eps 8

235 Words
setelah Kanya dan Nathan berbaikan , itu pula awal perubahan mereka , keduanya sepakat mengubah diri masing - masing jadi lebih baik. beberapa tahun setelah itu, Kanya dan keluarga kecilnya sudah punya rumah sendiri , rumah yang di buat oleh suaminya sendiri di bantu anggota keluarga dan para tetangga dekat . disuatu malam. "bang , aku hamil" "alhamdulillah, " sikap Nathan kali ini berbeda dengan kabar kehamilan Kanya yang pertama , seperti bahagia yang terlihat di buat - buat, entahlah Kanya terus memikirkannya.meskipun ia mulai percaya pada suaminya bayangan itu terus menghantuinya, meskipun Kanya berusaha menolak bisikan dalam hatinya, tetap saja diapun ragu . ah sudahlah sesering bayangan itu muncul, maka segera mungkin dia menghapusnya. saat berduaan dengan suaminya Kanya mulai bertanya, pertanyaan seputar kehamilannya "bang, " "hmm "Nathan berdehem tanda iya mendengarkan " nanti kalau aku melahirkan anak laki - lagi , apa kau akan kecewa ?"Kanya bertanya dengan sikap yang biasa saja. Nathan menghentikan aktivitasnya bermain game di laptopnya. dia menghadap ke depan Kanya dengan meraih tangannya sambil mengusapnya lembut . "aku memang menginginkan anak perempuan , tapi bukankah anak yang kau lahirkan tetaplah anakku juga dan semua anak adalah anugerah" sesempurna itu jawaban Nathan atas pertanyaan Kanya. bahagia rasanya memiliki suami seperti Nathan , Kanya tidak melupakan kesalahan suaminya, dia bahkan masih berusaha menyembunyikannya dari semua , bahkan dari dirinya juga. Kanya selalu berdoa , semoga hanya dia yang mengetahuinya , Aamiin...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD