“Bodoh!” Suara bentakan pria itu menggema di ruangan besar bernuansa gelap dan dingin. Suaranya begitu keras, hingga membuat beberapa orang di dekatnya menunduk, tak berani menatap wajah sang pemimpin yang tengah naik pitam. Tangannya mengepal di atas meja kayu besar yang penuh berkas dan monitor-monitor CCTV kecil yang menampilkan berbagai sudut lokasi bisnisnya. Ia baru saja menerima laporan bahwa tiga orang anak buahnya—yang seharusnya menjalankan misi "pengamanan dan pengawasan"—ditangkap oleh pihak kepolisian semalam. Dan yang membuatnya lebih murka, penangkapan itu terjadi secara mendadak, akibat penggerebekan yang diduga melibatkan laporan warga serta penyelidikan mendalam dari pihak berwajib. “Gak becus mereka! Suruh lindungi satu orang saja, bisa sampai ditangkap!” katanya, ber

