Ryu tersenyum memperhatikan perubahan raut wajah Kirei. “Kamu sungguh membuatku gemas,” Ryu mengecup bibirnya dengan cepat. Rei tersipu malu. “Ah, sudah! Kita turun,” Rei membuka pintu mobil dan bergerak cepat menuju lift. Ryu mengikutinya dari belakang, “Jangan pergi begitu saja. Tunggu aku..” Rei membuka pintu lift dan secepatnya masuk ke dalam. Ia membiarkan Ryu mengejarnya. Rei tak lagi sanggup menahan rasa gugupnya. Sepanjang perjalanan naik, di lift, keduanya hanya diam. Ryu menggerakkan jari jarinya dan menyentuh pelan tangan Rei. Jari telunjuk mereka saling tertaut. Rei hanya bisa menunduk saking perasaannya tak menentu. Akhirnya mereka tiba di lantai unit apartemennya. Rei membuka passcode nya dan membiarkan Ryu mengikutinya di belakang. Tepat saat pintu tertutup… Ada

