Theo masuk setelah Prita keluar dari ruangan Gara. Karena kesal dengan Gara, dia jadi ikut terkena imbasnya. Wanita itu melewati Theo dengan kasar, menabrak bahu kirinya dan melenggang keluar tanpa mengucap maaf sedikit pun. Theo tidak memperdulikan Prita, palingan yang sakit juga bahu wanita itu. Biar sekeras apa pun Prita menabraknya, kekuatan dia bukanlah apa-apa baginya. Dia hanya meliriknya dingin, dan kembali mendekati Gara dengan membawa berkas tipis di tangan kanananya. “Saya sudah mendapatkan semua jadwal Nyonya anda, Tuan.” “Hm?” “Nyonya Maura mengadakan konferensi sore ini, lalu dia akan pergi ke bank menarik tabungan. Pagi tadi, para pemegang saham mengadakan rapat mendadak.” Gara yang sedang berdiri menghadap jendela itu tersenyum menyeringai. “Jadi, rapat pemegang s

