BAB 95

2867 Words

Dalam balutan setelan formal selayaknya bangsawan, Peter duduk di bangku air mancur sendirian. Ditemani buku dalam pangkuannya, Peter tidak memedulikan suhu dingin. Baginya, suhu di taman terasa jauh lebih hangat daripada di kamarnya. Peter memanfaatkan situasi perjamuan Irene untuk pergi ke taman belakang mansion. Berpikir tidak ada seorang pun yang akan datang ke taman karena suhu dingin. Dugaannya salah. Elizabeth de Gilbert muncul. Gadis yang ditemui Peter di kios burung pasar ibu kota kini berdiri kaku di hadapannya. Gadis tercantik yang Peter temui sepanjang dua belas tahun hidupnya. Gadis teramah dan terkikuk yang Peter ketahui. Kini benar-benar sedang berdiri di hadapannya, Peter tidak berkhayal. “Sir… Peter?” Peter tertegun kaku mendengar suara lembut Lizzy. Semakin menyad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD