Bab 11 : Jejak Dalam Bayang Kota

1193 Words

"Jika hukum adalah cahaya, maka biarkan keadilan menjadi bahan bakarnya. Tanpa itu, hukum hanyalah lentera mati." — Ghea Gemalia Saputri Malam itu, langit Semarang tampak menggantung kelabu. Hujan turun rintik-rintik, seolah menjadi latar sempurna untuk suasana yang sedang membuncah di berbagai lini: media, ruang-ruang diskusi hukum, hingga lorong-lorong kekuasaan. Nama Wali Kota Semarang kembali mencuat—kali ini bukan hanya sebagai tokoh publik, tapi sebagai simbol dari sebuah pusaran kasus besar yang terungkap perlahan-lahan. Mahardhika menatap layar laptopnya di ruang kerja kecilnya yang penuh dengan kliping, berkas, dan sticky note berwarna-warni yang menempel di dinding. Di tengah kesibukan itu, matanya tak pernah lepas dari sebaris kalimat yang ia cetak tebal: > "Follow the fun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD