0.0 Kemurkaan Robert

1466 Words
Tak ada seorang pun yang tidak pernah merasakan penyesalan dalam hidupnya, sama seperti yang sekarang ini Robert rasakan. Penyesalan yang selalu menghantui harinya setelah Jeslyn pergi dalam hidupnya. Robert begitu menyesali sikap buruknya di masa lalu yang dia lakukan pada mantan istrinya itu. Tak hanya sikap buruknya pada Jeslyn di masa lalu, fakta jika Agatha juga ikut mengambil peran dalam keputusan Jeslyn untuk menceraikannya juga membuat Robert semakin terpuruk dalam rasa bersalahnya. Robert begitu menyayangi dan mempercayai Agatha selama ini, dia mengabaikan segala macam protes Jeslyn padanya karena sikapnya yang berlebihan pada Agatha. Nyatanya justru sahabatnya itulah yang membuat hancur rumah tangganya. Robert menyadari jika semua ini terjadi tak hanya karena Agatha saja, namun sikapnyalah yang menjadi pemicu terbesar retaknya rumah tangganya sendiri. Namun rasa penyesalan dan amarahnya pada Agatha membuat Robert begitu egois dengan hanya menjadikan Agatha sebagai kambing hitamnya. Robert tidak pernah mengira jika Agatha selama ini begitu egois untuk memilikinya, padahal wanita itu sudah tak terhitung berapa kali telah menolak cinta Robert dulu. Namun ketika Robert telah menemukan cintanya yang baru, Agatha justru tidak menerima keputusan itu. Bodohnya Robert karena tidak bisa membaca sikap Agatha selama ini, entah karena rasa sayang Robert sejak dulu pada Agatha atau memang Robert yang terlalu di butakan oleh rasa percaya. Dirinya sudah menganggap Agatha seperti seorang adik, saudara dan sahabat untuknya, hingga Robert tidak pernah terbesit sekalipun jika Agatha akan mengkhianatinya seperti ini. Agatha bahkan dengan tega menjebak Robert hanya untuk menciptakan kebohongan jika dirinya tengah mengandung bayi Robert. Hingga hal itulah yang menjadi penyebab keputusan final dari Jeslyn untuk meninggalkannya, meskipun kondisi mantan intrinya itu tengah mengandung bayi mereka saat itu. Semua informasi ini Robert dapatkan dari David, karena sahabatnya itu sudah tidak bisa lagi menyimpan rahasia ini lebih lama dari Robert. Melihat kondisi Robert yang begitu terpuruk setelah perceraiannya dengan Jeslyn, membuat David dengan terpaksa membuka segala fakta menyakitkan itu pada Robert. David ingin Robert kembali pada sosoknya yang dulu, pria tangguh yang tak pantang menyerah untuk menghadapi apa pun. David benci melihat Robert yang begitu lemah dan tak berdaya. Bukan seperti ini seorang Lion King seharusnya bersikap. Maka David dengan sengaja membuka rahasia itu untuk memicu adrenalin Robert lagi. David bisa melihatnya lagi ketika Robert begitu murka dan menghancurkan segalanya setelah mengetahui fakta tentang Agatha. Bukan berarti David suka melihat Robert yang marah dengan brutal, namun melihat Robert murka jauh lebih baik dari pada melihat Robert yang hanya terdiam dengan pikiran kosongnya dan hanya bisa menenggak alkohol tanpa memilkirkan kesehatannya. David ingin jika Robert harus selalu siap dalam keadaan apa pun, termasuk siap mendengar fakta yang akan menghancurkan perasaanya. Bahkan ketika Robert memutuskan untuk terbang ke Palermo hanya untuk melampiaskan amarahnya pada Gilbert, David membantunya. David mengabaikan profesionalitasnya dengan membantu Robert melawan Gilbert, yang merupakan pemimpin tertinggi dalam kasta klan mereka. Karena David juga merasakan kekecewaan yang sama pada Gilbert. Agatha juga sahabatnya, David juga menyayangi Agatha sama besarnya seperti Robert, namun fakta jika Agatha terbukti melakukan kesalahan, maka Agatha juga wajib untuk mendapatkan hukumannya. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang boleh lari dari tanggung jawab. Meskipun David dan Robert telah memutuskan hubungan persahabatan dengan Agatha, namun bukan berarti Agatha bisa pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun, meskipun hanya ucapan maaf. Lalu Gilbert dengan rasa sayangnya yang berlebih  untuk Agatha, justru membantu Agatha melarikan diri dan bersembunyi dengan baik dari Robert. ‘’Setelah mengetahui semua fakta apa yang sudah Jeslyn alami, tetapi Daddy masih membela Agatha atas apa yang sudah dia lakukan?!’’ ucap Robert sembari menatap Gilbert dengan tajam, sedangkan Ellisabeth hanya bisa menangis di samping suaminya. Pertengkaran hebat antara suami dan anaknya itu baru terjadi pertama kali dan terasa begitu menyakitkan untuk Ellisabeth lihat. Bahkan Gilbert dan Robert tak segan untuk saling menodongkan pistol di masing-masing dahi keduanya. ‘’Dia tidak akan sanggup menerima amarahmu!’’ jawab Gilbert dengan menatap Robert tajam. ‘’Setidaknya aku tidak akan membunuhnya! Tapi lihat apa yang sudah dia lakukan pada Jeslyn! Apa Daddy tau, aku bahkan sampai menampar istriku kala tau saat dia menyakiti Agatha, tanpa tau jika itu adalah bentuk perlawanan dirinya!’’ teriak Robert dengan marah. Selain mengetahui fakta jika Agatha berbohong tentang kehamilannya yang membuat Robert begitu murka, namun fakta jika Agatha juga pernah mencoba untuk membunuh Jeslyn membuat Robert semakin membenci Agatha. ‘’Lupakan segalanya, semuanya telah berlalu, Robert!’’ ucap Gilbert dengan tegas. ‘’Jangan berani berucap pada sesuatu hal yang tidak pernah Daddy rasakan! b******k!’’ maki Robert lalu melepaskan satu tembakan di udara dengan raut mukanya yang mengeras. ‘’Ini terakhir kalinya Daddy membantu Agatha. Jalani hidupmu dengan benar setelah ini. Kita tidak akan lagi berhubungan dengan Agatha maupun Lucas.’’ Mendengar apa yang Gilbert katakan membuat Robert lalu melepaskan pistolnya dan beralih dengan maju mendekat dan mencengkeram kerah Gilbert dengan kuat hingga Ellisabeth langsung berteriak karena terkejut dengan keberanian putranya. ‘’Aku tidak pernah bisa menjalani hidupku dengan benar jika Jeslyn sudah tak ada lagi di hidupku! Aku akan selalu mengingat jika Daddy juga bagian dari penghancur hidupku, ingat itu!’’ ucap Robert lalu melepaskan cengkeraman di kerah baju Gilbert dengan kasar. ‘’Ingat Dad, aku akan hancurkan Paman Lucas sampai titik terendah. Ini sebagai balasan atas perilaku putrinya!’’ Robert menunjuk Gilbert dengan jari telunjuknya. ‘’Arthur sudah melakukanya,’’ jawab Gilbert dengan lirih. ‘’Akan aku temukan Agatha di manapun dia bersembunyi. Dia harus membayar semua yang telah dia lakukan pada Jeslyn. Bahkan walau aku harus berperang dengan Daddy sekalipun!’’ ancam Robert dengan rautnya yang mengeras dengan rahang mengetat kuat. ‘’Kamulah yang menghancurkan pernikahanmu sendiri! Jangan menyalahkan orang lain atas kebodohanmu di masa lalu!’’ jawab Gilbert dengan berteriak marah. ‘’Ya! Aku memang bodoh, aku memang bersalah! Aku hampir gila karena penyesalan atas apa yang aku lakukan pada Jeslyn! Aku menyalahkan Agatha atas rusaknya rumah tanggaku. Karena aku hanya ingin bertahan hidup! Aku ingin hidup, karena rasa sesak ini semakin mencekikku dengan kuat setiap harinya! Aku tidak tau bagaimana caranya aku bisa lepas dari belenggu ini, karena Jeslyn telah pergi dan aku tidak lagi memiliki kesempatan untuk menggapainya!’’ teriak Robert dengan air mata yang mengalir deras di kedua pipinya. Ini pertama kalinya sejak Robert beranjak dewasa, dirinya menangis di depan orang tuanya, terlebih di hadapan Gilbert. Sebab Gilbert selalu mendidik Robert dengan tegas dan kuat, dirinya sangat melarang Robert untuk bersikap lemah terleboh sampai menjatuhkan air matanya. Itu bukan sikap yang seharusnya di tunjukkan oleh seorang Lion King. Ellisabeth berusaha mendekat untuk memeluk Robert, namun Robert menjulurkan tangannya supaya Ellisabeth tidak mendekat. Robert kini memperlihatkan kehancurannya di depan orang tuanya. Bagaimana pengaruh Jeslyn begitu besar dalam hidup Robert. Gilbert hanya bisa berdiri memantung melihat putranya yang kini berlutut dengan meraung keras sembari memukul dadanya sendiri. ‘’Aku tidak akan pernah memaafkan seorang pun yang telah menyakiti Jeslyn. Akulah penyebab lukanya di masa lalu, maka kini aku akan menjadi pelindung dan penyembuhnya di masa depan!’’ ucap Robert penuh tekad sembari berdiri dan menatap Gilbert dengan tatapan tajamnya yang nampak begitu terluka. ‘’Karena Daddy sudah memutuskan untuk melindungi Agatha, maka kini kita selesai sampai di sini, Dad. Karena aku juga telah memilih jalanku sendiri,’’ ucap Robert dengan serius. Robert kini mengalihkan tatapanya untuk menatap Ellisabeth yang masih menangis sembari menatapnya. ‘’Aku harap Mommy selalu sehat,’’ ucap Robert. Matanya kini menatap ke sekeliling mereka di mana terdapat banyak anggota Cosa Nostra yang bersembunyi untuk mengepung dirinya. p*********n Robert ke mansion Hamilton tentu saja membuat anggota Cosa Nostra terkejut, Robert juga yakin jika mereka yang tengah bersembunyi pasti tengah bersenjata lengkap untuk melumpuhkan dirinya jika memang diperlukan. Lalu tatapan Robert berhenti pada sosok Joycelline yang berdiri bersembunyi di balik dinding dengan menangis terisak. Robert lalu berjalan menuju ke arah Joycelline, kini Robert berdiri di depan adiknya yang menangis sembari menutup mulutnya. Joycellie menatap Robert dengan matanya yang dipenuhi air mata, lalu tangan Joycelline merapa wajah Robert yang terdapat beberapa lebam akibat pertengkarannya dengan Gilbert beberapa saat lalu. Meskipun Joycelline tidak memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Robert, namun Robert masihlah kakak kandungnya. Joycelline juga merasa hancur ketika melihat Robert yang hancur dan kesakitan seperti ini. Melihat kakaknya yang biasa tegas dan kuat, kini terlihat begitu rapuh membuat d**a Joycelline bagai di pukul dengan batu yang sangat keras hingga terasa begitu menyakitkan. Joycelline hanya mampu menangis tanpa bisa mengeluarkan suaranya, Robert dengan sigap langsung memeluk adiknya itu hingga Joycelline kini bisa bebas menangis di d**a kakaknya. ‘’Jaga Daddy dan Mommy,’’ ucap Robert sembari mencium puncak kepala Joycelline dengan lembut. Joycelline hanya bisa menganggukkan kepalanya tanpa bisa menjawab. Robert lalu melepakan pelukannya dan mencium dahi Joycelline cukup lama. ‘’Kakak pergi,’’ ucap Robert lalu berbalik pergi meningalkan mansion Hamilton yang diikuti oleh David dan beberapa anak buah yang dibawanya. Robert meninggalkan rumah yang menjadi saksi dirinya tumbuh hingga dewasa. Tanpa menoleh maupun megucapkan selamat tinggal. Kekecewaan Robet pada Gilbert sudah menjawab semuanya. Jika Robert tidak akan menatap mereka lagi dengan cara yang sama.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD