"Jadilah kekasihku." pernyataan Morgan barusan, terngiang kembali di ingatannya. Membuat kepalanya puyeng.
Bahagiakah? Atau sedihkah?
Mengapa pernyataan itu baru tercetusnya sekarang? Setelah ia melewati banyak pertentangan antara hati nurani dan tubuhnya? Antara moral dan harga dirinya? Ia merasa rendah serendah-rendahnya, mengingat tubuhnya disentuh tanpa ijinnya. Apalagi mengingat saat tahu dirinya hamil tanpa tahu kemana ia harus mengadu...itu sebuah penderitaan yang sangat melukai jiwanya.
Ketika seorang laki-laki merasa sudah berhasil mengambil sesuatu yang berharga dari seorang wanita. Menganggap bahwa wanita itu sudah dimenangkannya. Tanpa menimbang bagaimana perasaan wanita itu.
Beda lagi bila melakukannya suka sama suka, mungkin lain ceritanya.
Bolehlah secara fisik Desha
