42. Butuh Sosok Ayah

1904 Words

"Apa yang kau lakukan, Ozawara?!" bentak Kanagara. Sejak tadi, pria itu hanya diam dan hanya memperhatikan. Melipat kedua tangannya di d**a dan melipat kaki kanannya. Ia menunggu waktu yang tepat untuk bertindak dan sekarang adalah waktu yang tepat. Ia tidak boleh membiarkan putrinya berbuat semaunya tanpa memikirkan akibatnya. "Kau ingin memecat Raga dengan alasan apa? Apa kau ingin dia curiga dan mengetahui bahwa Res adalah putri kandungnya? Apa kau mau dia merebut Res darimu? Kau tahu jika dia menggugat kita yang akan kalah?" Kanagara masih tetap pada posisi semula. Pria itu hanya menatap hasil tes DNA yang terjerambah di sofa. Tiba-tiba langkah Ozawara terhenti. Kemudian, ia melanjutkan langkahnya perlahan. Tepat berada di depan pintu, ia meluruh ke lantai. Menangis tersedu-sedu sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD