Ryu menarik lengannya agar Bien tidak menyentuhnya. Ia hanya menggeleng, "Tubuhku, urusanku." "Sorry tapi aku harus berganti pakaian," Ryu menegaskan. Bien mengatupkan bibirnya menahan rasa kesal. Tapi ia mencoba biasa saja, "Baiklah. Tadinya aku hanya ingin menawarkan bantuan." "Tidak perlu," Ryu menggeleng. Ia mengambil kemejanya yang tergantung dan mengenakannya dengan cepat sambil membelakangi Bien. Telinganya seperti mendengar kalau ada langkah kaki keluar dari kamarnya. Bien sudah beranjak pergi. Ryu menghela nafas panjang. "Extrana (- strange), aneh..." gumamnya. "Apa Rei harus tahu kejadian ini?" Hhh... Ryu lagi lagi menghela nafas. Ia kemudian merapikan pakaiannya dan kembali menuju ruang makan, "Sorry, sedikit insiden, aku harus ganti pakaian dulu." Coach A

