Bab 37

1233 Words

Morgan menyusul Desha. Dia mengambil Nana dari gendongannya. "Baiklah, kita urus dulu anak ini." ucap Morgan. Ya, lebih baik mengikuti dulu apa maunya Desha. Karena Morgan tahu, bagaimana sikap istrinya ini kalau sudah berpendirian. Banyak bicara pun percuma. Nana sudah di masukkan ke ruang rawat inap anak-anak. Dilakukan pemeriksaan lebih detail lagi. "Lakukan tes DNA sekalian, Des. Kalau aku sendiri merasa yakin kalau anak ini, bukan anakku. Sangat tidak mungkin!" terang Morgan, tegas. Desha tidak menjawabnya. Dari tadi, ia menghindari untuk kontak mata dengan Morgan. Rasa kecewanya segunung, tetapi tidak bisa ia ekspresikan. Untuk menangis pun belum bisa ia lakukan. Pandangannya tertuju pada Nana, yang kini sudah tertidur. Rasa nyesek menekan perasaannya. Anak ini punya hak unt

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD