setelah Kanya dan Nathan berbaikan , itu pula awal perubahan mereka , keduanya sepakat mengubah diri masing - masing jadi lebih baik.
beberapa tahun setelah itu, Kanya dan keluarga kecilnya sudah punya rumah sendiri , rumah yang di buat oleh suaminya sendiri di bantu anggota keluarga dan para tetangga dekat .
disuatu malam.
"bang , aku hamil"
"alhamdulillah, " sikap Nathan kali ini berbeda dengan kabar kehamilan Kanya yang pertama , seperti bahagia yang terlihat di buat - buat, entahlah Kanya terus memikirkannya.meskipun ia mulai percaya pada suaminya bayangan itu terus menghantuinya,
meskipun Kanya berusaha menolak bisikan dalam hatinya, tetap saja diapun ragu .
ah sudahlah sesering bayangan itu muncul, maka segera mungkin dia menghapusnya.
saat berduaan dengan suaminya Kanya mulai bertanya, pertanyaan seputar kehamilannya
"bang, "
"hmm "Nathan berdehem tanda iya mendengarkan
" nanti kalau aku melahirkan anak laki - lagi , apa kau akan kecewa ?"Kanya bertanya dengan sikap yang biasa saja.
Nathan menghentikan aktivitasnya bermain game di laptopnya.
dia menghadap ke depan Kanya dengan meraih tangannya sambil mengusapnya lembut .
"aku memang menginginkan anak perempuan , tapi bukankah anak yang kau lahirkan tetaplah anakku juga dan semua anak adalah anugerah" sesempurna itu jawaban Nathan atas pertanyaan Kanya.
bahagia rasanya memiliki suami seperti Nathan , Kanya tidak melupakan kesalahan suaminya, dia bahkan masih berusaha menyembunyikannya dari semua , bahkan dari dirinya juga.
Kanya selalu berdoa , semoga hanya dia yang mengetahuinya , Aamiin...