bc

My Lovely Yakuza

book_age16+
392
FOLLOW
2.3K
READ
adventure
spy/agent
revenge
mafia
sweet
icy
female lead
male lead
magical world
war
like
intro-logo
Blurb

Ada dua dua Mafia besar yang saling bermusuhan sejak berpuluh tahun lamanya. Yakuza Momo Gumi dan Yakuza Himawari mereka saling memperebutkan daerah kekuasaan untuk menjadi penguasa di Jepang. Kedua Yakuza ini sama-sama mempunyai kekuatan dari elemen aiir dan api.

Alice adalah anak dari orang kepercayaan Yakuza Momo Gumi. Demi janjinya kepada Jun sahabat kecilnya Alice rela menjadi mata-mata di Yakuza Himawari. Jun adalah putra kedua di Yakuza Momo Gumi.

Alice harus berperan menjadi seorang pelayan disana dan harus belajar mendapatkan kekuatan elemen air dari Yakuza Himawari. Tugas Alice begitu berat, apalagi dia harus bisa membunuh seluruh keluarga Yakuza Himawari.

Ternyata semua itu tidak semudah yang Alice bayangkan, karena dia harus menghadapi Arick penerus dari Yakuza Himawari. Itulah yang membuat Jun tidak ingin melibatkan Alice dalam dendam antara kedua Yakuza ini, karena nyawa Alice yang akan menjadi taruhannya.

Saat Saburo ayahnya terbunuh di hadapannya oleh Arick, penyamaran Alice pun ketahuan. Alice pun dihukum dipenjara bawah air. Ternyata saat di penjara Alice berhasil mempelajari ilmu pengendali air dan tekadnya membalas dendam kematian ayahnya pun semakin bulat. Alice akan berusaha semaksimal mungkin untuk membunuh Arick.

chap-preview
Free preview
1. Alice
Dua Mafia besar yang saling bermusuhan sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. Hingga sampai ke penerus mereka masih terus berperang dingin. Yakuza Himawari adalah Mafia terbesar dari wilayah Barat dan Utara. Mereka berdarah dingin dan terkenal sangat kejam. Tetapi kekejaman mereka hanya berlaku untuk musuh-musuh mereka saja. Sedangkan untuk warga di wilayah mereka terjamin aman dan makmur. Itulah sebabnya banyak warga dari wilayar timur dan selatan  berimigrasi kesana hanya untuk mendapatkan ketenangan. Yakuza Momo Gumi adalah Mafia yang memegang wilayah Timur. Saat ini mereka sedang berusaha mengambil alih wilayah selatan. Mereka sangat licik dan kejam. Mereka juga sering menindas warga mereka yang tidak mau membayar upeti. Demi memperebutkan wilayah selatan kedua mafia itu sering berperang. Apalagi banyak dari warga timur dan selatan pindah ke Timur membuat Yakuza Momo Gumi sangat marah dan ingin merebut semua wilayah kekuasaan Yakuza Himawari. Alice adalah seorang anak dari kaki tangan Bos Yakuza Momo Gumi. Ayah Alice bernama Saburo adalah salah satu kepercayaan Pak Takeshi. Sewaktu kecil Alice tidak tahu pekerjaan Ayahnya. Tetapi setelah besar dia barulah menyadari pekerjaan Ayahnya dan kekejaman dari Yakuza Momo Gumi. Apalagi setiap dia keluar dari dari Green Yakuza untuk berjalan-jalan di luar semua warga ketakutan meihatnya. Warga mengira Alice sama seperti para pengikut Momo Gumi yang lainnya. Setiap mereka keluar dari Green Yakuza mereka selalu meminta upeti dan menghancurkan rumah-rumah warga. Yang terlebih lagi banyak para gadis cantik yang terlihat oleh pengikut Momo Gumi pasti mereka langsung membawanya untuk dilecehkan. Miris itulah yang Alice lihat. Dia pernah sekali mengajak ayahnya keluar dari Green Yakuza, bukannya mendengarkan Alice, Saburo malah memaki Alice dan hampir memukul Alice. Alice akhirnya tidak berani lagi mengajak ayahnya pergi. Alice hanya bisa berdoa semoga ayahnya dan Yakuza Momo Gumi tidak lagi bertindak kejam dan membuat daerah ini menjadi aman. Ya, Alice percaya itu akan terjadi, karena dia mempunya janji bersama dengan Jun Woo anak kedua dari Takeshi. Ya, Alice dan Jun Woo berbeda tiga tahun tetapi mereka menjalani masa kecil bersama di Green Yakuza. Saat itu Jun Woo tidak mempunyai teman dan hanya Alice yang dia punya. Jin Woo kakaknya yang berbeda lima tahun dengan Jun Woo tidak pernah bermain dengan adiknya, karena sejak kecil dia sudah didik oleh Takeshi untuk meneruskan Yakuza ini. “Alice kalau aku sudah besar seperti Papa. Aku akan mengajakmu pergi dari sini. Biar saja Kakak yang disini” Janji Jun Woo waktu berumur 10 tahun. “Kamu ingin mengajakku kemana?” tanya Alice yang berumur 7 tahun. “Kemana saja. Yang penting kita berdua bisa bebas pergi dan tidak terkurung di Green Yakuza ini” ucap Jun Woo. “Baiklah. Tapi kamu janji jangan meninggalkan aku ya. Aku takut sendirian” ucap Alice. “Tenang saja, aku janji kita akan bersama. Dan aku akan mengajarimu bela diri” ucap Jun Woo semangat. Jun Woo pun sering mengajak Alice kalau dia sedang berlatih bela diri dengan gurunya di halaman belakang. Jun Woo dan Alice sama-sama belajar bela diri, pedang, memanah, juga berkuda dan pelajaran lainnya. Mereka tidak pernah keluar dari Green Yakuza karena Takeshi tidak menginginkan anaknya keluar. Dia tahu musuh di luar sana banyak. Bisa saja Jun Woo yang masih kecil menjadi incaran musuhnya. Sehingga Takeshi selalu memanggilkan guru terbaik untuk mengajari Jun Woo dan Alice. Sampai pada 15 tahun Jun Woo di kirim ke luar negeri untuk meneruskan sekolahnya seperti Jin Woo. Saat itu Alice sangat sedih dan menangis melihat Jun Woo berjalan menuju mobil putihnya. Jun Woo menoleh kebelakang karena mendengar isakan Alice. Jun Woo pun sama seperti Alice dia sangat sedih harus berpisah dari Alice. Tetapi apa yang bisa dia lakukan. Disini yang berkuasa adalah ayahnya, Jun Woo tidak bisa menolak semua perintah ayahnya. Jun woo melangkah menuju Alice yang masih terisak. Jun Woo memeluk Alice. “Jangan menangis” ucap Jun Woo sedih. “Bagaimana aku tidak menangis. Kamu akan pergi dan meninggalkanku sendiri” lirih Alice. “Aku akan segera kembali” ucap Jun Woo. “Pasti kamu bohong Jun” ucap Alice. “Aku tidak bohong Alice. Aku janji” ucap Jun Woo memegang kedua bahu Alice. “Kamu bohong. Lima tahun lalu kamu berjanji tidak akan meninggalkanku. Tetapi sekarang kamu akan pergi meninggalkanku” ucap Alice kembali menangis. “Lima tahun pula Kak Jin pergi dan sampai sekarang belum kembali. Apa itu sebentar?” isak Alice. “Alice, ku mohon jangan menangis seperti ini. Ku mohon tunggulah aku. Janjiku yang akan membawamu pergi pasti akan aku tepati. Ku mohon Alice berhentilah menangis. Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh agar aku bisa segera kembali” ucap Jun Woo. “Alice, sudah jangan menangis. Paman janji, Jun Woo tidak akan lama perginya” ucap Takeshi menghampiri kedua anak kecil yang bersedih itu. “Aku akan sendiri Paman. Kalau Jun tidak ada aku bermain dengan siapa?” sedih Alice menatap Takeshi. “Alice, sudahlah. Biarkan Jun pergi” ucap Saburo ayah Alice. “Iya, kalau kamu terus menangis Jun pasti tidak akan bisa belajar dengan sungguh-sungguh” ucap Takeshi lagi. Jun mengambil sapu tangan dari dalam tasnya. Dia membasuh air mata di kedua pipi Alice. Setelah itu Jun mencium kening Alice. “Aku pergi ya. Aku pasti merindukanmu” ucap Jun memeluk Alice. “Aku akan sangat merindukanmu Jun” ucap Alice menahan tangisnya. Jun pun melepaskan pelukannya dengan Alice. Lalu dia berbalik melangkkah bersama Takeshi. Supir membukakan pintu penumpang untuk Jun. Sebelum Jun naik Jun menoleh kebelakang melihat Alice. Jun berlari menuju Alice dan langsung memeluknya lagi. “Alice aku akan segera kembali” ucap Jun sedih. “Iya Jun. Aku janji akan menunggumu disini” ucap Alice. “Jun” panggil Takeshi. Jun kembali melepaskan pelukannya dan kembali menuju mobil. Kali ini Jun menoleh dan melambaikan tangannya kepada Alice dengan tersenyum. Alice hanya bisa membalas lambaian tangan Jun dan melihat mobil putih itu pergi keluar dari Green Yakuza. Alice menatap foto di atas mejanya. Dia tersenyum menatap foto itu dan tangannya mengukir wajah anak laki-laki di foto itu. “Jun aku dengar dari Kak Jin kamu akan kembali lusa nanti” ucap Alice menatap foto Jun dan dirinya sewaktu kecil di halaman Green Yakuza. “Jun selama selama tujuh tahun ini kamu tidak mengabariku lagi. Kamu hanya setahun mengabariku waktu itu. Kamu masih ingat denganku ‘kan Jun. Aku masih menunggumu disini sesuai dengan janji kita” ucap Alice lagi dengan sedih. Ya, memang sejak Jun pergi. Jun hanya setahun pertama menghubunginya setelah itu Jun tidak lagi menghubunginya sampai sekarang. Untungnya Takeshi membuat Alice sibuk dengan terus mengundang guru untuk mengajari Alice. Salah satunya adalah elemen api yang dimiliki oleh Yakuza Momo Gumi. Sebenarnya hanya keluarga Momo Gumi yang memiliki elemen api. Tetapi Takeshi sengaja mengajarkan kemampuan ini kepada Alice. Karena Takeshi melihat Alice mempunyai kemampuan yang bagus dan bisa diandalkan saat besar nanti. Apalagi Alice adalah putri satu-satunya Sabura orang kepercayaan Takeshi. Tujuh tahun belajar memanipulasi konsentrasi oksigen di udara dan menghasilkan jurus-jurus api yang mencengangkan, baru satu tahun ini Alice bisa mengontrol kemampuannya. Takeshi dan Saburo juga tercengang akhirnya Alice bisa memiliki kemampuan elemen api. Padahal dari silsilah keluarga Saburo dia hanya rakyat jelata yang tidak mempunyai kemampuan apapun. Alice dan Jun sama-sama tidak mempunyai Ibu. Ibu Alice meninggal saat Alice lahir sehingga Saburo lah yang harus mengurus Alice dari masih bayi sampai akhirnya dia menjadi pengikut Takeshi. Sedangkan Ibu Jun meninggal diracuni oleh Yakuza Himawari. Itulah yang membuat Takeshi sangat membenci Yakuza Himawari. Tetapi kemampuan Alice dalam mengeluarkan elemen apinya juga belum sempurna. Alice masih harus terus belajar lagi sampai dia benar-benar bisa mengeluarkan dan mengontrol api dari jentikkan tangannya. Hanya Alice pula yang termasuk pelayan wanita disini tetapi tidak dianggap sebagai pelayan. Takeshi menganggap Alice seperti anaknya sendiri. Kasih sayang Takeshi juga sama dengan kasih sayangnya kepada Jin dan Jun. Karena Takeshi mempunyai hutang buda pada Saburo yang dahulu pernah menyelamatkannya dari Yakuza Himawari. Berbeda dengan pelayan-pelayan wanita disini yang benar-benar dijadikan babu oleh mereka. Alice juga tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Padahal Takeshi, Jin dan seluruh pengikut Momo Gumi disini menghormati dan menyayanginya. Setiap keluar dari Green Yakuza, Takeshi selalu meminta dua Gumers untuk mendampingi Alice. Tetapi Alice tidak pernah mau. Dia hanya ingin keluar sendiri tanpa pengawalan. Dia awalnya tidak tahu kenapa harus dikawal oleh para Gumers. Ternyata itu semua untuk keselamatan Alice dari para warga yang ingin menyakitinya. Alice hanya dua kali keluar di siang hari. Setelah itu dia tidak pernah keluar lagi, karena dia sangat sedih kalau keluar warga tidak ada yang suka padanya. AKhirnya Alice memilih berjalan keluar Green Yakuza di malam hari. Itu pun dia memakai masker agar tidak ada yang mengenalinya. Malam ini setelah berbicara dengan foto Jun, Alice melangkah ke jendela kamarnya. Alice membuka jendela kamarnya yang berada di lantai tiga. Alice duduk di jendelanya dan menatap kebawah. Alice melihat telapak tangannya. Angin malam tiba-tiba menerpa wajahnya dan membuat Alice memejamkan matanya. Saat Alice memejamkan matanya dia melihat Jun tersenyum padanya. Alice pun menggerakkan tangannya dengan terus menatap bayangan Jun dipikirannya. Tanpa Alice sadari dia membuat angin-angin  yang berhembus malam ini berkumpul di depan jendelanya dan membentuk suatu bayanganan mengikuti arah gerakan tangan Alice yang masih memejamkan matanya. Saat Alice selesai membuka matanya bersamaan dengan dia menghentikan gerakan tangannya, Alice terkejut sekali melihat asap putih membentuk wajah Jun yang sama persis dengan yang dia bayangkan tadi. “Jun” ucap Alice pelan. Ternyata selain Alice, ada juga orang yang melihat asap putih yang berkumpul di depan jendela Alice membentuk wajah Jun. Orang itu terkejut dan melihat dari jendela kamarnya yang berada satu lantai dari kamar Alice. “Alice” ucapnya pelan dan terkejut.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K
bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.0K
bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

Kembalinya Sang Legenda

read
21.8K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.8K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook