“Hey! You’ve said that well!” seru Ellis. Matanya menatap Bastian dengan antusias. “Kau sudah bisa mengucapkan huruf ‘r’ dengan benar!”
Bastian agak sedikit berlagak, merapikan kerah kemejanya yang sama sekali tidak kusut. Ellis pun tiba- tiba tersedak.
“Terrrrima kasih, Kak Ellis,” katanya. “Anda sangat membantu saya selama ini.”
Dengan mata memerah dan masih terbatuk- batuk Ellis menyahut, “Ya, sama- sama.”
Mike tersenyum. “Sepertinya dia telah berlatih keras selama kau tidak datang ke minimarket, El,” katanya sambil melirik Bastian sedikit. “Oh, iya! Aku baru ingat. Pada hari pemakaman Nenek, ada temanmu yang datang ke tokoku.”
Ellis baru saja mendehem untuk memastikan tenggorokannya baik- baik saja. “Siapa?”
Mike mengernyitkan dahi. “Duh, aku benar- benar lupa. Tapi kalau tidak s
