Rumah Misy, bukan rumah Nina.

9867 Words
Akhirnya Mass sudah sampai di rumah Misy. Mereka pun keluar, Mass pun ikut keluar. " Terima kasih Mass sudah mengantarkan kami pulang, kamu mau mampir dulu? ini pertama kali kamu ke rumah ku kan? ayo Mass masuk dulu,"ucap Misy. " Terima kasih Misy, tapi tak usah ini sudah larut malam aku lebih baik langsung pulang saja. Lain kali saja aku berkunjung lagi, yang penting sekarang aku sudah tahu rumah mu Misy. Baiklah aku pulang, Nina kau sementara ikut dengan Misy tinggal di rumahnya "jawab Mass, dan berkata seperti itu. Tapi Nina tak menghiraukannya, Nina malah langsung aja berbalik badan mendekati pintu rumah Misy. " Baiklah Mass jika seperti itu, hati-hati di jalan Mass,"ujar Misy. Misy, dan Nina masuk ke rumah, sementara Mass pergi untuk pulang. Di jalan Mass berfikir bagaimana jika Mass menyelidiki ke rumah sekap, dimana Mass menyelamatkan Nina, sekedar memastikan apa para penjahat itu gencar dengan tak ada nya Nina. Jika seperti itu Mass harus terus mengintai keadaan di rumah Misy, takutnya Mass kecolongan jika para penjahat itu benar sedang gencar karena tak ada nya Nina di rumah yang jadi penyekapan Nina. Mass langsung saja pergi ke tempat dimana tragedi malam yang menimpa Nina terjadi. Beberapa saat Mass sampai di tempat itu Mass memarkirkan mobilnya, bahu jalan Mass berfikir akan masuk kembali ke rumah tersebut, malam ini mobil penjahat tersebut tak terlihat ada di bahu jalan yang biasa mereka berdiam diri. Mass berfikir sejenak, jika mobil mereka tak ada tentu saja mereka juga tak ada di rumah tersebut. Mass berfikir seperti itu sehingga Mass juga berfikir, jika para penjahat itu mungkin sedang berada di perguruan. pagi tadi Mass lihat jika mereka datang ke perguruan, dan di sambut oleh Shelt. Mass berfikir jika mungkin malam ini mereka juga sedang berada di perguruan, tanpa berfikir lagi Mass langsung saja pergi menuju perguruan. Di perjalan Mass berfikir jika menuju perguruan tentu saja Mass tak boleh menyimpan kendaraannya di dekat perguruan, karena Shelt bisa saja mengenali kendaraan Mass, Mass pun sampai, dan Mass menyimpan mobilnya agak jauh dari perguruan. Jika Shelt keluar pun Shelt tak akan mengetahui jika Mass ada di sekitar perguruan, sehingga Mass berfikir akan aman untuk sedikit mengintai keadaan perguruan apakah memang ada yang aneh atau tidak. Mass sudah menyimpan kendaraan nya di area yang agak jauh dari perguruan sehingga tak akan terlihat oleh Shelt, yang bisa berfikir jika Mass sedang berada di sekitar perguruan. Pelan-pelan Mass menghampiri perguruan, melalui celah yang ada dekat pintu perguruan Mass mencoba mengintip ke dalam, tapi belum Mass mengintip ke dalam, Mass seperti mendengar suara sebuah musik yang seperti selalu di putar di sebuah diskotik, atau club malam. Mass belum langsung menyimpulkan apa yang di dengarnya itu benar atau tidak, sehingga Mass terus saja mencoba mendengarkan, sampai Mass bisa mendengar dengan sedikit agak jelas, ternyata memang benar di dalam perguruan Mass mendengar ada yang sedang memutar musik, dan musik yang selalu di putar di sebuah club malam. Saat itu kecurigaan Mass semakin terbukti, Mass semakin yakin jika ada yang tak beres dengan Shu, perguruan ini, dan Shelt. Tapi sebelum Mass benar-benar menyimpulkan, Mass mencoba terus saja mencari sebuah petunjuk jika benar ada yang tak beser disini, agar Mass tak asal menuduh orang. Hal pertama yang Mass coba lihat, pikirkan adalah, jika di dalam sana ada pesta, pasti di luar sini akan ada banyak kendaraan yang terparkir. Tapi tak ada, di luar perguruan hanya ada satu mobil, itu pun mobil pengantar makanan dari salah satu restoran yang sudah tak asing baginya. Mass pun bingung dengan disana saat itu, Mass berdiam diri sebentar, berjalan di sekitar pintu perguruan, berfikir apa yang harus Mass lakukan saat itu. Saat Mass melihat ke jalan yang ada di sebelah perguruan itu yang menuju ke arah tempat latihan terbuka, Mass melihat ada beberapa botol yang berserakan di sana, dan terlihat menjijikan karena Mass juga melihat ada muntah dari seseorang disana. Mass berfikir jika sepertinya itu adalah muntah dari seseorang yang sedang mabuk, karena Mass juga melihat beberapa botol yang berserakan disana. Memang Mass merasa jijik dengan hal itu, tapi Mass merasa penasaran dengan keadaan di belakang yaitu tempat latihan terbuka, meskipun Mass tahu jika ke sana pun percuma karena disana tak ada akses masuk perguruan, jangankan masuk melihat saja Mass tak bisa. Tapi entah kenapa hati Mass merasa terpanggil, untuk melihat ke belakang sana. Karena Mass sangat penasaran, ditambah perasaan nya yang mengatakan Mass harus kesana, Mass mencoba saja sedikit melihat ke bagian belakang sana. Mass berfikir mungkin ini feeling Mass, makannya Mass merasa sangat ingin melihat ke bagian latihan terbuka di belakang. Mass pelan-pelan mencoba melihat bagian belakang dari perguruan tersebut, beberapa meter Mass melalui jalan yang sedikit berkelok terlihat ada beberapa kendaraan yang terparkir disana, Mass belum menyimpulkan sesuatu Mass terus saja pelan, mencoba untuk melihat ujung dimana tempat latihan terbuka memiliki benteng yang tinggi sebagai penghalang. Saat Mass sampai di belakang perguruan, Mass dikagetkan dengan banyak nya kendaraan yang terparkir disana. mobil, dan motor terparkir di bagian belakang perguruan tersebut, selain itu Mass juga mendengar jika suara musik yang Mass dengar dari depan sana tadi, terdengar lebih kencang, dan lebih jelas sekarang. Ternyata suara musik yang Mass dengar di depan tadi benar, adalah suara musik yang biasanya di putar di club malam, yang dipenuhi dengan orang-orang yang sedang party. Mass semakin bingung, dan curiga dengan kejadian ini, sehingga membuat Mass kesal dengan semua ini. Saat itu Mass melamun, sehingga dengan tak sadar Mass memukulkan tangannya, dan mengenai salah satu mobil yang terparkir disana. Mass pun kaget ternyata ada seorang pria dalam mobil yang tak sengaja Mass pukul, pukulan Mass terdengar keras sehingga membuat pria dalam mobil tersebut keluar, lalu menghampiri Mass. " Hey apa masalahmu, kau kan yang barusan memukul mobilku? kau kenapa? kau juga terlalu banyak minum hingga kau menjadi seperti ku kawan? atau mungkin kau tak banyak mendapatkan minum enak itu hingga kau kesal, dan memukul mobilku? hehe ayolah kawan mereka itu bukan bermaksud pelit kepadamu, apapun yang ada di party sana adalah milik kita. Mereka tak akan pilih kasih memberikan minuman kepada siapapun terhadap kau, yang harus kau lakukan hanya, ambil, dan minum saja semau mu jangan bicara kepada mereka. Jika kau ingin apa-apa di party tersebut, ambil saja tak usah bertanya siapa yang punya, pemilik barang yang kau ambil pun pasti tak akan keberatan berbagi miliknya dengan teman party nya seperti kepadamu, ayo kembalilah ke party yang sedang seru disana, kau ingat kan di pojok sebelah sana kau bisa menaiki tangga itu untuk masuk? Shelt menutup akses pintu depan karena tak ingin terang-terangan memperlihatkan party yang sedang ada disini kepada orang sekitar. Ayo, ayo Masuk, naik ke atas sana kawan, tenang saja jika kau menyimpan kendaraan sekitar sini. karena sekitar sini aman, tak akan ada yang berani macam-macam, ayo kembali masuk lah kawan,"Mass saat itu sangat kaget karena Mass tak sengaja memukul sebuah mobil yang ternyata ada orang di dalamnya, sehingga membuatnya keluar. Saat pertama pria ini bicara memang seperti yang marah Mass hanya bisa diam tak berlari kabur saat itu, tapi saat Mass terus saja mendengarkannya, tercium dengan sangat tajam mulutnya yang sangat bau dengan alkohol. Mass berfikir sepertinya pria ini mabuk, bahkan pria ini menganggap jika Mass kesal karena tak terlalu diberikan banyak minum, sehingga pria ini pun malah menyuruh Mass masuk ke party yang sedang di gelar di dalam. Ada salah satu hal yang Mass kecam di perkataanya, yaitu tentang ' Shelt yang menutup akses pintu depan', berarti benar semua ini adalah ulah Shelt. Pria itu pun tak bicara sedikit pun tentang Shu, berarti semua ini memang benar jika Shelt adalah master mind dari semua kekacauan ini. " Hey kawan apa yang kau lakukan disana? hanya termenung sendirian, aku kan sudah bilang ayo kembali masuk, nikmati pestanya, jarang-jarang kan Shelt 'si bocah silat' itu mengadakan pesta di dalam tempat se-luas ini, cepat sebelum pestanya semakin ramai di datangi banyak orang kenalan bos Soe, kau harus puaskan dulu apa yang kau inginkan,"dengan mata yang merah, dan terlihat jika pria itu memang sudah mabuk berat dia berkata seperti itu. " Oh ya tentu, aku akan naik sekarang tak usah khawatir. Oh ya kau tak akan naik lagi?"jawab ku sambil bertanya kepadanya. " Ya aku ingin naik lagi, tapi aku tak kuat jika harus naik ke atas dengan keadaan yang seperti ini,"sambil berdiri dengan sedikit sempoyongan pria itu menjawab. " Tak usah khawatir kawan, tenang saja aku akan membantu mu, ayo kemari lah kau yang duluan naik. Sementara aku dibelakang mu agar aku bisa menolong, dengan memegang, dan mendorong mu dari belakang mu,"kembali Mass menjawab. " Kau sangat pintar kawan baiklah aku duluan, bantu aku naik dari belakang oke?"dengan wajah yang sudah sangat di pengaruhi alkohol pria itu menjawab lagi. " Tentu kawan, ayo naiklah,"jawab Mass. Mass pun membantu pria tersebut naik, setelah pria tersebut berhasil naik, dan masuk ke tempat latihan terbuka tersebut, Mass tak langsung ikut masuk. " Sial, kawan kau duluan saja masuk ke sana nanti aku menyusul, ada barang ku yang terjatuh aku harus mengambilnya terlebih dahulu,"jawab Mass dengan sedikit teriak kepadanya, karena dari atas sana suara Mass tak terlalu terdengar dengan musik yang kencang disana. Mass pun berpura-pura saja turun, tapi kenyataan nya Mass tidak turun, Mass hanya turun sedikit agar Mass tak terlalu terlihat oleh orang-orang disana, Mass tak ingin jika ada orang yang mengenalinya, apalagi jika sampai Mass di ketahui keberadaan nya oleh Shelt, Mass mencoba mengintip disana, Mass mencari tahu tentang keberadaan Shelt disana. Mass tak memikirkan lagi Shu akan ada di perguruan ini karena sekarang sudah jelas, jika Shelt mengambil alih perguruan ini dengan paksa tentunya, lalu menyalah gunakan tempat ini dengan di adakan nya pesta ini, beserta mengundang orang asing, dan penjahat ke perguruan ini. Mass semakin geram saja terhadap Shelt dengan melihat kejadian ini, tapi saat itu Mass berfikir untuk fokus saja mengintai tentang bagaimana respon para penjahat tersebut, melihat jika wanita yang mereka sekap tak ada di rumah sekap yang mereka datangi untuk menyekap Nina. Mass menahan kesalnya terhadap Shelt, Mass mencoba berfikir jernih. Jika Mass tak dapat menahan amarahnya sekarang, atau sampai lepas kendali sehingga Mass langsung masuk, mencari Shelt berfikir akan langsung menghajar Shelt, itu sama saja jika Mass menyerahkan dirinya sendiri kepada penjahat tersebut. Maka Mass mencoba untuk menahan diri, tenang, akan ada saatnya Mass membereskan urusannya dengan Shelt, tapi tak sekarang. Mass terus saja mengintai ke dalam lapangan tersebut sampai Mass di kagetkan dengan melihat 2 orang yang waktu itu mengejar Mass saat terjadi tragedi yang menimpa Nina malam itu, sontak hal itu membuat Mass kaget, dan langsung saja merosot turun dari tangga tersebut. setelah di bawah Mass berjalan santai saja seperti tak ada apa-apa, Mass tak ingin seperti tadi. Mass ceroboh saat itu, sehingga Mass dipergoki seorang pria, tapi Mass beruntung karena pria tersebut dalam keadaan mabuk sehingga pria tersebut tak akan sadar, dan tentunya akan lupa dengan apa yang di alami nya tadi. Mass dengan santai seperti tak terjadi apa-apa pergi ke tempat dimana Mass menyimpan kendaraanya, Mass masuk ke kendaraanya tapi Mass tak langsung pergi dari situ, Mass terus saja mencoba memantau di sana. Mass belum melihat orang yang keluar dari perguruan untuk pergi ke rumah yang di jadikan mereka tempat untuk sekap Nina, Mass melihat jam dan sekarang sudah menunjukan pukul 00-30, tapi Mass belum melihat jika ada seseorang yang keluar dari perguruan tersebut. Mass berfikir apa selagi Mass di belakang area perguruan tersebut, sudah ada orang yang melihat bagaimana keadaan Nina di rumah tersebut. Mass berfikir jika memang seperti itu Mass berarti ketinggalan, percuma Mass melakukan pengintaian ini, karena apa yang ingin Mass ketahui tak akan bisa Mass ketahui sekarang. Saat itu Mass merasa sangat kecewa karena Mass masih lengah dengan apa yang ingin Mass selidiki, dengan kecewa Mass berfikir untuk pergi saja dari perguruan, tapi meskipun Mass tak dapat hasil yang memuaskan di perguruan. Mass pikir masih punya kesempatan untuk berhasil melancarkan apa yang Mass rencanakan, dengan mendatangi rumah dimana Nina di sekap. Mass berharap jika memang sudah ada orang yang memeriksa ke rumah tersebut, mereka masih disana sehingga Mass bisa melihat bagaimana respon mereka terhadap kabur nya Nina. Mass sudah memutuskan, dan akan langsung saja menuju ke rumah tersebut. Tapi saat Mass baru akan membalikan kendaraannya, Mass di sorot oleh sebuah lampu yang dengan tajam mengarah kepadanya, Sehingga Mass belum jadi memutarkan kendaraannya. Mass mencoba melihat ke arah mobil tersebut, dengan mata yang silau oleh lampu yang menyorot tajam ke arahnya Mass langsung bersembunyi, karena terlihat jika mobil tersebut berasal dari perguruan, Mass menunduk untuk bersembunyi agar tak terlihat oleh orang yang ada dalam mobil tersebut. Untung lah mereka melewati Mass begitu saja, tanpa curiga sedikitpun. Mass baru saja akan pergi karena berfikir sudah terlambat jika terus mengintai di perguruan ini, tapi Syukurlah ternyata Mass tak terlambat, karena sepertinya penjahat tersebut baru saja pergi sekarang, dan belum memeriksa bagaimana keadaan Nina yang sudah bisa Mass keluarkan. Tapi meskipun Mass melihat jika mereka baru akan pergi saat itu Mass tak bisa langsung puas karena Mass bisa saja salah, Mereka bisa saja pergi ke tempat lain bukan untuk ke tempat dimana Nina di sekap. Untuk itu lah Mass sekarang ikut pergi untuk membuntuti mereka, apa benar mereka menuju rumah dimana Nina di sekap, di tengah perjalanan Mass berfikir jika ini memang tempat dimana Nina di sekap, apa benar mereka pergi ke tempat dimana Nina di sekap. Mass masih belum memutuskan sebelum Mass melihat dengan pasti, jika mereka benar-benar pergi untuk memeriksa ke tempat Nina. Saat Mass terus saja mengikuti kemana mereka menuju, Mass di pusingkan dengan mereka yang berjalan dengan melewati banyak lika-liku jalan, sehingga Mass hampir saja kehilangan jejaknya, tapi syukurlah dengan kepintaran Mass, akhirnya Mass tak kehilangan jejak kemana mereka pergi. Dan saat mereka berhenti Mass juga ikut berhenti, benar saja mereka menuju rumah dimana menyekap Nina. Jauh dimana penjahat tersebut menyimpan kendaraan, Mass juga menyimpan kendaraan nya, lalu mengikutinya dengan berjalan kaki untuk sampai rumah tersebut. Lalu dengan tanpa ada hal yang mengganggu, atau menghambat Mass untuk Mass bisa mengikuti mereka. Mass pelan-pelan mengikuti mereka, mengintip mereka, ingin tahu apakah mereka akan berbuat sesuatu jika tahu Nina tak ada di tempat mereka menyekapnya. Mass tak masuk ke rumah tersebut, tapi Mass mengintai mereka dari luar, karena Mass tak ingin sampai mereka mengetahui jika Mass mengintai mereka. Diam, dengan sabar Mass mengintip dari agak jauh rumah tersebut, sampai mereka keluar, Mass sudah sedikit tak sabar karena mereka sudah agak lama berada di dalam sana. Mass mencoba untuk melihat, mengintip ke dalam rumah agar Mass tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan, Mass merasa aneh dengan mereka yang seperti tak kaget karena Nina yang sudah tak ada di dalam sana. Mass pun mencoba melihat ke dalam sana, kebetulan pintu rumah tersebut tak ditutup rapat oleh penjahat tersebut, sehingga Mass bisa membuka sedikit pintu tersebut agar bisa masuk ke dalam dengan tanpa bersuara sedikitpun. Mass sudah bisa masuk, lalu mencoba ke ruangan dimana Mass menyelamatkan Nina yang di sekap di sebuah kamar. Saat Mass melangkah terdengar dengan jelas jika mereka seperti sedang tertawa, sepertinya asal suara tersebut memang dari kamar dimana mereka menyekap Nina. Mass mencoba untuk memastikan takutnya mereka di ruangan lain, sehingga bisa memergoki Mass jika mereka keluar karena Mass tak tahu ruangan mana mereka berada. Mass terus mendekati ruang tersebut mencoba untuk memastikan apa benar mereka ada di ruang tersebut, saat Mass semakin dekat dengan ruang tersebut Mass mendengar mereka suara mereka yang lebih jelas Mass dengar, tapi Mass terus mendekat sehingga bisa mengintip benar, atau tidak penjahat tersebut ada di ruang tersebut. Saat Mass bisa mengintip ke ruang tersebut, ternyata benar saja Mass melihat penjahat tersebut berada di ruangan itu. Saat itu Mass melihat mereka hanya duduk santai saja disana sambil minum sebuah minuman dalam botol, sambil berbincang santai, bercanda, mereka seperti tak kaget dengan Nina yang tidak ada di rumah sekap tersebut. Saat itu Mass berfikir jika sepertinya memang ada hal yang di sembunyikan oleh Nina, bersama penjahat tersebut, Mass sangat khawatir kecurigaan Mass yang berfikir jika Nina memang bersekongkol dengan penjahat tersebut. Saat Mass berfikir seperti itu salah satu pria tersebut mengangkat telepon, dari seseorang. " Bagaimana keadaan disana?"terdengar dengan suata yang samar pria dalam telepon tersebut bertanya. " Dia tak ada disini bos, sepertinya dia sudah ada yang membawa, mengeluarkannya dari tempat ini,"jawab pria tersebut. pria ini memanggil bos ke orang yang berbicara di telepon tersebut, Mass berfikir yang di panggil bos oleh pria ini adalah Soe. " Baik itu bukan masalah untuk ku, sudah cukup kalian cek tempat itu, sekarang kalian boleh pergi kembali kesini, atau pergi kemanapun kalian suka,"jawab kembali pira dalam telepon tersebut. " Baik bos,"pria tersebut menjawab. Mass rasa sudah cukup Mass mengintai mereka, bos mereka yang barusan menelpon sudah bicara cukup, lalu membiarkan mereka untuk pergi. Mass sebaiknya pergi sebelum ada yang memergoki Mass yabg sedang mengintai mereka. Saat Mass berbalik, akan keluar dari rumah tersebut Mass tak sengaja menendang botol yang ada di tempat itu, dengan keras botol itu menggelinding karena tak sengaja Mass tendang, tentu suara tersebut membuat penjahat tersebut sadar jika ada orang selain mereka di ruangan tersebut. Mass panik, lalu langsung saja berlari keluar rumah tersebut untuk kabur, tak ingin 2 penjahat tersebut menangkap Mass tentu saja. Saat Mass membuka pintu rumah, dan berlalu keluar rumah, agak jauh Mass sudah berlari, terdengar suara pintu yang di banting, sepertinya mereka juga keluar dari rumah itu untuk mengejar Mass. Mass tak ingin menghadapi mereka, Mass berfikir sebaiknya Mass kabur, tanpa harus terjadi perkelahian dengan mereka. Mass berfikir jika sampai Mass harus menghadapi mereka, mereka pasti ingat dengan wajah Mass yang saat malam tragedi itu pernah mereka kejar, dan hajar. Jika mereka melihat Mass lagi hari ini sepertinya mereka akan memberitahukan hal ini kepada bos mereka, termasuk Shelt. Tentu Mass tak ingin itu terjadi sehingga Masa berfikir untuk kabur saja, tanpa harus menghadapi mereka. Tapi saat itu Mass rasa mereka semakin dekat saja mengejar Mass, Mass berfikir untuk belok saja ke salah satu gang di tempat itu lalu bersembunyi menghindari mereka. Mass berhasil belok ke salah satu gang di sana, dan berdiam diri, berharap mereka tak menemukan Mass. Saat Mass diam di salah satu gang tersebut sambil bersembunyi, Mass mendengar jika mereka sudah ads di gang yang tadi Mass lewati sebelum Mass berbelok untuk bersembunyi. Mass menghela nafas, Beberapa saat setelah Mass mendengar langkah kaki penjahat tersebut yang berlari, tiba-tiba suara langkah kaki dari penjahat tersebut tak terdengar lagi. Mass terus saja berdiam diri sampai, ada sebuah balok yang mencoba menghantam Mass, dengan sangat kaget Mass menghindar sehingga balok yang mengarah ke tubuh Mass bisa Mass hindari, dan hanya menghantam tembok. Mass pelan-pelan mundur melihat 2 pria dengan tubuh yang kekar ada di hadapannya, dengan tatapan mereka yang tajam mereka terus saja memperhatikan Mass, sambil melangkah satu per satu mendekati Mass. Tanpa bicara kembali satu pria tersebut langsung melayangkan sebuah pukulan kepada Mass, tentu Mass menghindar, Mass menghindar dari pukulan satu pria di hadapannya sehingga Mass tak terkena pukulan tersebut, tapi Mass lengah dengan pria ke dua yang sedang berhadapan dengan Mass. Pria ke dua tadi sudah ada di belakang Mass dan langsung saja menendang pinggang Mass, tanpa bisa Mass hindari, Mass terkena tendangannya, dan pria di hadapan nya melayangkan kembali pukulan ke arah perutku sehingga, sudah terkena tendangan dari belakang Mass pun terkena pukulan pria di hadapannya, di bagian perutnya. " Uhuk, , , sialan pukulannya kerasa sekali,"dalam hati Mass berucap. Dengan paksaan yang keras pria tersebut mengangkat Mass lalu melempar Mass, ke sebuah peti yang ada di sudut tempat tersebut, sehingga Mass tak dapat langsung bangkit saat itu karena merasakan sakit yang Mass terima dari kedua pria tersebut. Dengan sedikit lemas karena pukulan dari pria tersebut, Mass bangkit langsung saja menghadapi mereka berdua. Tanpa banyak bicara mereka pun mencoba untuk menghajar Mass, dengan cara pria satu di hadapanku, dan pria kedua berada di belakang Mass, mereka secara bersamaan langsung maju untuk menghajar Mass. Melihat jika mereka akan menghajar Mass dengan cara seperti itu, bukan hal mudah untuk Mass bisa menghindar dari mereka. Tapi ini bukan masalah juga untuk Mass, bagi Mass hal seperti ini sudah biasa Mass hadapi, hanya saja yang berbeda adalah cara mereka bertarung seperti apa. Mass sudah biasa melawan 2, atau 3 orang saat latihan tanding di perguruan, maka Mass pun berfikir untuk mengaplikasikan nya di pertempuran kali ini. Memang ini bukan sedang latihan, apa lagi di perguruan, tapi ini sama saja. Mass sama-sama bertarung, dan harus bisa menang, saat latihan saja harus menang apa lagi ini yang menyangkut keselamatan orang, Mass tentu sangat semangat, dan siap untuk bisa membuat mereka babak belur dihajar Mass. Langsung saja Mass bertarun melawan 2 orang, depan, belakang, tangan, dan kaki Mass dengan sangat cepat, dan terlatih, lincah untuk bisa menghindar dari pukulan mereka. Tentu Mass tidak berfikir hanya bisa menangkis serangan mereka, tapi Mass juga berfikir tentang bagaimana caranya untuk bisa mengalahkan mereka, karena jika terus saja menghindar lama-kelamaan Mass pasti akan lelah lalu mereka bisa merobohkan Mass, sehingga Mass dengan sangat cekatan melayangkan pukulan kepada mereka, sehingga bukan hanya menghindar tapi juga membalas pukulan mereka. Sampai beberapa saat Mass bertarung, menghindar dari serangan mereka Mass bisa membalas serangan mereka, membuat satu per satu dari mereka roboh. Dengan pengalaman, ilmu, dan mental Mass yang sudah matang untuk bertarung, Mass tentu tak memiliki kekurangan yang bisa membuatnya dengan mudah kalah dari pertempuran, apa lagi pertempuran ini menyangkut keselamatan seseorang yang Mass rasa sayang, Mass tentu sangat merasa terpacu untuk bisa menang dari mereka, dan terus melindungi orang yang Mass sayangi. Sampai saat mereka sekali roboh, mereka tetap bisa bangkit sehingga kembali menghajar Mass, tapi Mass tentu tak gentar apa lagi kalah dengan mereka. Para penjahat yang bisa saja mengincar, dan membahayakan keselamatan orang yang Mass sayang. Sampai Mass kembali melayani mereka yang masih ingin bertarung dengan Mass, kali ini Mass akan membuat mereka berdua roboh sehingga mereka tak bisa bangkit untuk kembali menyerang. Mereka dengan terlihat sedikit merasakan pukulan yang mereka terima, bangkit lalu kembali mencoba untuk menghajar Mass, tapi bagi Mass saat stamina mereka full saja mereka bisa Mass kalahkan, apa lagi sekarang mereka merasakan sakit yang sudah Mass buat, tentu saja Mass bisa kembali merobohkan mereka. Tanpa banyak bicara Mass kali ini mendahului mereka untuk menyerang, sehingga mereka tak banyak berkutik satu, dua pukulan sampai sudah banyak pukulan yang Mass layangkan tak dapat mereka hindari lagi, sehingga membuat mereka roboh dibuat Mass. Kali ini Mass berfikir untuk menghajar mereka terlebih dahulu agar mereka tak bisa bangkit kembali, Mass mbuat kemas kaki, dan tangan mereka berdua sehingga jangankan mereka bisa berdiri bangkit untuk duduk saja susah. Saat Mass selesai melakukan itu kepada mereka, Mass langsung saja pergi dari tempat tersebut. Dengan cepat Mass pergi tapi bukan pergi ke rumah nya, Mass pergi ke rumah Misy, tapi Mass bermaksud ke rumah Misy bukan akan masuk ke rumah Misy, dan mengganggu waktu istirahat Misy. Tapi Mass hanya akan ke dekat rumah Misy, parkir di dekat rumah Misy sehingga Mass bisa mengetahui jika ada hal yang mencurigakan, dengan Misy dan Nina Mass bisa langsung saja menghentikan kejadian tersebut, dan menyelamatkan Misy dengan apapun yang terjadi pada Misy. Beberapa saat Mass di perjalanan, Mass sampai di dekat rumah Misy, Mass sengaja untuk parkir kan kendaraannya, sedikit jauh dari rumah Misy. Agar Misy tak merasa Mass terlalu over protective, Mass memperhatikan Misy sampai Mass rela untuk tidur di mobilnya, agar bisa berada dekat rumah Misy. Hari itu waktu menunjukan pukul 02.00, Mass perhatikan jika ini sudah menjelang pagi, Mass berfikir untuk beristirahat saja, tidur di mobil tersebut. Mass melihat ke rumah Misy tak ada yang mencurigakan, di rumah Misy tak terlihat ada kegiatan lagi itu berarti Misy, dan Nina sudah beristirahat malam itu, Mass pun beristirahat malam itu. Mass terbangun dari tidurnya, waktu sudah menunjukan pukul 07.00 pagi, Mass pikir jika tak ada yang mencurigakan di rumah Misy, bahkan Misy pun tak terlihat keluar, atau mengalami hal yang buruk karena di area rumah Misy terlihat aman-aman saja. Saat itu Mass pulang saja ke rumah nya, karena Mass yakin jika Misy tak sedang dalam keadaan yang bahaya. Tapi yang membuat Mass berfikir adalah, kenapa 2 orang penjahat yang menyekap Nina tahu jika Nina tak ada di dalam rumah tersebut mereka tak terlihat kaget, atau langsung mencoba mencari Nina. Mass berhasil menyelidiki, mengintai, bahkan sampai terpaksa menghajar mereka untuk melumpuhkan mereka, karena mereka ingin menghajar Mass, dan menangkap Mass, untuk di serahkan kepada bos mereka karena Mass sudah dengan sangat berani membuntuti mereka. Tapi tentu Mass menang meskipun menghadapi langsung 2 orang. Mass tak ingin jika Misy melihat Mass yang sudah ada di dekat rumah Misy, takutnya Misy akan menyangka hal yang tidak-tidak tentang sudah adanya Mass di dekat rumah Misy. Mass pulang ke rumahnya untuk membereskan dirinya karena semalam Mass sangat kurang istirahat, karena pergi ke perguruan untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di perguruan, dan apakah ada hubungannya Nina, penjahat tersebut, dengan perguruan, Shelt, bahkan dengan hilang nya Shu, yang tak tahu kemana Shu pergi. Mass curiga kepada Shelt karena Mass melihat jika Shelt segampang itu bisa keluar masuk ke perguruan, bahkan dengan mudahnya bisa mengundang para penjahat tersebut ke perguruan. Itu lah kenapa Mass yakin jika Shu tak ada di perguruan, itu berarti Shelt memang bermasalah, dan bisa jadi Shelt adalah ' master mind ', dari kejadian membingungkan ini. Mass pun pulang ke rumahnya untuk beristirahat, singkat cerita Mass sudaha sampai di rumah nya, Mass langsung saja berbaring di sofa. Merasa lelah Mass langsung saja terlelap tidur, beberapa menit Mass terlelap tiba-tiba ponsel Mass berbunyi. Dengan kaget, Mass langsung saja mengangkat ponselnya yang ternyata yang menelpon Mass adalah Misy. " Mass maaf pagi-pagi sekali aku sudah mengganggu mu, tapi aku ingin menceritakan sesuatu bisa kau kemari?"Misy pun berkata seperti itu. . . . . . " Mass kau disana?, halo Mass?"ujar Misy. " Oh ya Misy maaf, aku akan kesana sebentar lagi Misy, tak apa-apa kan?"jawab Mass dengan suara yang masih sedikit lemas. " Oh ya baik Mass, tentu tak apa. Tapi tunggu sebentar Mass kau sepertinya kurang tanggap dengan apa yang aku bicarakan Mass? kau tidak apa-apa? tak ada masalah yang menimpamu Mass?"tanya Misy. " Ya Misy, aku baik, oh Misy maaf aku tak bisa membodohi diriku sendiri. maaf Misy aku semalam sangat kekurangan waktu beristirahat, jadi saat ini aku masih merasa sangat lelah, dan sangat mengantuk, maaf Misy,"dengan suara yang lemas Mass berkata seperti itu. " Oh ya Maaf Mass, aku mengganggu, jika seperti itu bagaimana jika aku saja yang ke rumah mu Mass? jadi kau bisa menunggu ku ke rumah mu sambil beristirahat? bagaimana menurut mu Mass?"Misy pun berkata, dan bertanya seperti itu. " Ya Misy tenang saja aku tak merasa terganggu, aku kira apa yang kau pikirkan adalah hal yang bagus. Baik Misy aku akan menunggu mu saja disini,"jawab Mass. Misy pun menutup telponnya, Mass langsung saja melanjutkan istirahatnya, karena malam tadi Mass sangat kurang istirahat dengan pengintaian yang di lakukan oleh Mass. Beberapa jam kemudian Mass dibangunkan oleh ketukan pintu rumahnya, saat melihat jam Mass kaget karena saat itu hari sudah siang. Dengan cepat Mass langsung saja membuka pintu, dan yang datang adalah Misy. " Misy maaf, apa kau sudah lama mengetuk pintu? maaf kau menunggu lama aku tak sadar kau datang karena tadi aku ketiduran," " Sttt, , , cukup Mass, kau kenapa? tenang saja aku baru datang, dan baru saja mengetuk pintu, aku tak lama menunggu Mass? ada apa dengan mu? lihat dirimu kau begitu berantakan Mass. Dari ujung rambut sampai kaki, kau kelihatan seperti orang tak waras Mass,"sambil meletakan jari nya menghentikan Mass bicara, Misy berkata, lalu bertanya seperti itu. " Ya maaf Misy aku baik-baik saja hanya mereasa sedikit kelelahan saja. Tadi malam aku benar-benar sangat kurang istirahat, aku baru tidur pukul 4 Misy, karena aku ada pekerjaan yang harus aku lakukan saat itu juga, sehingga aku tak sadar jika waktu sudah akan pagi, dengan cepat aku pulang, dan baru bisa beristirahat jam 4 pagi Misy. Sehingga aku terus saja tertidur sampai siang seperti ini Misy, syukurlah jika aku tak membuat mu menunggu Misy,"Mass terpaksa berbohong kepada Misy, untuk menutupi jika Mass tadi ke rumah Misy terlebih dahulu sebelum pulang, dan beristirahat. " Syukurlah jika kau tak apa-apa Mass, kau terlihat sangat lusuh, dan berantakan itu saja. Mass, kau tak menyuruh tamu mu ini masuk? aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu, hal yang bisa di bilang penting untuk mu ke depannya Mass,"ujar Misy, dan berkata seperti itu. " Oh iya maaf Misy ayo silahkan masuk, maaf sebentar aku bereskan dulu sofa nya untukmu. Ayo Misy silahkan duduk, apa yang mau kau minum?"dengan cepat Mass membereskan sofa untuk Misy duduk. " Apa saja Mass, tapi Mass jangan langsung membuatkan ku minum. ada hal yang lebih baik kau lakukan terlebih dahulu Mass,"ujar Misy. " ' Yang harus aku lakukan terlebih dahulu ', apa itu Misy,"Mass bertanya. " Akan terlihat sangat tampan seperti biasanya jika kau mandi, dan membereskan tubuh mu dulu terlebih dahulu Mass, baru kau melakukan hak lainnya. Tenang saja aku tak terburu-buru Mass, aku akan menunggu hingga kau selesai,"ucap Misy seperti itu. " Ya Misy kau pintar, aku baru saja memikirkan akan melakukan itu dulu, tapi kau memdahului ku bicara seperti itu. Baiklah Misy tak apa kan jika kamu menunggu sebentar? aku membereskan diriku terlebih dahulu,"dengan senyum, dan menggaruk kepalanya, Mass yang terlihat sedikit malu langsung saja masuk ke kamar mandi, untuk mempersiapkan dirinya. Beberapa saat Mass sudah selesai membersihkan dirinya, Mass lalu keluar, Mass tak ingat jika di luar ada Misy, Mass keluar tanpa menggunakan baju. " Mi, Mis, Misy maaf aku, aku lupa kau ada disini maaf Misy," " Tunggu Mass,"Misy memotong pembicaraan Mass, Misy lalu menghampiri Mass. Misy merebut handuk yang Mass pegang, lalu dengan pelan Misy lap badan Mass, menggunakan handuk tersebut. " Kau pria yang hebat Mass, cepatlah aku tunggu,"sambil tersenyum, dan mengembalikan handuk, Misy pergi kembali duduk. Mass langsung saja masuk kamar lalu memakai pakaiannya. " Misy, apa yang, oh ya tunggu sebentar aku lupa dengan minuman untuk mu,"ucap Mass. Mass duduk sambil membawakan minum untuk Misy. " Terima kasih Mass, aku langsung saja bicara ya Mass. Hal yang ingin aku bicarakan adalah, ini tentang Nina baru kemarin Nina ke rumah ku, tapi Nina seperti sudah tahu, kenal dengan rumah ku Mass, padahal dia hanya sekali ke rumah ku, dan jika dia tahu tentang rumah ku dari orang lain, selama ini aku tak pernah mengajak orang asing ke rumah, teman ku yang dekat saja tak pernah aku ajak ke rumah apa lagi orang lain. Tapi Mass kemarin saat pertama Nina masuk rumah, Nina langsung aku ajak berkeliling, tapi aneh nya saat aku ajak berkeliling Nina mendahului ku dia berkeliling sendiri ke sudut-sudut rumah, dengan menjelaskan salah satu ruangan-ruangan di rumah ku. Bagaimana menurut mu Mass?"Misy menceritakan tentang hal itu, dan bertanya bagaimana pendapat Mass tentang itu. " Aku kira hal yang ingin kau katakan mengenai ada hubungan nya, atau tidak Nina dengan para penjahat tersebut, tapi itu yang ingin kau katakan. Ya itu bukan hal yang aku ingin tahu tapi itu menjadi sebuah kemajuan untuk rencana kita, agar bisa mengintrogasi Nina Misy, terima kasih kau sudah membantu ku Misy. Aku juga berfikir jika seperti itu kejadian nya tentu saja heran, Nina baru saja sekali ke rumah mu, tapi Nina sudah tahu tentang ruangan, dan sudut-sudut rumah mu itu Mis. Tapi apa tadi malam ada hal yang mencurigakan yang di lakukan Nina di rumah mu Misy? mungkin saja Nina menyimpan, atau mengambil apa yang ada di rumah mu?"Mass berbicara seperti itu, lalu bertanya tentang hal yang Misy lihat tentang Nina. " Tidak Mass, tak ada yang aneh dengan perilaku Nina, kemarin malam setelah kami pergi dari sini aku, bertanya sedikit sesuatu saja kepada Nina bukan hal yang berarti, lalu kami langsung saja beristirahat malam itu. Oh ya Mass aku baru ingat tadi malam, dia sempat terbangun, aku terbangun juga karena mendengarnya membuka pintu kamar, dan tanpa dia menyadarinya jika aku menguntit di belakangnya, sampai dia sampai di ruang dapur, beserta toilet, melihat itu aku berfikir jika Nina ke toilet waktu itu, bukan untuk melakukan hal yang mencurigakan. Tapi saat aku berbalik akan kembali ke kamar, tiba-tiba," " Ibu aku sangat sayang padamu bu, nanti aku pulang bu ya, sekarang aku sedang bekerja dulu di kota ini, meskipun awalnya aku ke kota ini karena di culik oleh seorang penjahat, tak apa-apa mah sekarang tanggung jika aku kabur, dan pulang aku ingin kepergian ku yang dipaksa ini, dijadikan kepergian ku yang sengaja untuk mencari uang saja agar aku bisa, memberikan ibu uang yang banyak. Nanti aku pulang ya bu, aku pulang memakai mobil bagus, rumah kita tetap di sini kan bu? tapi kenapa rumah kita disini, sedikit berbeda dengan rumah kita biasanya bu? disini tak seindah, dan segar di rumah kita dulu? apa aku tak sadar jika di sebelah rumah kita sudah banyak orang yang membangun rumah, sehingga semuanya sekarang menjadi rumah, dan bangunan? tapi kenapa begitu cepat bu, sampai aku tak menyadarinya, ibu mau kemana tunggu aku bu, kemana ibu pergi, ibu tidak suka ya bu rumah kita yang sekarang, di sekeliling rumah kita jalan, dan di kelilingi bangunan-bangunan besar? ibu tak suka ya bu? jika memang ibu tak suka, aku akan bilang kepada orang di sekeliling rumah ini untuk mengembalikan nya agar suasana di sekitar rumah ini dipenuhi dengan pohon, dan penghijauan bukan bangunan seperti ini bu. Bu, , ibu jangan pergi bu, jangan pergi," " Aku kaget karena mendengar Nina yang berbicara seperti itu, aku mencoba berfikir positif waktu itu, mungkin saja jika Nina sedang berbincang lewat telepon dengan orang tuanya, tapi jika seperti itu kenapa Nina menjawab jika tak tahu, dimana rumah Nina, jika tahu nomor telepon ibunya tentu Nina akan tahu dimana rumahnya. Aku belum memikirkan hal yang lebih jauh dari itu, aku terus saja mendengarkan Nina berbicara sampai Nina menyebut kata ' ibu ', merengek agar ibunya menunggu karena Nina akan pulang, membawa uang yang banyak untuk ibunya, dan bertanya jika rumah ibu nya tetap disini kan. Lalu Nina berkata sambil menangis, menghentikan ibunya yang akan pergi. Aku yang mendengarnya merasa takut, karena jika Nina berbicara seperti itu berarti Nina tidak sedang bicara lewat telepon dengan ibunya. Aku mencoba memberanikan diri untuk melihat Nina yang terus bicara seperti itu, sambil merengek, menangis, dan saat aku melihat Nina ' gubrak ', aku lihat jika Nina jatuh tergeletak di lantai. Aku langsung saja mencoba mengangkat Nina, dan kembali menidurkan Nina di kamar, tadi pagi aku bangun, Nina sudah tak ada di kamar, tentu aku kaget, aku langsung saja mencari Nina. Saat aku keluar dari kamar akan keluar rumah, tapi aku melihat Nina sedang berada di sudut dapur, Nina seperti sedang menangis. Saat itu aku tak bertanya kepada Nina, takutnya aku bertanya hal yang salah kepada Nina. Sekarang sampai lah aku disini, tujuannya kamu sudah tahu kan Mass? aku merasa sedikit takut mendengar Nina yang seperti itu,"secara detail Misy menjelaskan hal itu kepada Mass, agar Mass bisa bertindak lebih cepat untuk selanjutnya bertindak tentang rencana Mass. " Iya sabar Misy kita belum selesai dengan Nina, jika sampai Nina pergi, kemana Nina akan pergi? ke tempat Soe lagi? ( bos penjahat yang menyekap Nina ). Kita harus tetap menolong nya Misy, kau yang bilang kan jika aku harus terus berusaha menjadi orang yang lebih baik, salah satunya dengan cara menolong orang apalagi ini adalah orang yang membuat ku merasa sangat bersalah Misy, sampai Nina masuk ke dalam mimpiku, aku tak ingin terus saja dihantui oleh rasa bersalah itu Misy, dengan cara ini lah aku bisa menghapus rasa bersalah ku, maaf Misy bukan aku menyangka jika kamu tak ingin menolong Nina lagi, tapi Mis maaf aku yang sudah membuat mu, ikut terbebani dengan masalah ini jadi aku yang akan bertanggung jawab dengan ini Mis. Aku akan terus menjaga kamu, aku akan tidur di rumah kamu Mis. Maaf maksudnya aku memang akan tidur di rumah kamu, tapi maksudku adalah tidur di rumah kamu tadi aku tidur diluar rumah, tidur di mobil ku Mis, itu maksud ku,"dengan sedikit merasa bersalah karena mbuat Misy ikut terbebani dengan masalah ini Mass meminta maaf, dan mulai sekarang Mass akan selalu ada agar Misy tak merasa takut untuk menghadapi Nina seperti malam tadi karena takut dengan tingkah Nina yang sepertinya mengigau. " Iya Mass aku tahu maksud kamu Mass. Ya kamu benar jangan menyangka aku yang tidak-tidak Mass, karena yang aku rasakan sekarang adalah aku hanya takut Mass, aku takut dengan apa yang terjadi kemarin malam Mass. Maaf Mass awalnya aku yang keras kepal dengan apa yang menjadi keputusan ku ini, meminta Nina tinggal di rumah ku sementara, tapi sekarang aku ketakutan dengan keputusanku sendiri, aku hanya tak ingin jika ini akan berakibat gagal terhadap apa yang sudah kita rencanakan Mass. Maafkan aku Mass, terima kasih kamu sudah mengerti keadaan ku Mass, terima kasih,"dengan memeluk Mass, dan seperti akan menangis Misy menceritakan tentang ketakutan yang Misy rasakan sehingga Misy merasa bersalah, Misy yang membuat keputusan saat itu, dan sekarang Misy sendiri yang sangat menyesalinya. " Sudah Misy tak apa-apa, tenang saja aku sudah berjanji kepadamu kan untuk terus menjagamu, dan aku pun akan menjadi orang yang lebih baik, yaitu dengan cara menjadi seorang yang tanpa pamrih menolong orang lain. Dan sekarang aku menolong orang yang membuatku sangat berdosa, dan sangat merasa bersalah. Aku bertekad untuk menyelesaikan permasalahan ini agar aku tak merasa bersalah sehingga hidup ku bisa seperti semula, tanpa dihantui oleh perasaan bersalahku karena sudah menolong orang yang sangat membutuhkan bantuan ku saat itu,"Mass kembali meyakinkan Misy dengan apa janji Mass terhadap Misy, sehingga tanpa Misy harus meminta pun Mass akan melakukan apa yang Mass harus lakukan, termasuk membuat Mass merasa aman dalam melakukan rencana awal mereka berdua. " Terima kasih Mass, aku percaya padamu, terima kasih sudah menjadi seseorang yang sangat peka terhadap apa yang aku butuhkan Mass,"ucap Misy. " Tentu Mis, keselamatan mu adalah hal yang terpenting bagiku. Apa lagi kamu seperti ini karena untuk membantu ku juga tentu saja, kamu menjadi prioritas utama ku Mis. Em Misy, kamu masih memeluk ku? kapan kamu akan melepaskan pelukanmu? ayo kita pergi ke rumah mu untuk melihat keberadaan Nina, dan aku akan mencoba kembali berbincang bersama Nina,"Mass berkata, sekaligus bertanya, dan mengajak Misy untuk segera pergi ke rumah Misy. " Oh Maaf Mass, aku memeluk mu, aku terbawa perasaan, saat menceritakan ketakutan ku tadi maaf, ayo kita pergi Mass,"Misy lalu melepaskan pelukannya, dan mengajak Mass untuk pergi ke rumahnya. Mass, dan Misy langsung saja masuk ke dalam kendaraan Mass untuk menuju rumah Misy, karena tadi Misy tak membawa kendaraan nya menuju rumah Mass. Beberapa Saat kami di perjalanan kami pun sampai di rumah Misy. Misy pun masuk tentu dengan mengajak Mass masuk, pintu tak di kunci karena Nina ada di dalam, saat Misy pergi Misy sudah bilang jika akan pergi menemui Mass. Saat Misy, dan Mass masuk terlihat jika rumah Misy sangat berantakan, tiba-tiba Misy akan jatuh pingsan karena kaget melihat rumahnya yang berantakan seperti sudah kemasukan maling, beruntung Mass ada di dekat Misy sigap Mass menangkap Misy, sehingga Misy tak jatuh ke lantai, Mass langsung saja menggendong Misy, mencari kamar Misy untuk menidurkan Misy. Misy sudah di dalam kamar, Mass ingat jika Misy berkata tentu Nina ada di sini, tapi saat kami datang tadi tak ada tanda-tanda jika Nina ada di rumah. Mass langsung saja mencari Nina, mengelilingi rumah, masuk ke setiap ruangan di rumah tersebut, tapi Mass tak menemukan Nina. Mass melupakan Nina sekejap Mass menghampiri Misy lagi khawatir jika ada yang terjadi dengan Misy, Mass langsung mencoba untuk membangunkan Misy, Mass memberikan Misy minyak angin untuk di hisap kan oleh hidungnya, sehingga beberapa kali Mass melakukan itu Misy akhirnya terbangun dari tidurnya. Misy langsung saja menangis. " Mass aku takut apa yang sudah terjadi dengan rumah ku Mass? kenapa bisa seperti ini?"dengan memeluk, dan menangis Misy bertanya seperti itu pada Mass. " Sabar Misy, maaf sepertinya ada masalah yang terjadi saat kamu pergi dan ini menyangkut dengan Nina, aku mencari Nina dari tadi kita datang tak ada tanda-tanda Nina ada di sini Mis. Aku takut jika Nina yang melakukan semua ini Mis,"Mass pun bicara seperti itu. " Tidak Mass, itu tak mungkin, Nina tak mungkin melakukan semua itu, aku yakin Nina bukan pelakunya Mass,"Nina berkata seperti itu. " Apa Mis? bukan maksud mu? Misy saat kamu pergi, di rumah ini hanya ada Nina, dan saat kamu kembali tiba-tiba keadaan di rumah ini hancur berantakan Mis. Dan saat kita tadi datang dengan melihat rumah mu sudah hancur berantakan seperti ini, Nina tak ada di sini Mis, Nina pergi entah kemana. Dan sekarang kamu bilang jika Nina tak mungkin melakukan semua ini? apa yang membuat kamu berfikir jika Nina tak ads hubungan nya dengan ini Mis?"dengan tegas, dan kaget Mass bicara seperti itu kepada Misy. " Apa kamu punya bukti jika Nina yang melakukan semua ini? kenapa kamu langsung menyangka jika Nina yang melakukan semua ini Mass? Nina tidak ada hubungan nya dengan ini, Nina tak salah apa-apa tentang ini Mass. Atau mungkin, Mass bagaimana jika tadi ada maling, atau perampok yang masuk ke rumah ini, karena hanya Nina yang ada di rumah ini mereka menculik Nina, itu alasan kenapa Nina sekarang tak ada Mass? aku khawatir itu terjadi Mass ayo cepat kita cari Nina Mass,"dengan wajahnya yang di penuhi dengan ke khawatiran, Misy langsung saja bicara seperti itu terhadap Mass. Tanpa mendengarkan Mass bicara lagi, Misy langsung saja menarik tangan Mass, tapi saat Misy akan keluar rumah tiba-tiba. " Ibu, ibu, aku pulang bu, aku di depan pintu bu, tolong buka pintunya,"seorang perempuan terdengar memanggil manggil kata ibu. " Mass siapa itu? kedengarannya suara itu memang dari luar, ayo lihat,"Misy kembali menarik tangan Mass keluar rumah. " Nina dari mana saja kamu?" Misy berteriak sambil menghampiri Nina yang ada di luar pagar rumah. " Ibu? kamu bukan ibu, aku tadi memanggil ibu kan, bukan memanggil mu, dan kenapa bisa kamu yang keluar dari rumah itu, kamu siapa?"dengan terlihat kaget melihat kami Nina pun bertanya seperti itu. " Nina, kamu memanggil ibu siapa? kamu tidak ingat kami? aku Misy pemilik rumah ini Nina, kamu aku bawa kamu kesini kemarin malam, karena kamu tidak mempunyai tempat tinggal. Saat kami tanya rumah kamu dimana kamu bilang tidak tahu Nina, kamu ingat itu kan Nina?"dengan sedikit tegang Misy menjawab pertanyaan Nina, dan bertanya seperti itu kepada Nina. " Hah, kamu yakin? tapi kemarin malam kan kau bilang aku tidur disini kan, lalu kemarin aku berbincang dengan ibu, tapi pagi ini, sekarang aku kembali kesini kenapa kalian yang keluar bukan ibu yang aku panggil, tadi aku dari tempat bo, , , " Nina tiba-tiba akan terjatuh tak sadarkan diri sebelum Nina selesai bicara. Misy berteriak kaget karena Nina yang akan terjatuh saat itu, untung dengan sigap Mass langsung menangkap Nina yang akan terjatuh. " Mass maaf tolong bawa Nina ke kamar ku Mass,"dengan masih histeris Misy bicara seperti itu. Mass langsung saja mengikuti Misy untuk memasukan Nina yang tak sadarkan diri ke kamarnya. " Mass apa yang terjadi dengan Nina? kenapa Nina bisa seperti ini? Nina tiba-tiba seperti ini, setelah tak tahu Nina pergi kemana? apa tak akan terjadi apa-apa Mass?"dengan tegang, dan masih terlihat histeris Misy bertanya seperti itu. " Aku tak tahu Mis, aku juga tak mengerti kenapa Nina bisa seperti ini. Dari mana Nina pergi, sampai Nina bisa tak sadarkan diri seperti ini. Aku bingung dengan yang terjadi kepada Nina Mis, jika Nina pergi ke tempat penjahat tersebut, atau di culik kembali oleh penjahat tersebut, Nina tak akan dengan mudah bisa kembali pergi lagi Misy, itu yang bisa aku tangkap sekarang. Tapi itu belum tentu benar, yang harus kita lakukan sekarang hanya menunggu sampai Nina sadar, lalu bertanya tentang apa yang terjadi barusan kepada Nina, semoga keadaan Nina bisa memungkinkan untuk bisa kita tanya mengenai hal yang terjadi padanya,"Mass berfikir seperti itu, karena Mass juga tak bisa asal menyimpulkan apa yang terjadi dengan Nina. " Iya Mass aku kira kau benar tentang hal itu, tapi apa kita tak usah melakukan apa-apa terhadap Nina? hanya menunggunya saja Mass, apa itu cukup?"Misy pun bertanya seperti itu kepada Mass, karena khawatir dengan apa yang terjadi dengan Nina. " Mungkin kita bisa sedikit membantunya agar Nina bisa segera bangun, mungkin kau bisa membuat nya menghisap aroma terapi Mis, agar merasa segar dan Nina bisa cepat terbangun dari pingsan nya,"ucap Mass. " Iya baik Mass aku lakukan,"jawab Misy. " Misy aku akan menunggu di luar, tak apa kan Misy? untuk membereskan rumah nanti kita lakukan setelah aku keluar sebentar,"Mass bertanya seperti itu. " Iya tentu tak apa-apa Mass tenang saja,"ujar Misy. Mass langsung saja keluar dari rumah Misy, bukan tanpa alasan Mass pergi keluar, tapi Mass keluar untuk memikirkan kejadian semalam yang membuat Mass tak tidur. Semalam Mass berhasil mengintip penjahat tersebut, Mass mencari tahu tentang respon penjahat tersebut tentang hilang nya Nina. Tapi Mass lihat mereka sudah tahu jika Nina berhasil kabur dari mereka yang menyekapnya, tapi mereka tak terkejut sedikit pun, mereka seperti tak peduli dengan apa yang terjadi terhadap Misy. Mass semakin bingung dengan itu semua, Mass mencoba memikirkan kejadian yang Mass lihat kemarin, dan mencoba memikirkan juga kejadian yang barusan saja terjadi pada Nina. Mass berfikir apa mungkin tadi Nina sengaja pergi, dan Nina pergi ke tempat Soe, untuk melaporkan jika Misy, ada hubungannya dengan ku. Lalu Mass berfikir jika Soe, dan anak buahnya tahu jika Mass yang berurusan dengan nya, sehingga Soe berfikir Misy adalah orang yang ada hubungan dengan Mass, jadi Soe mencoba untuk balas dendam dengan apa yang Mass lakukan terhadap anak buahnya, mungkin mereka berfikir sedikit sulit jika langsung mencoba untuk balas dendam kepada Mass karena beberapa kali mereka berhadapan langsung dengan Mass, mereka kalah. Sehingga mereka berfikir untuk balas dendam, dengan cara mengincar orang yang tak bisa apa-apa jika mereka akan membalaskan dendam mereka. Dan bisa saja mereka berfikir lebih buruk lagi, jika tadi Misy ada di rumah mungkin Misy akan menjadi incaran mereka, bisa saja Misy mereka culik, dan sekap. apapun perlakuan mereka pasti ujung nya akan meminta jaminan untuk di lepaskan nya Misy, yaitu Mass. Mass berfikir mereka pasti akan meminta Mass untuk menukar posisi Misy yang sedang di sekap, jika ingin Misy selamat, dan bebas mereka pasti akan meminta Mass untuk menjadi tawanan mereka. Setelah itu mereka tak akan cukup berlaku seperti itu, mereka pasti akan terus melakukan hal yang ingin mereka lakukan yaitu balas dendam, Mass yang sudah menjadi tawanan mereka karena menukar posisi Misy, tentu akan mereka siksa, sampai mereka puas untuk membalas dendam pada Mass. Mass sangat tahu dengan pikiran mereka, Mass berfikir tak apa-apa, Mass rela menukar posisi nya demi menyelamatkan Misy, tapi apa mereka akan benar-benar menyelamatkan Misy atau hanya saat itu saja, agar Mass melihat jika mereka memang hanya memikirkan Mass. Tapi dengan sangat yakin Mass berfikir penjahat tidak sebijak itu, mereka tentu akan kembali menangkap Misy lalu jika itu terjadi tentu semuanya berakhir, Mass akan habis di siksa, lalu Misy akan berakhir seperti Nina yang di perbudak oleh Soe yang hanya menjadi pemuas nafsu Soe. Dengan sangat yakin Mass berfikir sangat jauh, sampai Mass bisa memikirkan hal seperti itu. Saat Mass berfikir semua tentang itu Misy keluar. " Mass Nina sudah sadar, dia seperti masih pusing karena terus memegang kepalanya, tapi dia bilang tak apa-apa. Saat aku tanya pin Nina seperti orang biasa yang ingat dengan semua kejadian yang sudah di alaminya,"Nina pun memberitahu Mass tentang hal itu. " Ya bagus lah Mis, jika seperti itu ayo hampiri dia, aku ingin berbincang dengannya karena aku sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Nina,"Mass bicara seperti itu, dan bergegas masuk menghampiri Misy. " Nina syukurlah kau sudah sadar, bagaimana keadaan kamu? ada yang sakit, atau apa?"tanpa berlama-lama langsung saja Mass bertanya seperti itu. " Aku akan membawakan minum,"terlihat dengan wajah yang sedikit sinis, dan bahasa yang kurang enak di dengan Misy langsung saja pergi. Mass tak memikirkan hal itu dulu, tapi Mass lebih fokus terhadap apa yang ingin Mass tanyakan kepada Nina. " Nina aku ingin bertanya sesuatu, kamu tadi pergi kemana, dan kenapa saat kau pulang kau memanggil, ibu, ibu? padahal kau tahu kan jika ini tumah Misy? ada apa Nina bisa kau ceritakan kepada kami tentang itu,"Mass bertanya seperti itu. " Iya tadi aku pergi dari sini berniat hanya untuk mencari udara segar saja Mass, karena merasa suntuk jika terus di dalam rumah, aku ingat Misy bilang akan ke rumahmu, sementara aku menunggu saja di rumah sampai Misy tapi. ah Mass sakit, kepalaku sangat sakit Mass ah,"Nina awalnya bicara biasa saja, tapi tiba-tiba Nina kesakitan, memegang kepalanya. " Oh baik Nina cukup, sekarang tak usah mencoba untuk mengingat hal itu, sepertinya yang membuatmu sakit karena kau terlalu ingin mengingat hal itu. Tak apa Mis tak usah kau ingat lagi hal itu,"Mass bicara seperti itu karena melihat Misy yang tak memungkinkan untuk mengingat hal itu. Mass pun mencari Misy, tadi bilang Misy akan mengambilkan minum, tapi kenapa Misy belum kembali lagi. Sampai Mass pun mencoba menghampiri Misy saja, dan Misy memang masih ada di dapur, bukan sedang membuat minuman, tapi saat itu Misy sedang menatap keluar dari jendela yang ada di dapur tersebut. " Mis apa yang sedang kau lakukan? bukannya tadi kau bilang akan membuat minum,"tanya Mass. " Oh ya tunggu Mass, ini minum untuk Misy jika kau ingin, kau bisa membuatnya sendiri,"tanpa melihat Mass, Misy pergi mengantarkan minum kepada Nina. Mass berfikir ada yang salah dengan Misy, Mass berfikir ada apa dengan Misy. Mass menghampiri Misy yang saat itu sedang berdiam diri dengan Nina, tapi saat itu Mass tak memikirkan tentang Misy, saat itu mungkin Misy masih merasa lelah, dan kaget saja dengan apa yang terjadi terhadap rumah, dan Nina. " Nina, tadi saat Misy datang ke rumahku, Misy bercerita jika ads hal yang aneh terjadi dengan mu malam tadi, maaf bukan ingin mencampuri urusan mu. Misy bilang kau seperti sedang berbincang, Misy kira kau sedang berbincang melalui sambungan telepon dengan ibumu saat itu, karena dalam perbincangan mu kau, beberapa kali memanggil kata ' ibu ', bahkan kau seperti melarang ibu mu untuk pergi. Saat itu Misy memberanikan diri untuk melihat mu, bukan bermaksud apa-apa, tapi hanya untuk memastikan jika kau memang sedang berbincang dengan ibumu, tapi saat Misy mendekat, mencoba menghampiri mu, Misy melihat jika kau tak sedang berbincang melalui telepon Nina, saat Misy mencoba bertanya, mendekatimu, kau tiba-tiba pingsan dan tergeletak di lantai. Misy takut ada yang terjadi dengan mu Nina, apa kau bisa menjelaskan tentang hak itu kepada kami?"Mass bertanya hal yang sebelumnya Misy sudah ceritakan kepada Mass, Mass berharap bisa tahu apa yang terjadi dengan Nina saat itu. Saat sebelum Nina bercerita tentang hal itu, Mass melihat terlebih dahulu terhadap Misy. Tapi dengan dingin nya Misy langsung saja mengalihkan pandangan nya dari Mass, dan sedikit menjauh dari Mass. Mass kembali bertanya dalam pikirnya ada apa dengan Misy. Tapi saat itu Nina terlihat akan bicara Mass pun memperhatikan, dan mendengarkan. " Kau tak tahu, aku tak tahu tentang itu Mass, tapi saat Misy pertama kali membawaku masuk ke rumah ini, tiba-tiba dalam hati ku merasa perasaan yang bahagia, sangat bahagia Mass, aku tak tahu kenapa, bahkan begitu saja masuk ke dalam pikiranku untuk berkeliling melihat ruangan di rumah ini, dan disitu juga aku mengalami hal yang aneh. Aku seperti tahu semua sudut di rumah ini Mass, aku memasuki ruangan di salah satu rumah ini, hatiku berkata jika itu adalah ruang makan, atau dapur, dan yang lain nya, perasaan ku benar tentang semua itu, aku tak tahu kenapa bisa seperti itu Mass. Lalu saat sangat larut malam dimana Misy mendengar, dan melihat aku yang seperti sedang berbincang dengan ibuku melalui telepon tapi ternyata bukan, aku tak ingat semua itu Mass yang aku ingat adalah ibuku saat aku seperti melarang ibuku pergi, aku bilang jika ini masih rumah kami kan? ibuku akan pulang kemari kan? ibuku akan pergi entah kemana Mass, aku ingat saat aku merengek, menangis, karena aku sangat merasakan sakit yang sangat sakit dalam hatiku Mass, hanya itu yang aku ingat Mass,"dengan sambil terus memegang kepalanya, Nina terus saja mencoba untuk mengingat, dan menceritakan apa yang terjadi padanya saat itu. Mass mengerti dengan keadaan Nina yang sepertinya memang Nina tak ingat dengan apa yang Misy perbuat malam tadi, tapi Misy terlihat seperti dengan keras mencoba mengingat, apa yang Misy alami malam tadi. Sampai Misy kembali memegang kepalanya, seperti kesakitan, sangat sakit sampai Nina kembali merengek kesakitan. " Cukup Nina, cukup maaf mungkin kau terlalu keras untuk mengingat apa yang terjadi padamu untuk di ceritakan kepada kami Nina. Tak apa Nina cukup kau tak usah terlalu keras mencoba mengingat semua itu, jangan memaksa kan nya pelan-pelan saja Nina, jangan memaksakan sehingga itu membuat kepala mu sakit,"Mass pun langsung menghentikan pembicaraan nya bersama Nina karena sudah melihat jika Nina sudah sangat kesakitan, begitu keras memaksa untuk mengingat yang terjadi padanya. " Misy, Mis, kau dimana?"kaget, Misy tak ada di dekatnya. Mass langsung saja mencari Misy. " Nina tunggu sebentar, aku harus mencari Misy terlebih dahulu,"ujar Mass. Beberapa ruangan Mass sudah masuki, toilet sampai kamar tapi Mass tak ada di sana. " Nina apa kau tahu tentang ruangan di rumah ini? apa rumah ini memiliki balkon?"sedikit khawatir Mass bertanya. " Iya Mass kemarin aku sempat di beritahu Misy jika ada balkon di rumah ini, balkon tersebut hanya bisa di akses melalui tangga yang ada di luar, sebelah kiri pintu Mass,"Nina pun menjawab. Mass langsung saja menuju balkon tersebut, saat Mass naik ternyata benar saja Misy ada di ujung balkon tersebut. " Kamu kenapa sih Misy? dari tadi kamu menghindar terus dariku Mis, bahkan saat di dapur saat aku bicara padamu, kamu menjawab dengan dingin, dan tanpa melihat wajahku langsung saja pergi meninggalkan aku yang bicara padamu, dan sekarang kamu tiba-tiba saja pergi tanpa memberitahu ku, menghilang begitu saja, aku khawatir dengan mu Misy. Ada apa dengan mu Misy?"Sedikit terengah-engah Mass bicara seperti itu kepada Misy. " Tak apa, aku rasa cukup aku untuk mencari udara segar, aku masuk,"dengan dingin kembali Misy bicara kepada Mass. Mass bingung saat itu apa yang harus Mass lakukan, sepertinya Misy marah kepadaku, tapi marah karena apa, Mass pun berfikir Mass keras apa yang terjadi pada Misy. Misy sudah akan mengacuhkan, dan meninggalkan Misy kembali, Mass langsung saja memegang bahu Misy, membalikan badannya, mencium bibir Misy, sambil memegang wajahnya. Misy tak menolak Mass yang menciumnya, Mass berfikir mungkin Misy merasa cemburu terhadap Mass, karena saat Mass tiba di rumah Misy, Mass langsung saja terlihat sangat khawatir dengan keadaan Nina yang seperti itu. Tapi Mass tak memikirkan apa-apa lagi, jika memang Mass salah dalam hal itu Mass akan meminta maaf kepada Misy karena membuat nya cemburu dengan kelakuannya tadi. " Misy aku mohon jangan seperti ini, aku tak kuat melihat mu dengan sikap yang sangat acuh terhadapku. Aku salah? baik aku minta Maaf, hentikan sikap mu yang seperti ini Misy aku mohon hentikan, jika aku salah aku minta Maaf,"Melepaskan ciuman nya Mass langsung saja berkata seperti itu. " Aku hanya tidak enak melihat mu yang seperti sangat khawatir dengan Nina, baru datang kau langsung meninggalkan ku, dan dengan cepat menghampiri Misy, sambil kamu bertanya dengan penuh perasaan khawatir seperti itu. Aku yang ada di hadapan mu langsung saja kau tinggalkan tanpa berkata apa-apa,"Misy pun berkata seperti itu. "Iya maaf Misy, maaf aku tak akan seperti itu lagi. Tapi jika aku memang salah kamu jangan langsung bertingkah seperti itu Mis,"jawab Mass. " Baik Mass, aku rasa aku juga salah maaf Mass,"jawab singkat Misy. " Yasudah Mis, ayo kita pergi kembali ke Nina, sepertinya dia tak ada maksud untuk menyembunyikan sesuatu, tapi Nina sepertinya memang tak bisa memaksakan untuk mengingat apa yang dia lakukan tadi, sehingga kau lihat kan tadi? saat Nina mencoba mengingat dengan keras apa yang terjadi padanya, Nina sampai memegang kepalanya, dan terlihat Nina sangat kesakitan karena hal itu. Sepertinya kita harus pelan-pelan untuk membuat Nina mencoba mengingat semuanya, termasuk kejadian tadi malam, dan tentang ibu yang Nina panggil malam tadi dan barusan Mis,"ucap Mass seperti itu. " Ya kau benar Mass, kita tak bisa memaksa Nina untuk cepat mengingat lalu membuat Nina menceritakan semuanya, karena aku pikir usaha kita yang terburu-buru akan percuma, Nina bukan harus kita desak mengingat semuanya, tapi Nina harus kita bantu secara pelan agar bisa mengingat semua, lalu menceritakan tentang yang di alaminya, termasuk bagaimana cara dia bisa di perbudak oleh Soe, dan dari mana asalnya. Semoga dengan semua ceritanya termasuk menceritakan tentang Soe, dan anak buahnya, kita bisa mencari sebuah petunjuk dari keterangan Misy, menyelamatkan, perguruan, Shu, dan tentunya Nina sendiri,"ya baik Mass ayo. " Nina bagaimana keadaan mu sekarang? aku khawatirkan keadaan mu yang dari kemarin selalu saja sangat mudah untuk tidak sadarkan diri,"dengan khawatir Misy bertanya seperti itu. " Aku merasa sangat baik sekarang Mis, terimakasih sudah khawatirkan keadaan ku, dan sudah merawat ku. Ibuku bilang aku harus membantunya untuk berbelanja bahan makanan di pasar, tapi aku malah tidur saja, jadi ibu ku berbelanja sendiri karena tak tega jika harus membangunkan aku. Aku sayang ibuku, sangat sayang, dia begitu baik bahkan dia rela lelah sendiri untuk ku,"Misy bicara tentang kondisinya, tapi Misy berbicara hal yang tak dapat kita mengerti, yang entah ada, atau tidak kebenarannya. " Nina sudah cukup tak apa, lain kali kau bisa membantu ibu mu untuk berbelanja, sekarang kau ingat kan kau dimana? kau ingatkan bagaimana kamu bisa sampai disini Nina?"Mis bicara seperti itu agar Nina memiliki pikiran yang baik, agar mentalnya tak kembali terguncang karena tahu bicara tentang hal yang tidak ada kenyataan nya, dan bertanya seperti itu. " Ya tentu saja Misy aku ingat, jika tadi malam aku berada di rumah Mass, Mass tak tahu kemana aku harus pulang, lalu Mass meminta bantuan mu, sehingga kamu mengajak ku untuk sementara waktu tinggal di rumah mu, rumah ini agar aku tinggal di rumah ini dulu, agar aku tinggal di rumah ini dulu, di rumah mu, di rumah mu. Ini rumah mu, bukan rumah ku, iya kan Misy? ini rumah Misy, bukan rumah Nina" Nina bicara dengan suara Nina yang semakin pelan, dan Nina mulai bicara dengan nada yang sedih, sedikit menangis, dan menangis. Kami pun menenangkan Misy, saat itu. Misy begitu bersimpati kepada Nina, dengan keadaan Nina yang seperti itu, tak tahu bagaimana bisa Nina menjadi seorang b***k yang hanya dibutuhkan untuk pemuas nafsu semata. Tapi meskipun begitu Mass masih merasa sedikit tidak percaya dengan Nina, karena awalnya saat Nina Mass selamatkan dari rumah tersebut, Nina dengan mudah nya bisa keluar dari gang rumah tersebut, yang pasti membingungkan untuk orang yang baru melewati jalan tersebut. Tapi bagi Nina tidak seperti itu, meskipun Nina baru pertama kali dibawa ke rumah dimana Nina di sekap, Nina bisa keluar jalan tersebut dengan sangat mudah. Lalu saat Mass berhasil memata-matai para penjahat tersebut, Mass mengikutinya mencoba melihat bagaimana respon penjahat tersebut, jika tahu bahwa Nina berhasil keluar kabur, respon tak terduga Mass lihat, bukannya penjahat tersebut kaget, dan langsung mencarinya, tapi mereka semua santai saja seperti tak peduli dengan Nina yang sudah tak ada disana. Tapi meskipun begitu bisa saja, dulu Nina mencoba menjadi mata-mata mereka, dan melaporkan kami kepada Soe, sehingga Nina tak usah khawatir dengan tempatnya tinggal karena di jamin Soe, dan Nina siap untuk terus menjadi b***k Soe. tapi untuk saat ini sepertinya Nina tak memiliki tujuan yang tidak baik terhadap kami. Untuk itu kami pun mencoba untuk terus merawat Nina agar mental Nina tak kembali terguncang, sehingga Nina bisa mengingat kembali memori dalam kepalanya, termasuk dari mana Nina berasal agar kami bisa mengantarkan Nina pulang, dan Nina bisa hidup seperti semula dengan keluarganya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD