01
Warning!!!
Banyak typo bertebaran:3
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan voment ya
Selamat membaca~~
'''''''''''''''''''''''''''''''
MY CHILDISH BOY
'''''''''''''''''''''''''''''''
Sreng sreng...
"Hmm seperti biasa masakan mbak Winda gak pernah gagal, harumnya aja udah enak banget"
"Iya dong, ini resep bunda dulu jadi dijamin enak, udah kamu cepetan duduk dimeja makan habis ini mbak selesai masaknya"
Winda ayu pratika atau biasa dipanggil Winda anak sulung dari pasangan adi dan fena yang sudah meninggal beberapa tahun lalu, kini ia hanya hidup berdua bersama adik laki-lakinya yang bernama Wisnu adi pratama yang masih kelas 1 SMA.
Seperti inilah kehidupan setiap paginya memasak sarapan untuknya dan adiknya lalu membereskan rumah dan nanti jam 8 ia akan pergi ke restoran tempat dia bekerja.
"Emm enwak mbwak..."ucap wisnu sambil mengunyah sarapannya.
"Ih kebiasaan makan gak boleh sambil ngomong dek" winda menegur halus adiknya yang malah tersenyum dan membuat winda menggelengkan kepalanya sambil mengusap pipi adiknya dan terdapat nasi.
"Hehe lagian ini emang the best banget jadi kangen bunda deh" wisnu berucap dengan akhir yang sendu.
"Udah, doain aja buat bunda dan ayah mereka sekarang hanya butuh itu dari kita" wisnu mengangguk mendengar ucapan kakaknya.
"Oh ya dek, kapan bayar SPPnya?" tanya winda yang telah selesai dengan sarapannya.
"Emm itu mbak, seharusnya udah dari beberapa hari yang lalu"jawab wisnu
"Kok gak bilang sih" ucap winda sambil melototkan matanya marah.
"Kan mbak belum gajian, wisnu udah bilang guru wisnu kok untuk bayar telat soalnya mbak belum ada uangnya" ucap wisnu sedih sambil menundukkan kepalanya.
"Hah, maafin mbak ya dek mbak janji bulan ini mbak bakal lunasin SPP kamu" ucap winda sambil tersenyum dan menggenggam tangan wisnu dengan lembut .
"Udah sekarang kamu cepet berangkat nanti telat" lanjut winda melihat jam dipergelangan tangan kirinya.
"Em, wisnu berangkat, assalamu'alaikum" wisnu mencium tangan winda dan berjalan keluar rumah untuk berangkat sekolah.
"Waalaikumsalam, hati-hati belajar yang bener ya" pinta winda sedikit berteriak karena wisnu sudah agak jauh dan diapun membalas ucapan kakaknya dengan mengacungkan jari jempolnya.
Winda segera membereskan bekas sarapan mereka dan rumah minimalis mereka ini.
'''''''''''''''''''''''''''''''
MY CHILDISH BOY
'''''''''''''''''''''''''''''''
"Mam, dasi Leon dimana!?" teriaknya di dalam kamarnya.
Dug dug dug kriett
"Astaga leon, ini kenapa kayak kapal pecah gini kamarmu!"
"Dasi leon gak ada ma padahal udah leon cari tapi tetep gak ada" ucap leon menyembulkan kepalanya melihat sang mami didepan pintu dan posisi dia dibawah kasurnya.
Sania berjalan mendekat kearah lemari sang anak untuk mencari dasinya.
"Ini apa?" tanya sania sambil menenteng dasi abu-abu dihadapan anaknya yang masih betah dibawah kasur.
"Hehe, tadi udah leon cari di lemari mi tapi gak ada" elak leon sambil tersenyum bodoh.
"Halah alesan aja kamu, cepet keluar dari situ nanti seragam kamu tambah kotor ih"
"Mi, leon gak bisa keluar" ucap leon sendu menatap maminya dari bawah kasurnya.
"Astaga, lagian ngapain sih disitu katanya nyari dasi samoe kebawah kasur itu ngapain?"sania menarik tangan leon guna membantu anaknya keluar dari bawah kasur.
"Mami bakal tarik dalam itungan tiga...puluh"
"Mi, leon udah telat loh tiga puluh kelamaan" leon merengek kepada sang mami yang kini tertawa karena berhasil menjaili anak semata wayangnya ini.
"Iyaya mami cuma berjanda"
"Bercanda mi, berjanda emang mami mau jadi janda"
Plak
"Aduh, kok kepala leon dipukul sih" ucap leon sambil mengelus kepalanya bekas dipukul sania.
"Lagian mulutnya itu loh gak difilter dulu"
"Difilter emang i********:"
"Maksud kamu"
"Iya kan i********: banyak filternya" ucap leon cuek
Sania tergelak karena ucapan sang anak"Bukan itu maksudnya bambang"
"Ih mami gak sopan manggil nama kakek langsung namanya, leon aduin loh"
Sania menggerlingkan kedua matanya kesal dan jengah"Astaga, udah jadi mau dibantuin gak ini?" tanya sania yang masih memegang tangan leon
"Ya jadilah leon kan mau sekolah" sahut leon dengan cepat
"Ya udah ayik, hitungan satu dua ti..gah"
Gedebug
"Aduh" ucap mereka berdua bersamaan setelah leon berhasil dikeluarkan dari bawah kasurnya.
"Aduh pinggang mami kayaknya encok deh" ucap sania merintih kesakitan sambil memegang pinggangnya.
"Hehe, nanti juga sembuh mi efek usai emang gitu, udah lah leon mau berangkat ya makasih udah bantuin leon muah" ucap leon mencium pipi sania dan keluar kamar untuk berangkat sekolah.
Sania menggeram kesal kepada anaknya yang kini sudah meninggalkan dirinya dengan sakit yang dideritanya.
"Emang anak sama bapak gak ada bedanya, ashh aduh pinggangkuh"
Sania terus merintih kesakitan meninggalkan kamar leon.
'''''''''''''''''''''''''''''''
MY CHILDISH BOY
'''''''''''''''''''''''''''''''
Winda kini sudah berada di restoran tempat ia bekerja. Hari ini adalah jadwalnya bersama Satya, farhan dan Jihan teman kerjanya beberapa bulan ini. Satya adalah pria baik dan pengertian yang berusia 2 tahun lebih tua darinya. Sedangkan farhan dan jihan adalah teman seusianya.
"Pagi mas satya" sapa winda sambil tersenyum ramah kepada satya.
"Pagi winda, kok tumben agak lemes pagi ini?" ucap satya yang tengah membersihkan meja dapur resto.
"Iya nih mas, winda lagi bingung dan gak begitu semangat jadinya" winda menata peralatan dapur yang terus diperhatikan oleh satya.
"Kenapa?" tanya satya lembut
"Winda bingung nyari kerja tambahan lagi buat bayar SPP sekolah wisnu" ucap winda sedih.
"Oh gitu mau aku pinjemin dulu gak, kebetulan aku ada sih simpanan uang yang sepertinya cukup buat bantu bayar SPP adek kamu" satya menawarkan niatnya dengan menatap wajah sedih winda.
"Enggak ah mas, nanti kalo mas satya butuh gimana, gajiannya kan masih lama" tolak winda lembut
"Udah gapapa, kamu pakek aja dulu dan gantinya kalo memang sudah ada tenang gak ada bunganya kok" ucap satya jenaka membuat winda berangsur menjadi tersenyum menatap satya.
"Makasih ya mas, gak tau lagi kalo gak ada mas satya winda bakal gimana lagi"
"Em, jadi sekarang ayok semangat lagi kerjanya" ucap satya sambil mengusap kepala winda sayang dan winda mengangguk mantap sambil terus tersenyum kepada satya.
Energinya berasa langsung terisi penuh dan membuatnya amat sangat bersemangat melakukan pekerjaannya kini.
Hingga tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore yang artinya shif kerjanya sudah selesai Dan berganti dengan orang shif berikutnya.
"Winda, aku pulang duluan ya dadah winda" Ucap jihan diikuti oleh farhan yang juga pamit pulang meninggalkan winda dibangku depan resto.
"Loh, belom balik wind" tanya satya yang baru saja keluar dari kamar mandi resto.
"Iya mas ini nungguin adek" jawab winda sambil menggoyangkan kedua kakinya karena bangkunya sedikit tinghi membuat kakinya bergelantung.
Satya melihat tingkah wanda terkekeh gemas lalu duduk disamping winda.
"Loh kok malah ikut duduk, mas satya gak pulang?" tanya winda heran karena setau wanda satya itu mempunyai motor untuk transportasi nya berangkat dan pulang kerja.
"Kenapa, gak boleh ya?" goda satya membuat winda tergelak tak enak.
"Enggak, boleh kok ya tumben aja mas satya kan bisa pulang duluan pakai motor, lah winda mesti nunggu adek dulu palingan bentar lagi dia sampe kok" ucap winda tak enak hati
"Gapapa kok, saya mau nemenin kamu aja gak baik cewek duduk sendirian gini, atau mau bareng aku aja nanti aku anterin sampe rumah kamu dengan selamat kok" ucap satya menawarkan tumpangan Kepada winda.
"Enggak usah mas, ini bentar lag... Sebentar ya mas aku angkat telpon dulu" ucap winda mencondongkan badannya memunggungi satya.
"Halo assalamualaikum"
"Halo waalaikumsalam mbak, kayaknya wisnu gak bisa jemput deh, ini si manis tiba-tiba ngambek gak mau nyala" ucap wisnu sedih yang membuat winda sadar.
"Iya gapapa kok mbak naik bis aja, kamu udah makan belum?"
"Belum, tadi mau beli nasi akunya malah pulang sekolah ketiduran jadi gak sempat makan deh" jawab wisnu
"Ya udah, nanti mbak beliin makanan buat kamu, assalamualaikum"
"Okey mbak, waalaikumsalam" jawab wisnu panggilan tersebut putus.
Winda langsung beranjak dari bangku yang ia duduki. Satya yang melihat winda beranjak pun heran pasalnya wisnu masih belum kelihatan kedatangannya, ia pun langsung menahan tangan kiri winda, membuat winda terpekik kaget dan menatap satya yang kini juga menatapnya.
"Oh astaga, maaf mas winda lupa mas satya masih disini, winda duluan ya" ucap winda membungkukkan badannya
"Tapi wind, wisnu belum dateng loh"
"Iya mas, tadi wisnu ngabarin katanya si manis ngambek jadi gak bisa jemput winda"
"Ya udah kamu sama aku aja" tawar satya dan dibalas gelengan kepala oleh winda.
"Gak usah mas, winda naik bis aja" tolak winda.
"Jangan winda, ayok" ucap satya final lalu menggenggam tangan tangan winda menuju parkiran tempat motornya berada.
Ada perasaan berbunga-bunga dihati winda, rasanya hari ini seperti mimpi bisa pulang bareng satya, dan duduk diboncengan motornya satya. Dan terlebih lagi genggaman tangan satya yang tak lepas membuat winda semakin bahagia dan terus tersenyum lebar.
'''''''''''''''''''''''''''''''
MY CHILDISH BOY
'''''''''''''''''''''''''''''''
Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita*
Paipai
Sampai jumpa di chapter selanjutnya:*
Cr: *albankim*