Maura tidak tahu lagi bagaimana cara berpikir Gara. Pria ini sangat narsis! Tapi ya memang itu yang ada di dalam pikirannya saat ini. Sudahlah, kalau dia terus meladeninya, mungkin mulutnya akan berbusa nanti. Sampai tidak terasa, mereka sudah sampai di gedung yang sudah padat dan sesak. Entah seberapa penting Gara di sana, mereka mendapatkan sambutan hingga pegawalan ketat hanya untuk memarkirkan mobil. Red carpet tergelar di sana. Puluhan wartawa siap menyambut kedatangan mereka, bahkan sebelum mereka menginjak tanah pun, jepretan foto terus bersahutan tanpa henti. Semua anggota JSS sudah berjajar bersiap mengamankan jalan mereka. Kali ini Maura benar-benar gugup dan bukan karena Gara. Tangannya sampai gemetaran dengan berkeringat dingin. Banyak sekali tamu undangan di sini, dan ke

