"Kanaya." "Alex," Mereka menyebut nama secara bersamaan. "Elea, kenapa nggak tunggu Mommy," Kanaya langsung meraih tangan Elea dari Alex. "Tadi dia menangis, aku hanya membantunya." Ucapnya canggung. Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya mereka kembali dipertemukan dalam situasi dan kondisi yang tidak terduga. Siapa sangka Alex dan Kanaya bertemu di rumah sakit, dengan kondisi Kanaya tengah berbadan dua. Wanita itu semakin cantik dan bersinar. "Tadi aku di depan apotik, dia lari mengejar semua dan aku tidak bisa mengejarnya." Kanaya memegangi perutnya yang sudah terlihat membuncit. "Dia menangis di kantin. Mungkin terkejut." Tangis Elea berhenti, tapi wajahnya masih basah oleh air mata yang membuatnya semakin terlihat menggemaskan. "Dia sangat cantik, mirip denganmu." "

