Bab 31

1522 Words

Bab 31 Setelah kepergian bunda dan ayah, Morgan mendekati Desha dan duduk di sebelahnya. Dengan telaten Desha membersihkan noda darah yang masih terlihat. Wajah sembab karena menangisnya tadi pun tidak lepas dari sapuan tangannya. Morgan terus menatap wajah mungilnya. Semuanya serba mungil yang ada di raut mukanya, sangat menggemaskannya. Hidung mancung, dagu lancip dan Sepasang mata yang terlihat besar, yang kadang membuat Morgan tersesat, tidak ingin memalingkan tatapannya. Morgan menyentuh pipinya lalu mengusap lembut dengan jempolnya. Menatapnya sangat dalam. "Des, apa kamu sungguh-sungguh ingin menikah denganku, bukan karena situasi saat itu aja, kan?" Tangan Desha melemparkan tisu ke tempat sampah. Melihat pada Morgan yang sedang menunggu jawabannya. "Ayah sama bunda menyuru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD