Dalam keadaan sehat saja, berapa kali Desha menolak lamarannya. Namun, saat dia setengah sadar begini, malah berinisiatif melamarnya. Katanya, Morgan tidak romantis. Desha sendiri melamarnya jauh lebih tidak romantis lagi. Morgan tersenyum. "Aku akan menjawabnya setelah aku benar-benar sadar." Morgan menutup matanya. Dia sudah tidak tahan merasakan pusing yang melanda kepalanya kian berat. "Gan ... " Desha memanggilnya, tetapi sudah tidak direspon oleh Morgan. "Gan... " Desha sudah tidak tahan lagi, menangis tersedu-sedu. Ia yang telah membuat laki-laki ini tidak berdaya dalam sakitnya. Begitu banyak luka di tubuhnya juga bengkak di bagian pangkal lengannya. Pasti Morgan sangat menderita. Morgan sudah meminum obatnya tadi, begitupun dengan dirinya, pasti demamnya akan turun, pikirnya

