bc

Merebut Istriku Kembali [Sequel Sangkar Pernikahan]

book_age16+
22
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
HE
arrogant
boss
heir/heiress
tragedy
bxg
like
intro-logo
Blurb

Kehidupan Raka Langit Mahameru terpuruk setelah mengetahui kebenaran jika sang istri, Danas Cakrawala tidak bersalah atas semua yang dia tuduhkan. Namun, penyesalan selalu datang terakhir, dia tidak bisa meminta maaf ataupun menebus kesalahannya pada Danas. Wanita itu pergi selamanya.

“Selamatkan bayiku …” Menjadi kata keramat bagi Langit yang selalu terngiang-ngiang di kepalanya.

Tiga tahun berlalu, hingga bertemu wanita mirip sang istri bernama Zanetra Lilyana, sayangnya wanita itu telah memiliki tunangan dan akan segera menikah. Kehadiran Zanetra meluluhkankan hatinya. Langit terobsesi menginginkan Zanetra.

Akankah Langit mendapatkan Zanetra dan melupakan Danas?

Ataukah Zanetra adalah Danas sendiri? Jika iya, bagaimana dia selamat?

chap-preview
Free preview
1. Pria Sejuta Penyesalan
“Kau tau apa yang dia katakan sebelum di operasi? Dia memilih agar bayinya diselamatkan karena dia tidak ingin kau sendirian di dunia ini.” Suara Jagad menggema. “Tuan, kondisi Nyonya Danas saat ini sangat serba salah, keadaannya kurang baik.” “Nyonya Danas dan bayinya dalam bahaya.” Lidah dan tubuh Langit keluh saat itu juga. “Tuan, pilihan ada di tangan Anda. Siapa yang harus diselematkan? Nyonya atau–” “Bayiku, selamatkan bayiku.” “Da-danas—“ Suara Langit bergetar, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Raut wajahnya tampak gelisah hingga ia memekik nama Danas membuat Marvin yang sedang duduk di meja mengerjakan laporan melirik ke arah sang atasan. Langit terbangun dengan d**a berdebar-debar. Dia selalu memimpikan hal yang sama selama beberapa bulan, potongan adegan-adegan di mana dia memperlakukan Danas dengan sangat tidak pantas. Rasa bersalah yang sangat dalam membuatnya selalu memimpikan hal yang sama. “Tuan, Anda tidak apa-apa?” tanya Marvin khawatir. “Nope.” “Anda memimpikan hal yang sama lagi?” Marvin menerka apa yang membuat atasannya itu memekikkan satu nama. Tidak ada jawaban dari pria yang diberinya pertanyaan. “Tuan, bagaimana jika Anda pergi ke psikiater—“ Kalimat Marvin terhenti saat mendapatkan tatapan tajam dari Langit. Jelas tatapan itu adalah penolakan. Langit memijat dahinya. “Sudah berapa lama aku tidak pergi menemuinya?” “Lima hari, Tuan.” “Ayo kita pergi.” Langit beranjak dari tempat duduknya, meraih jas dan berlalu meninggalkan Marvin dengan tumpukan berkas yang perlu diselesaikan tapi dia harus mengikuti Langit. Di dalam mobil, suasana hening hanya suara kendaraan yang terdengar. “Ternyata aku sudah lama tidak mengunjunginya karena itu aku bermimpi—“ Perkataan Langit terhenti, dia tidak melanjutkannya. Entah karma ataukah sebuah pengingat bagi Langit atas perbuatannya. Mimpi buruk itu akan selalu datang jika tidak mengunjungi makam Danas. Dia pernah mengabaikannya tapi itu membuatnya tersiksa, memimpikan hal yang sama berulang-ulang, bahkan memimpikan Danas yang ingin membunuhnya. Setersiksa itulah dia setelah kebenaran terungkap dan permintaan maafnya tidak pernah didengarkan oleh wanitanya. “Bagaimana kabarmu hari ini? Apa kau lihat bagaimana putri kita tumbuh?” Suara Langit terdengar serak, dadanya terasa sesak saat bertanya. Padahal pertanyaan itu yang selalu dia ucapkan setiap kali datang. Langit meletakan sebuket bunga di atas makam Danas. Sudah cukup banyak tangkai bunga yang mengering di atas makam itu, berbagai macam bunga. Dia tidak tahu bunga apa yang disukai Danas karena itu dia selalu membawa bunga yang berbeda setiap datang. Sekitar dua jam Langit duduk bersandar di makan Danas sambil bercerita banyak hal. “Tuan sebentar lagi akan ada meeting bersama para pemegang saham.” Marvin mencoba memperingati Langit yang masih betah di makam Danas. “Undur saja jamnya. Aku masih ingin di sini,” jawab Langit, membuat Marvin menghela napas kasar. Tiga puluh menit lagi, aka nada rapat para pemegang saham dan Langit masih betah padahal sudah dua jam ada di makam Danas. Langit menjadi pria bodoh yang bercerita pada makam kosong. Namun Marvin tidak mungkin mengatakan pada atasannya itu. Marvin sedikit menjauh, menghubungi seseorang di seberang telpon. “Undur pertemuan satu jam lagi,” ucapnya kemudian mematikan panggilan telpon. Baru saja panggilan telpon dimatikan sebuah panggilan kembali masuk. Dia mendengarkan dengan seksama kemudia mematikannya, menatap Langit dan melangkah mendekat ke arah Langit membuat pria itu segera beranjak, ia tahu jika Marvin seperti itu pasti terjadi sesuatu. “Tuan … Nona Muda …” Marvin belum selesai melanjutkan kalimatnya, Langit segera berlari ke arah mobil. Sialnya, Marvin di tinggal sendiri di pemakaman bahkan Langit menyetir sendiri. “Lah, ini aku ditinggal gitu? Gimana pulangnya?” gerutu Marvin sambil mengaruk tengkuk lehernya, menatap mobil Langit yang baru saja keluar dari kompleks pemakaman. Helaan napas kasar terdengar kemudian meraih ponsel dan menghubungi seseorang. Langit benar-benar melaju membela jalanan agar sampai di rumah sakit. Dari raut wajah Marvin yang tergesa-gesa berlari ke arahnya saja dia sudah tahu jika pasti kondisi darurat. “Bagaimana keadaan Cahaya?” tanya Langit pada perawat yang akan masuk ke ruangan putrinya. Bukan jawaban yang didapatkan tapi perawat segera masuk ke dalam ruangan membuatnya ingin masuk tapi diminta keluar. “Tuan … Tolong jangan buat pekerjaan kami semakin susah. Biar kami melakukan pekerjaan kami, kami akan melakukan yang terbaik untuk putri Anda,” terang perawat itu. Mau tidak mau, Langit menurunkan egonya. Percuma dia ada di ruangan itu, langkahnya pelan keluar dari ruangan. Kondisi putrinya belum juga membaik, bahkan kadang kesulitan bernapas. Apapun akan dia lakukan demi sang putri, apapun. Dia sudah kehilangan Danas, dia tidak ingin bayi yang dilahirkan istrinya meninggalkannya juga. Hanya Cahaya pemberian terakhir Danas untuknya. Marvin melangkah mendekat ke arah Langit yang tengah duduk pasrah menatap ruang putrinya. “Tuan … Anda benar-benar meninggalkan saya,” gerutu Marvin. Sudah terbiasa bagi Marvin tidak mendapatkan respon dari atasannya itu. Melihat wajah yang lelah membuatnya tahu jika kondisi sang nona muda sedang tidak baik-baik saja. Sepuluh menit kemudian Dokter keluar membuat Langit beranjak dari tempat duduknya. Raut wajah Dokter tampak tidak menunjukan sesuatu yang baik. Sangat jelas terlihat. “Tuan, kondisi Nona Cahaya makin tidak stabil.” “Bagaimana jika aku mendatangkan dokter terbaik dari Amerika, bukankah kondisinya sudah membaik saat aku membawa salah satu dokter ternama, huh? Tidak. Aku akan membawanya ke Amerika langsung.” “Tuan, Nona Cahaya masih sangat lemah untuk di bawa perjalanan jauh apalagi Amerika.” Mendengar pernyataan Dokter membuat d**a Langit semakin sesak, bahkan kondisi putrinya sedang tidak baik-baik saja. “Saya menyarankan Tuan menemukan pengobatan tradisional, jika kondisi Nona Cahaya membaik, Anda bisa membawanya ke luar negeri untuk pengobatan lebih lanjut,” saran Dokter yang melihat kekhawatiran yang mendalam dari wajah Langit. Marvin yang ikut mendengarkan mengerutu kesal saat sebuah panggilan tiba-tiba masuk di ponselnya, ia menjauh untuk menerima panggilan itu. Marvin menjauh tapi masih bisa melihat Langit yang sedang berbicara dengan dokter. “Apa itu tidak berbahaya untuk bayi melakukan pengobatan tradisional?” “Tidak Tuan. Jika dilakukan oleh orang yang tepat.” “Baiklah, saya akan mencari orang itu,” seru Langit kemudian dokter yang menangani putrinya pergi. Dari kejauhan Marvin menatap Langit sambil menerima panggilan telpon. “Ada apa?” Mendengar jawaban dari seberang panggilan membuat raut wajah Marvin berubah. “Kenapa kalian tidak becus, huh? Cari sekarang juga. Dia pasti tidak pergi jauh,” bentak Marvin kemudian menutup panggilan. Anak buahnya benar-benar membuatnya sakit kepala. Dia mendekat kea rah Langit, sedikit membungkuk membuat Langit mengerutkan kening. “Apa terjadi sesuatu?” “Tuan, wanita itu kabur.”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook