"Segera urus perceraian kita. Hari ini juga aku akan keluar dari rumah kamu." Yuka mengirim pesan pada Aron. Ia melihat centang berubah hijau, pertanda Aron sudah membaca pesannya. Namun hingga beberapa menit berlalu, Aron tak memberinya balasan. "Lebih baik ayahmu nggak pernah tahu kalau kamu ada, Nak. Ibu masih mampu kok menafkahi kamu. Ibu janji bakal jadi ibu sekaligus ayah yang baik buat kamu." Yuka mengusap perutnya yang masih rata. Ia harus tegar menjalani hidupnya. Yuka pun memesan tiket pesawat untuk penerbangan ke Surabaya hari ini juga. Keberangkatannya sore nanti. Setelah itu, Yuka ia mengambil surat perjanjian kerja yang ia dapat dari Fikri, lalu menandatanganinya. Yuka mengambil keputusan saat pikirannya sedang kacau dan marah. Ada nomor tak di kenal yang menghubungi Fikri

