Prolog

430 Words
Bahagia itu sederhana, melihat seseorang yang kita cintai bahagia itu lebih dari cukup untuk membuat diri kita ikut merasa bahagia. Seperti halnya yang di rasakan Siera Atmadirga. Gadis cantik dengan perawakan tinggi, berkulit putih dan mempunyai bentuk badan yang proporsional. Karena sifatnya yang introvert, Siera sering kali merasa tidak percaya diri dan takut akan keramaian. Seperti saat ini, ia lebih memilih berada di dalam kelas saat jam istirahat. Memakan bekal makanan yang sudah di siapkan oleh Bundanya. Semenjak ayahnya meninggal, Siera tinggal berdua dengan sang Bunda. Karena satu-satunya kakak laki-laki Siera tinggal berjauhan dengan Siera. Kakak laki-laki Siera yang bernama Robert, semenjak dia diberi tanggung jawab untuk memegang kepemimpinan di perusahaan BUMN yang ada di Kalimantan, Robert mau tidak mau meninggalkan Bunda dan Siera. “Keluar-keluar sana lo itu, Ra! Jangan di kelas saja,” ucap Aditya yang langsung menyandarkan kepalanya di bahu Siera. Kalau teman-temannya yang tidak tahu, semua mengira kalau Aditya dan Siera adalah sepasang kekasih. “Jangan berisik napa lo tu, Dit! Lo tau sendiri kalau gue paling gak suka sama keramaian. Kalau lo pingin ke luar, keluar saja. Ajak tuh cewek baru lo,” ucap Siera cuek. Siera mengacuhkan Aditya yang ada di sampingnya. Dan dia lebih fokus memakan bekal makanan yang sudah dia bawa dari rumah. “Ra, Bunda bikinin bekal buat gue gak?” tanya Aditya. Siera menyodorkan satu lagi bekal yang dia bawa. “Tuh bekal Lo dari Bunda,” ucap Siera sambil menyuapkan suapan terakhirnya. Aditya langsung semringah. Ia langsung membuka bekal dari Bunda Siera dan memakannya dengan lahap. “Ra, nanti pulang sekolah kita jalan yuk,” ajak Aditya pada Siera. “Kemana?” tanya Siera. “Temenin gue nonton ke Bioskop. Film yang gue suka rilis, Ra,” pinta Aditya memasang wajah melas. “ Lo telphone bunda dulu, Dit. Kalau bunda ngasih izin, gue mau ikut,” ujar Siera. “Ok!!! Gue telphone bunda,” ucap Aditya merasa senang. Aditya mengambil ponsel di saku celananya dan menekan nomor bunda Rita. “Assalamualaikum, Bunda,” ucap Aditya dengan sopan. “Waalaikumsalam, Adit. Ada apa? Siera baik-baik saja kan?” tanya Bunda Rita. “Siera baik-baik saja, Bun. Aditya mau minta izin ke Bunda buat ajak Siera nemenin Aditya ke Bioskop,” ucap Aditya. “Oh!!! Ya sudah hati-hati di jalan. Jangan ngebut-ngebut bawa motornya, Aditya,” ucap Bunda Rita. “Siap, Bunda! Assalamualaikum,” ucap Aditya. “Waalaikumsalam,” ucap Bunda Rita. Panggilan pun berakhir. Aditya tersenyum menatap Siera yang lagi asyik dengan ponselnya. “Sudah di beri izin sama bunda,” ucap Aditya. “Oke!!!” ucap Siera singkat. ????
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD