Erlangga menuntun sebelah tangan Elena menuju kursi di tengah taman itu dan duduk sambil memandang bunga-bunga yang bermekaran dan sorotan lampu yang cukup terang. Apalagi, bintang dan rembulan bersinar indah di atas langit sana. Angin berhembus manja yang sesekali menerpa rambut Elena dan menyentuh kulit mereka. Menambah keindahan malam syahdu.
"Aku ragu apa kau akan setuju atau tidak dengan apa yang akan aku katakan," ucap Erlangga sambil menatap ke arah langit.
"Memangnya, apa yang ingin kau katakan? Katakan saja. Aku siap mendengarnya," ucap dan tanya Elena dengan wajah serius.
Erlangga memiringkan tubuhnya dan tubuh Elena hingga saling berhadapan. Kemudian, menggenggam kedua tangan Elena dan menatapnya lamat-lamat.
"Sayang, bisa kah kau tidak bekerja lagi dan mengurus anak kita di
