Ika hendak kabur,tapi dua orang polisi perempuan sudah memegang dan memborgolnya dengan borgol ties.
Saat itu ternyata Acha sudah menyiapkan barikade polisi di pintu keluar gereja jadi semua pintu sudah terjaga oleh polisi tidak ada yang bisa keluar atau masuk, semua harus tetap di dalam ruangan.
Polisi membawa Caiden dan Ika langsung ke kantor polisi karena laporan tentang percobaan pembunuhan sudah diberikan oleh Anjana Mavendra SH, MPH, kuasa hukum Lizette dan Denallie Rahawarin, nenek Acha.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
“Maaf Honey, aku salah. Maaf Mi, aku salah. Maaf,” ucap Laurent yang tadi juga sudah dipukuli mama dan mertuanya, tapi Marlene Martinez istrinya malah tak menyentuhnya sama sekali. Wajahnya datar dan dingin saat Laurent menyebutnya Honey dan juga minta maaf pada mami kandungnya.
Marlene tak bisa membayangkan, dia sudah diselingkuhi suaminya di usia pernikahan mereka yang lama, karena dua tahun lalu artinya anak-anak saja sudah dewasa.
“Aku awalnya juga nggak niat, dia memang mendekati aku dengan intensif dan aku ya lama-lama luluh lah, namanya lelaki disodori seperti itu. Aku memang salah,” kata Laurent.
Mengapa saat itu kamu tidak melaporkan dia pada Mathilde atau melaporkan Ppada Mami?” kata Asmee Magimel, mami-nya Laurent.
“Memang kamunya saja yang kegatelan,” jawab Denallie Rahawarin, mama Marlene, atau mertua Laurent.
“Benar. Bagaimanapun digoda. Kalau kita punya prinsip, tentu nggak akan berpaling. Aku mengatakan ini karena beberapa kali aku digoda sampai banyak yang naked di sebelahku aku tetap bergeming. Aku ingat aku punya istri, aku punya anak dan kalau anakku dijadikan sasaran seperti itu tentu aku tidak mau,” kata Patrick Martinez, papi Marlene atau kakeknya Acha dan Lizette. Dia marah pada menantunya. Sungguh tak percaya Marlene akan mendapat perlakuan sedemikian buruk dari Laurent.
“Betul. Semua berpegang pada prinsip hidup. Kalau memang tidak gatal seperti Laurent tentu tidak akan tergoda. Dia sama Ika sama-sama sampah. Jadi mulai saat ini aku akan minta Pak Anjana untuk mengurus surat ceraiku dan semua h4rta tidak ada yang bisa dibawa kamu keluar dari rumahku!”
“Kamu keluar dari rumahku hanya pakai satu pasang baju melekat di badan. Semua ATM dan segala macam tinggal dan serahkan pada pak Anjana. Tidak ada cincin, tidak ada handphone, tidak ada jam tangan, tidak ada apa pun. Karena kamu datang juga hanya dengan baju di badan. Ok kamu bawa baju, tapi sudah lusuh semua dan sudah dibuang, tak ada baju aslimu lagi kan?”
“Aku akan berikan KTP untukmu. Tapi tidak yang lain. Tidak ada ATM atau apa pun. Semua aku sita.”
“Eh lupa, aku akan berikan semua kartu kreditmu, tapi akan aku laporkan semua pembayaran akan kamu tanggung pribadi. Urus semua tunggakanmu. Aku tak mau membayar satu rupiah pun,” kata Marlene datar.
Tentu saja Natthan Salvatore dan Asmee Magimel, orang tua Laurent sebenarnya tersinggung dengan ucapan Marlene itu karena Laurent tidak datang hanya dengan baju di badan. Walau saat itu memang kere tapi setidaknya dia adalah pekerja bukan pengemis tapi memang tak punya apa-apa. Baju lusuhnya semua sudah berganti baju brandeed dan semua karena h4rta Marlene.
“Dan aku juga akan usut seberapa banyak u4ng yang kamu gunakan untuk foya-foya dengan Ika. Kalian berdua harus membayar atau mengembalikannya cash tanpa diangsur!”
“Aku tidak mau tahu. Kalian berdua harus menanggung kerugian yang kalian gunakan, aku akan selisiki keuangan dua tahun lalu, selama kalian berhubungan.”
“Pasti banyak yang kalian gunakan, baik untuk sewa hotel, liburan, hadiah, makan malam romantis atau apa pun itu. Kalian harus ganti.”
“Mathilde, kamu siap-siap harus ganti kerugian yang dibuat oleh anakmu. Aku tidak mau tahu,” cetus Marlene. Dia benar-benar tidak mau memberi dispensasi apa pun pada Ika dan Laurent.
“Maaf Mi, Mami memang mau tak mau bertanggung jawab atas semua tindakan Laurent. Ya Mami dan papi harus tanggung kerugian yang dibuat oleh Laurent karena kalau tidak hukumannya akan lebih berat. Aku tidak mau tahu, aku tidak mau tahu,” Kata Marlene pada mertuanya.
Dia sudah sangat sakit. Kalau dua tahun lalu itu artinya anak-anak sudah dewasa, sungguh tak percaya, selingkuhan suaminya seumuran anak mereka. Marlene ingat Ika lahir diantara Lizette dan Acha.
Semua yang dilakukan Ika selingkuhi dengan Laurent sungguh sangat menyakitkan. Marlene akan balas dendam pada Laurent dan Ika. Apa pun yang terjadi dia akan tikam keduanya. Dia akan habisi keduanya!
Natthan Salvatore tak menyangka Laurent putranya sampai sedemikian buruk, selingkuh dengan seorang anak pembantu. Macika Devananta atau Ika selingkuhan Laurent adalah anak Mathilde Syandana. Mama Ika adalah pembantu Marlene.
Mathilde ikut Denallie Rahawarin, nenek Acha sejak dia masih gadis.
Tanpa membuang waktu Marlene Rahawarin juga langsung meminta pengacaranya agar langsung mengurus surat perceraian dirinya dengan Laurent. Dia sungguh tak percaya, karena bukti-bukti yang Acha berikan sudah sangat valid.
Banyak foto Laurent bersama dengan Ika tanpa busana, juga banyak foto Caiden dan Ika tanpa busana pula.
Mathilde tak bisa berkata apa-apa lagi ketika mengetahui putrinya berkelakuan demikian buruk. Dia benar-benar tidak percaya semua itu dilakukan Ika putrinya.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
Mathilde menyembah-nyembah pada Marlene Rahawarin agar diberi pengampunan dan tetap boleh bekerja karena dia sejak gadis sudah ikut orang tua Marlene dia tak menyangka putrinya melakukan hal sedemikian buruk, dia tak ingin kesalahan putrinya membuat dia kehilangan income.
“Aku belum bisa mempertimbangkan apa kamu masih bisa aku pekerjakan. Jadi kamu nggak usah halangin.”
“Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan mengetahui anakmu berlakuan sengaja menjebak suamiku. Ya dia yang mulai duluan karena dia ingin h4rta. Dia iri pada Acha dan Lizz yang bisa mendapatkan apa pun, sementara dia tak punya, itu sebabnya fokus hidup anakmu adalah mencari h4rta dengan cara instant.”
“Enggak mungkin kan suamiku yang duluan, suamiku pasti tau resiko bila dia aku tendang, jelas-jelas anakmu mencari h4rta,” kata Marlene pada Mathilde.
“Dan seperti yang tadi aku katakan padamu, kerugian yang diakibatkan oleh Ika harus kamu tanggung. Aku tidak mau tahu. Aku yakin kamu punya tabungan banyak, karena selama bekerja kan kamu nggak pakai u4ng itu. Kamu makan dan tidur di rumahku, jadi u4ng tabunganmu pasti ada untuk menutup kerugian yang dibuat oleh Ika.”
“Atau kamu juallah rumah warisanmu. Pokoknya aku tidak mau tahu. Nanti aku akan usut dengan tim auditor seberapa kerugian yang Ika dan Laurent lakukan.”
“Itu harus dibagi dua sama rata. Aku tidak mau tahu,” tegas Marlene pada Mathilde. Benar-benar dia tak percaya anak pembantunya melakukan hal sedemikian buruk dan kejam pada dirinya.