Hampir mati

1551 Words

Almira terlihat baru saja keluar kamar bersamaan dengan Sandi yang baru saja tiba di anak tangga paling akhir. Jika Sandi memusatkan perhatian pada sang istri yang tengah hamil tujuh bulan itu, berbeda dengan Almira yang tak acuh. Perempuan yang beberapa bulan terakhir ini sering menghabiskan waktu di rumah saja itu tak sudi menatap Sandi. Apalagi menegurnya. Almira berjalan seakan-akan Sandi tidak berada di satu ruangan yang sama dengannya. Memilih untuk bergegas keluar menuju halaman depan. "Pak, Pak Budi," panggil Almira, celingukan mencari keberadaan sang sopir. "Iya, Bu," sahut Pak Budi dari arah halaman belakang, setengah berlari menghampiri sang majikan yang pagi ini meminta diantar ke rumah sakit. "Bu Almira sudah siap?" tanyanya. Almira mengangguk. "Ayo, Pak. Keburu siang.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD