Bab 32

980 Words

"Aku mencintaimu, mas. Tapi, aku juga tak ingin kehilangan dirinya. Aku tahu sejak awal cinta itu tak pernah hadir untukku, hanya saja aku tak mampu jika harus melepasnya," bisik Karin teramat pelan. **** Karin memandang datar Rendi yang tengah berbaring di ranjang. Selepas mandi dan makan malam. Pria itu langsung merebahkan tubuhnya. Tak seperti biasanya yang selalu mengajaknya bicara walau sekedar hanya menanyakan kegiatannya hari ini. Helaan nafas panjang terdengar dari bibirnya, sorot matanya nampak sayu memandang punggung Rendi yang berbaring membelakanginya. Tangan Karin mengepal, ia menyadari jika sikap Rendi sedikit berubah beberapa hari belakangan ini. Lelaki itu sering terlihat bermain dengan pikirannya sendiri dan mengabaikannya. Sungguh, ada rasa nyeri di dadanya karena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD