Part 01Membantu Bunda

929 Words
Hal yang paling membahagiakan untuk para pelajar adalah saat bisa libur panjang saat kenaikan kelas. Seperti Siera dan Aditya saat ini. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan membantu bunda Rita di rumah makan miliknya. Rumah makan Bunda sangat terkenal di wilayah Sidoarjo. Dengan menyajikan makanan khas Nusantara dan berbagai macam Seafood. Siera lebih memilih membantu di dapur dan Aditya memilih menjadi pramusaji. Dengan tampang yang rupawan yang di miliki Aditya, membuat semua orang yang ingin makan di Rumah makan Bunda, ingin Aditya yang melayani mereka. Bunda Rita yang melihat kesibukan Aditya, menyunggingkan senyum bahagia. Buat Bunda Rita, Aditya sudah seperti anaknya sendiri. Tanpa pernah membeda-bedakan antara anak-anaknya. “Istirahat dulu, Dit!” perintah Bunda Rita pada Aditya. “Iya, Bunda. Siera masih di dapur, Bun?” tanya Aditya sambil mencari keberadaan Siera yang tidak terlihat. Aditya tahu kalau sahabatnya paling tidak suka dengan keramaian. Dia pasti memilih tempat yang tidak terlalu banyak orang. Sering kali Aditya heran dengan sifat introvert Siera yang kadang berlebihan. “Iya, dia ada di dapur bantuin pak Aji nyiapin pesanan pelanggan,” jawab Bunda Rita. Aditya langsung berlari ke arah dapur untuk menemui Siera. Tapi Aditya langsung menghentikan langkahnya, saat ia mendengar Siera tertawa lepas setelah sekian lama dia tidak mendengar Siera tertawa seperti itu. Aditya berjalan pelan-pelan sambil mengintip Siera dari pintu dapur. Aditya sedikit kaget saat melihat ada cowok tampan yang sedang mengobrol dengan Siera di dapur. Aditya bertanya-tanya dalam benaknya, siapa yang sedang mengobrol dengan Siera itu?. Aditya akhirnya memutuskan untuk pergi tanpa pamit kepada Bunda Rita dan Siera. Aditya menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi menembus jalanan kota Sidoarjo. Aditya mendatangi markas genk motor miliknya. Tempat di mana teman-temannya kumpul. Memikirkan pria yang bersama Siera tadi, membuat Aditya ingin melampiaskan kekesalannya. Saat Aditya sampai ke markas, semua teman-temannya pada heran melihat Aditya datang dengan raut muka yang terlihat kesal. Aditya membanting tubuhnya di atas sofa panjang yang ada di dalam markas. “Ada apa lo, Bro? Datang-datang kayak mau bunuh orang saja muka lo itu,” ujar Revi datar. “Paling-paling habis mutusin cewek lagi si Aditya,” timpal Aldo. “Berisik lo semua. Gue lagi kesel sama si Siera. Masa' dia bisa ketawa lepas sama cowok lain. Sama gue yang sahabatnya, malahan lebih sering di cuekin,” gerutu Aditya. Teman-temannya yang mendengar gerutukan Aditya tidak bisa menahan tawanya. “Lo juga aneh, Dit. Terserah Siera mau deket sama cowok lain. Lo cuma sahabatnya, bukan pacarnya Siera. Apa lo gak rela kalau Siera punya pacar? Jangan-jangan lo suka sama Siera? ” ucap Karan. Satu-satunya anggota motor yang paling tua di antara mereka. Aditya yang mendengarnya cuma bisa diam tidak bisa berkata-kata. “Gue gak rela saja kalau Siera ngejauhin gue gara-gara punya cowok. Iya kalau cowoknya itu benar-benar tulus sama Siera. Gak nyakitin hati Siera. Tahu sendiri kan kalian, bagaimana sifat Siera. Halusnya hati Siera. Gue gak mau sampai Siera sakit hati karena cowok,” ucap Aditya sungguh-sungguh. Karan yang mendengar perkataan Aditya tersenyum simpul. “Lo sebenarnya suka sama Siera, Dit. Tapi lo yang gak sadar sama perasaan lo sendiri. Padahal udah ada cewek baik di samping lo selama ini. Malah lo lebih seneng gonta ganti cewek buat di jadiin pacar lo,” batin Karan. “Kalian sudah makan belum?” tanya Aditya. “Belum ada yang makan. Kita-kita baru sampai juga di Markas,” ucap Revi. Aditya duduk dari rebahan nya, dan mengeluarkan uang seratus ribuan tujuh lembar. Dia berikan pada Revi untuk membeli makan buat mereka semua. “Revi, beli makanan di Rumah makan Bunda. Di tempatnya bundanya Siera. Jangan lupa pesanin aku ayam mentega lada hitam sama minumannya es mata kucing biji selasih,” ucap Aditya. “Lo tadi kan dari Rumah makannya Siera, kenapa gak sekalian pesan aja sih, Dit,” ucap Revi. “Gue tadi kan lagi kesel, mana bisa gue pesen makanan. Udah sono lo pergi. Apa gue ambil lagi nih uangnya?” ucap Aditya. Revi langsung pergi. Sebelum Aditya mengambil lagi uang yang sudah dia berikan untuk membeli makanan. Lahir dari keluarga yang kaya raya, membuat Aditya tidak pernah kekurangan uang sedikit pun. Tapi dari kesempurnaan yang di miliki Aditya, Aditya salah satu anak yang kekurangan kasih sayang. Karena kedua orang tuanya yang sama-sama sibuk. Karena alasan itu, Aditya sering melampiaskannya dengan hal-hal yang kurang baik. Seperti tawuran, balap liar dan gontai ganti cewek. ???? Setelah kepergian Aditya dari Rumah makan, Siera mencari-cari keberadaan Aditya. Siera merasa heran Aditya pergi tanpa pamit pada dirinya dan sang Bunda. “Bunda, Aditya ke mana ya? kok tidak terlihat batang hidungnya,” tanya Siera pada sang Bunda. “Tadi Aditya tanya ke Bunda soal kamu. Terus sama Bunda, Aditya di suruh Bunda ke dapur,” ucap Bunda Rita. Bunda Rita juga heran kenapa tiba-tiba Aditya pergi tanpa pamit kepadanya. Siera mencoba menghubungi ponsel Aditya. Namun panggilannya di alihkan. Siera semakin khawatir sama Aditya. Tidak berselang lama, Siera mendengar suara yang familier di telinganya. Saat Siera menoleh ke arah suara tersebut, Siera langsung menghampiri Revi yang sedang memesan makanan. “Sendirian saja, Rev?” tanya Siera. Saat mendengar namanya di panggil, Revi menoleh ke arah Siera sambil tersenyum lebar. “Eh, iya Ra. Ini di suruh Aditya beli makan di sini,” ucap Revi jujur. Siera mengerutkan dahi saat mendengar nama Aditya di sebut. “Aditya ada di markas kalian?” tanya Siera pada Revi. Revi menganggukkan kepalanya. “Apa ada urusan penting, Aditya sampai gak pamit kalau mau ke Markas?” tanya Siera dalam hatinya. “Duduk dulu, Rev! Biar di buatkan dulu pesananmu,” ucap Siera sambil berlalu pergi ke dapur. Untuk makanan yang buat Aditya, Siera sendiri yang memasaknya. Untuk pesanan yang lainnya, dia serahkan pada pak Aji. Meskipun masih tergolong remaja, Siera sudah mahir kalau masalah memasak. ????

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD