bertanya. " Ya aku mengunakan mobil Mass, mobil orang lain ( taksi ),"sedikit bercanda, cengengesan, Misy menjawab. " Kamu ini Misy sudah bisa bercanda sekarang, baiklah tentu saja aku akan mengantarkan mu pulang, ayo Miss,"Mass mengantarkan Misy untuk pulang. " Nina ayo kita pulang ke rumah ku, Mass akan mengantarkan, karena aku tadi tak menggunakan mobil pribadi kemari, tapi untunglah Mass berbaik hati akan mengantarkan ku sehingga aku tak perlu memesan taksi untuk ku pulang,"Misy pun mengajak Nina. " Iya Nina ayo aku antar kalian pulang, maaf Nina sebelumnya aku kurang setuju jika kau ikut pulang dengan Misy, karena tak ingin jika malah Misy yang harus membawa mu pulang. Aku berfikir menurutku tak apa, kau bisa tinggal saja di rumah ku agar kau tak perlu pergi, tapi setelah Misy bicara, akan ada masalah jika aku membiarkan mu tidur di rumahku, karena para tetangga pasti berfikir hal yang aneh, mereka akan berfikir aku menyimpan orang asing, dan itu pasti akan menjadi masalah untuk ku termasuk kau juga. Dan aku pikir ya perkataan Misy yang akan mengajak mu pulang bersamanya adalah hal yang tepat, sekali lagi Maaf ya Nina,"Mass mengalihkan tentang ke tidak setujuannya tentang Nina, karena Mass tak ingin Nina lelah jika harus pindah ke tempat lain sebagai tempat pulangnya. " Iya Mass tak apa, aku paham tentang itu,"singkat Nina menjawab. " Baiklah ayo, masuklah ke mobil ku, aku akan mengantarkan kalian pulang. Misy tentu tunjukan jalannya aku baru pertama ini ke rumah kamu kan,"ujar Mass. " Ya tentu Mass, ayo,"jawab Misy. mereka pun pergi ke rumah Misy.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD