bc

Mendadak Menikah Dengan Anak Tetangga

book_age16+
3.1K
FOLLOW
19.8K
READ
family
love after marriage
others
goodgirl
drama
comedy
sweet
office/work place
first love
like
intro-logo
Blurb

Khansa Sabila 24 tahun, suka ceplas-ceplos kalau bicara.kehidupannya hanya mementingkan kerja dan kerja.semua itu di lakukan demi untuk keluarganya.dulu kehidupannya serba kekurangan,usai tamat SMA dia bekerja keras sampai sekarang supaya bisa lebih meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

hingga suatu hari Khansa mendadak harus menikah dengan laki-laki yang merupakan tetangga depan rumahnya untuk menggantikan calon pengantin wanita yang ternyata tidak datang saat akad nikah akan di laksanakan.

Bagaimana kehidupan Khansa setelah menikah?

chap-preview
Free preview
Pekerja keras
Motor matic yang dikendarai seorang perempuan berhenti,di depan rumah tingkat dua yang tampak masih dalam tahap pembangunan yang belum selesai.ada dua orang paruh baya yang tengah mengobrol di teras rumah sambil menikmati singkong rebus dan teh manis. "kenapa baru pulang?"tanya perempuan paruh baya datang menghampirinya yang turun dari motornya. "biasa Bu,lembur ada ekspor!"serunya mencium punggung tangan ibunya kemudian beralih menghampiri laki-laki paruh baya yang tengah duduk selonjoran sembari merokok itu dan meraih tangannya untuk di cium juga. "kok pulangnya tambah malam aja!?"tanyanya ketika telah duduk di sebelah nya melepas sepatu kets yang di pakainya. "resiko lembur pak,apalagi tadi harus ekspor!" "iya,tapi kamu berani pulang malam sendiri melewati sepanjang sawah-sawah itu!?" "sebenarnya nggak,sumpah sepi banget tapi tadi ngikutin mobil truk aja!" "kalau lembur nanti bapak jemput saja!" "ngga usah nanti minta temen aja yang searah!" "Khansa mau mandi dulu,itu udah ada air hangat atau mau makan dulu?"tanya ibunya yang ada diambang pintu. "aku mandi dulu Bu,ini udah malam bentar aja!"sahutnya berdiri dan berjalan masuk rumah sambil menjinjing sepatunya. Hanya butuh lima menit saja untuknya membersihkan diri karena sudah malam takutnya masuk angin, keluar kamar dengan kaos lengan pendek polos putih dan celana katun hitam pendek di atas lutut, dihampiri ibunya yang di dapur yang mengambil nasi putih ke piring kemudian menyodorkan padanya yang sudah duduk kursi meja makan. "ayo makan dulu ada sayur asem dan tahu tempe juga sambal terasi plus lalapan!" "sudah malam sih,tapi hajar!ayo Bu makan bareng!?"serunya semangat sampai mengambil sambal terasi lima sendok sekaligus. "kamu aja,ibu udah makan!" Niatnya akan langsung tidur tapi melihat tas kerjanya yang tergeletak begitu saja di rak sepatunya teringat sesuatu yang belum di selesaikan. "kok belum tidur de?"tanya perempuan dengan perutnya yang membesar karena sedang hamil itu. "iya ini ada kerjaan belum selesai!?"jawabnya tanpa menoleh. "kamu bawa kerjaan ke rumah?baru juga pulang,besok kan bisa!?"celotehnya duduk di samping Khansa yang sibuk mencatat di meja kaca persegi panjang. "biar besok ga grasak-grusuk!" "besok kerja juga?kan hari Sabtu biasanya libur?" "sekarang hari Sabtu juga masuk,walau cuma setengah hari,eh ,teh itu bapak ngobrol dengan siapa?"serunya berhenti mencatat karena mendengar suara bapaknya yang masih di luar sedang mengobrol dengan seseorang seperti hapal suara itu. perempuan yang di panggil teteh itu mengintip di balik gorden dari tempatnya duduk. "itu ngobrol sama Fabian,em katanya dia kerja di PT Shoetown Indonesia bukannya itu tempat kamu kerja kan?"tanyanya kembali ke posisinya tadi yang menghadap kearah Khansa. "iya,dia manager!" "oh gitu,sering ketemu dong?" "ya nggak,beda ruangan jauh dari tempat tempatku alias beda gedung!" "kamu tuh bawa apa sih?"tanyanya melihat adiknya yang tengah menyusun sesuatu di atas kertas. "ini jarum mesin jahit yang patah nggak lantas dibuang gitu aja, tapi harus ada catatan tertulis.makanya ini nanti jadi laporan pihak bersangkutan dengan ini.kayanya bumil mending yang harus tidur,biar nggak ngajak ngobrol.supaya cepat selesai kerja aku berat!?"cerocosnya panjang lebar sambil nyengir pada kakaknya. "ngangkat batu berat!"timpalnya berdiri dan pergi meninggalkan Khansa yang kembali fokus. Baru lima menit kepergian kakaknya,kini ibu dan bapaknya datang menghampiri."sekarang apalagi!?"batinnya. "udah tidur,masih kerja aja!?"ujar ibunya yang kemudian duduk di sebelahnya. "tanggung dikit lagi!"tukasnya. "katanya kamu mau keluar kerja, karena cape?kenapa belum keluar juga!?"tanya bapaknya yang duduk di sofa tunggal. "kerja pasti cape itu wajarlah,emang aku ngomong mau keluar gitu?!" "hasil kerja kerasnya kan udah terlaksana mau rumah tingkat udah mau selesai,dan buka toko hampir rampung, Sekarang mau apalagi,mobil atau apa?!" "mau pesawat pribadi!?"seru Khansa setengah berbisik. "dasar anak ini diajak ngomong serius malah bercanda, sekarang umurmu berapa?"tanya ibunya dengan nada kesal. "ya ibu bisa hitunglah!" "kamu nggak punya pacar gitu Sa,kalau nggak,cari calon suami jangan mikir kerja terus!?"timpal bapaknya. "iya,itu teman-teman seangkatan kamu udah punya anak tiga!"timpal ibunya. Khansa merapikan kertas-kertas kerjanya yang untungnya sudah selesai. "emang pacar nggak ada pak,Bu,tapi Khansa janji kalau ada laki-laki baik datang terus ngajak nikah ga akan menolak,suer sampe dower!?"cerocosnya mengacungkan dua jarinya kemudian bangkit dari duduknya. "aku ngantuk mau bobo!?"lanjutnya setengah berlari menaiki tangga karena kamarnya diatas.padahal sebenarnya sengaja menghindar dari pertanyaan yang sangat sering ini. "selalu begitu,dari lulus SMA sampai sekarang ibu belum pernah lihat dia jalan sama laki-laki pak, dia normal kan?"cerocos ibunya setelah kepergian anaknya. "hush,sama anak sendiri ngomong gitu,dia mengutamakan keluarganya makanya sampai tujuh tahun kerja dan hasilnya ini buat rumah sama toko kan?untuk jodoh kita sebagai orang tua harus berdoa agar dapat jodoh terbaik!?"bijaknya. "aamiin!" sementara itu Khansa yang sampainya di kamar berjalan perlahan menelusuri setiap sudut ruang kamarnya yang baru itu.tadi pagi belum tertata seperti sekarang.di sudut dekat jendela kamar yang menghubungkan dengan balkon, ada lemari pakaian dari jati dengan warna putih berikut meja rias di sebelah nya dengan warna senada,yang lebih utama adalah ranjangnya yang ukuran king size itu karena tidurnya bar-bar kalau ukuran seperti dulu yang kecil pasti akan sering jatuh saat tidur. Duduk sebentar di atas ranjang dengan seprei polos berwarna biru.pandangannya kearah pintu pembatas antara kamarnya dan balkon. saat berada di balkon terdapat beberapa jenis bunga dalam pot pasti ibunya yang meletakkan nya di sana pikir Khansa karena ibunya begitu suka dengan bunga.memandang ke bawah samping rumah ada toko yang memang belum selesai. "kerja kerasku terlihat nyata!"gumamnya merasa bangga diri sambil tersenyum senang. Pandangannya kini beralih ke rumah tingkat dua juga di sebrang jalan raya depan rumahnya ketika melihat seorang laki-laki keluar rumah dan menghampiri motor ninja berwarna merah itu untuk di masukkan ke garasi samping rumah. hatchiiih Tiba-tiba saja Khansa bersin dan itu membuat laki-laki yang tidak menyadari kalau tengah di perhatikan mendongak keatas melihatnya.pandangan keduanya bertemu, Khansa tersenyum manis sambil mengusap-usap lengannya karena merasa dingin.sementara balasannya hanya memperlihatkan wajah datarnya sebelum akhirnya masuk rumah. "coba muka itu jelek,udah aku tabok,untung ganteng."gerutunya berjalan cepat masuk kamarnya karena merasa hawa malam menjadi semakin dingin sementara dia hanya memakai baju kaos lengan pendek dan celana pendek juga. Baru merebahkan tubuhnya, ponselnya yang di letakkan di bawah bantal berdering. "hadeuh,kenapa malam-malam telpon ga ada akhlak banget.ga cukup apa tadi lembur lebih dari empat jam!"gerutunya mengabaikannya dan memilih menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sampai d**a. "aarrgh!"teriak Khansa bangun dan duduk meraih ponselnya yang ternyata berdering lagi setelah tadi berhenti. "sabar Khansa,sabar, kamu mah apa atuh cuma kuli kan?!"geramnya kesal menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan telepon itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
191.8K
bc

My Secret Little Wife

read
100.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
207.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook