Meragukan Maura

1118 Words

Mereka semua terdiam serempak. Namun, tetap saja wajah mereka memerah menahan tawa. Maura berjalan dengan masih sangat percaya diri sambil berkata, “Aku suka berjalan seperti ini, dan jangan ada yang menanyakannya.” Suka apanya? Sejak tadi Maura merasa pinggangnya akan patah sungguhan. Ingin mematahkan hak satunya, dia tidak cukup kuat. Ya sudah, dia membiarkannya seperti itu. Di ujung sana, Permana berdiri bersama Natalia. Natalia membawa kalung bunga, sedangkan Permana membawa senyum palsu. Kalau tidak di depan mereka, dia ingin sekali mencekik pria itu hingga wajahnya biru. “Selamat datang kembali ke perusahaanmu, Maura. Semoga setelah ini perushaan Morgan Company bisa lebih baik lagi.” Permana menyanjung mencari muka. “Tentu saja, aku ke sini untuk itu.” Dia menunduk, membiarka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD