Sepenggal Kisah

362 Words
Dentuman musik menghentak-hentak memekakkan telinga. Kelap kelip lampu disco membuat para penikmat alkohol itu semakin menggila. Tertawa cekikikan sambil melenggak-lenggok mengikuti iringan musik yang menggema. Sosok pria yang nampak mulai mabuk berjalan sempoyongan. Dilihatnya gadis cantik yang duduk tumpang kaki di salah satu sofa. Ini pertama kali dia kemari. Gila memang! Tapi tak apa. Temannya bilang, kalo mau nakal jangan nanggung! Mabok lalu cari mangsa. Dan yeah, dewa keberuntungan berpihak padanya. Mangsa empuk terpampang jelas di depan mata. Bukankah itu Silvia? Model yang lagi naik daun itu? Oke. Uji nyali. Dengan keberanian dan percaya diri penuh, ia mendekat ke arah model yang sangat aduhai itu. "Hai Silvia cantik, sudah punya teman kencan?" Gadis yang dipanggil Silvia itu menoleh lalu mengerling manja pada lelaki yang menyapanya. "Hai, seperti yang kau lihat, I am alone." "Wow, boleh mengajukan diri?" "Tergantung." "Berapa?" "Seharga nyawamu." "Wow, slow baby! Sebutkan nominalnya, akan ku transfer malam ini juga." Silvia menjentikkan jarinya. Dia menatap nakal pria yang nampak setengah mabuk itu. "Oke, akan kuberikan gratisss... for one night stand tonight with me. Dengan syarat kamu mau melayani Sonia dulu." "Sonia?" Amazing! Sekali nyoba, langsung dapat dua! "Yes, Sonia. Temanku." "Deal." "Sonia!! Kemari!! Ada yang mau kencan sama lo." Pria itu melotot tak berkedip. Melihat sosok makhluk gemulai yang mengerling genit ke arahnya. "Siapa cyin... ?" Tanpa menunggu aba-aba, pria tadi lari terbirit menjauh dari pria gemulai yang dipanggil Sonia. "Bwahahaha..." Meledaklah tawa keduanya. Lalu mereka mengangkat telapak tangan. "Tost! Keren!" Silvia mengernyit. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya. "’Napa lagi sih Silvia sayang?" "Lo liat keributan di sana?" Sonia mengikuti arah tatapan Silvia. Benar ternyata, ada beberapa orang yang terlibat kerusuhan. Ah, bukan! Tepatnya dua orang sedang dikerumuni penghuni ruangan ini. Penasaran, Silvia turut melihat dan menguping. Matanya hampir keluar saat melihat pria yang ia kerjain tadi sedang dijewer kupingnya. Dan yang tak kalah heboh adalah sosok yang menjewer pria tadi berpakaian layaknya seorang ustadz-ustadz yang suka ceramah? "Pulang kamu Fadil! Malu-maluin keluarga!" "Aw, aduduh..! Sakit, Bang!" Meski begitu si Fadil tetep nurut. Mengikuti sosok berbaju putih itu. Silvia sebenarnya pengen lihat tuh Si Baju Putih. Tapi sayang, kerumunan orang menghalangi pemandangannya. Malaikat nyasar ke tempat setan rupanya!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD