Bab 14 : Intrik yang Membelah

1104 Words

"Seperti tinta yang tak bisa dipisahkan dari kertas, persahabatan kita terikat oleh tekad: menjaga kebenaran meski dunia berusaha menutupinya." – Ghea Gemalia Saputri  Malam di Sanggau turun dengan lambat. Hujan tipis menetes di atap Kejaksaan Negeri, meninggalkan aroma tanah basah yang samar-samar menembus jendela kaca ruang kerja Ghea. Di meja kayu besar yang penuh tumpukan berkas, lampu meja menyala lembut, menyisakan sorot lelah di wajahnya. Namun matanya tetap tajam. Satu per satu laporan ia buka, tak hanya soal perkara di Sanggau yang menumpuk, tetapi juga catatan investigasi yang Mahardika titipkan lewat email terenkripsi. Ada nama-nama perusahaan fiktif, tanda tangan pejabat bayangan, dan dokumen pengadaan motor dinas yang mark-up-nya kini sudah viral setelah tulisan Mahardika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD