"Kebenaran yang dipercepat itu memang bisa berdarah-darah. Tapi ia tetap tak akan bisa dihentikan." - Ghea Gemalia Saputri Mentari Semarang menyapa dengan malu-malu, tersembunyi di balik awan tebal. Pagi itu, kota yang baru saja diguncang berita besar terasa bergerak lebih lambat, seolah semua orang masih mencerna ledakan kebenaran semalam. Di kantor redaksi tempat Mahardika bernaung, suasana justru berbanding terbalik dengan ketenangan pagi. Telepon terus menerus berdering, surel masuk tanpa henti. Berita penangkapan Wali Kota Semarang menjadi headline nasional. Namun di balik berita viral tersebut, wajah Mahardika terpampang di mana-mana, bukan lagi sebagai jurnalis yang dicibir, melainkan sebagai pahlawan yang berada di garis depan keadilan. Mahardika, yang baru tiba dari hotel setel

