POV ARON "Maaf, Pak. Tapi, saya tidak punya niat sedikit pun untuk mendekati Yuka. Saya sudah ikhlas Yuka menikah dengan anda." Fikri berusaha mengelak. "Apa kamu pikir aku buta. Di depan mataku, kau berusaha mendekati istriku." sepanjang kompetisi, aku selalu mengawasi Fikri yang terus saja mencuri pandang pada Yuka. Sebagai seorang lelaki, aku bisa merasakan ada ketertarikan di mata Fikri pada Yuka. "Mas, kamu ngomong apa 'sih?" Yuka meremas lenganku. "Maaf, ya, Mas Fikri. Suamiku emang rada-rada." Yuka memandang Fikri dengan tatapan penuh sesal. "Apa maksudmu mengatakan aku rada-rada." apa Yuka pikir aku gila. Wajar 'kan jika seorang suami marah saat melihat istrinya di dekati oleh pria lain. "Anda salah paham, Pak. Saya tidak ada niat sedikit pun untuk mendekati istri anda." "Mul

