bc

Nikah Kertas (+21)

book_age18+
1.5K
FOLLOW
7.2K
READ
others
drama
comedy
sweet
bisexual
humorous
serious
mxm
intersex
asexual
like
intro-logo
Blurb

(+21)

Seorang gadis cantik berdarah Eropa dengan terpaksa harus menggoda pria kaya dari tanah biru layaknya gadis p*****r demi membantu perusahaan ayahnya yang sekarat di terjang badai kebangkrutan.

Lambat laun pria tersebut menaruh hati kepadanya. Lantas membuat mereka mempunyai buah hati. Lika - liku pernikahan nya tak semenarik pernikahan pada umumnya dan banyak rintangan rintangan keras yang memenuhi pernikahannya. Bagaimana pernikahan nya? Berjalan baik atau berantakan diterpa debu penghalang?

chap-preview
Free preview
EPS 1
Selasa 5 Oktober 2010 07:00 Berita kebangkrutan ayahnya menjadi berita paling menggelegar di kalangan masyarakat luas, bagaimana tidak seorang pengusaha sukses dengan satu satunya anak perempuan cantiknya yang juga selebriti tertimpa sial sebesar itu. "OH NO, DUDE, BAGAIMANA AKU BISA MENERUSKAN PERUSAHAAN AYAH KALO MASALAH KECIL GINI BISA BIKIN BANGKRUT," teriak Clara di ruang kerja rumahnya. Wanita itu pun mencari perusahaan yang bisa di ajak kerjasama demi meraih keuntungan dan bisa menolong perusahaannya yang di ujung tanduk kebangkrutan. Ia pun mencari dengan bantuan sekretarisnya yang setia menemaninya. "Suzan! Bantu aku cari perusahaan yang bisa di peras dananya! Sekarang juga!" Perintah Clara sambil memijit lembut kepalanya yang tidak terasa sakit. "Baik nona," Jawab Suzan dengan tulus. Jam pun silih berganti. Hari semakin gelap. Suzan pun memasuki ruang kerja Clara dengan tangan kosong. "Selamat malam nona," sapa lembut sekertarisnya. Clara hanya melirik sekretarisnya itu dengan wajah lelah, bingung, dan stress. "Eemmm, nona apa kamu baik baik saja? Perlu saya buat kan teh hangat?" Tanya perhatian Suzan pada bosnya itu yang tampak stress dengan berita di pagi hari ini. "Ga usah. Apa yang kau dapat tentang perusahaan lain?" Clara kembali pada permasalahan pokoknya itu. "Hmm maafkan saya nona. Tetapi saya belum mendapatkan satu pun perusahaan yang mau di ajak bekerja sama dengan jumlah biaya yang sangat besar." Wajah Clara pun menunjukkan bahwa kondisinya semakin memburuk. Lelah dan stress pun membaur dalam hati juga pikirannya. "Cari cara lain! Aku akan lakukan walaupun itu kotor," Sahut Clara secara tiba tiba. "Maaf nona?" "Cepat cari cara lain walaupun itu kotor!" Nada Clara pun mulai meninggi. "Baik nona. Segera saya laksanakan." Suzan pun pamit pergi meninggalkan Clara. Hati Clara sangat kacau. Ia pun pergi bersama bayangannya meninggalkan rumah. ????? 20:00 Club Er ist Glücksbier Dengan gaun maroon dan jaket kulitnya, Clara memasuki dunia gemerlap tersebut. Ia menuju bar dan memesan sebotol Wishky. "Johnie Walker Blue Label," Ia pun mengacungkan angka satu dengan jari telunjuknya. "Baik Nona," Waiter tersebut menyajikan gelas kecil dengan botol Whisky di sampingnya Clara menatap gelas mungil di depan matanya, Ia bimbang. Apakah malam ini ia habiskan bersama whisky? Atau bersama seorang pria yang bisa diajak berdansa? Hatinya penuh kebimbangan. "Diva Vodka," Sahut pria yang datang tiba tiba dan duduk disamping Clara. "Nona Clara hahn," panggil lelaki di sebelahnya itu dengan wajah lelahnya Clara memutar kan kepala menghadap sang pemanggil namanya itu. Siapa lelaki itu? Bagaimana bisa dengan mudah lelaki itu melafalkan namanya? "Hmmmmm," balas Clara sedikit mabuk, hanya senyum tipis yang terpaut pada wajah kekar lelaki itu. "Dengar dengar perusahaan ayahmu mulai bangkrut ya?" tanya lelaki itu membuat Clara terkejut dan memanggil waiter untuk memesankan Whiskynya lagi. "Mengapa pergi ke club? Apakah dirimu sudah tak peduli oleh perusahaan mu? Atau lelah dengan keluarga mu yang hancur?" Pertanyaan bertubi tubi dari lelaki itu membuat Clara melanjutkan meminum Whiskynya dengan penuh nafsu. "Anda tau apa tentang saya?" "Apa yang saya tidak tau dunia bisnis di negara ini? Huh!" Jawab lelaki tersebut dengan sedikit sombong. "HEY! Anda sebenarnya CEO mana hah!? Berlagak sekali," Gebrakan meja bar oleh tangan mulus Clara membuat hampir seisi club menoleh kearah mereka berdua. Lantas lelaki tersebut dengan sigap menarik tangan Clara menuju pintu keluar club. "Hey, apa kau sudah gila berteriak di depan bar? Dengan sebotol whiskey paling murah di club itu apa pantas kamu seperti itu?" "Jangan banyak bicara! Jelaskan! Kau ini siapa!?" bentak Clara. "Ssttt...kecilkan suara mu. Tidak banyak orang yang tau bahwa aku sebenarnya penerus perusahaan. Sayang, sebaiknya dirimu memuaskan aku malam ini bagaimana?" Tawaran menjijikan dari lelaki itu sontak di tolak mentah mentah oleh Clara dengan suara lantangnya. "Tidak! Kau pikir aku siapa!? Wanita p*****r!? Kau samakan diriku dengan wanita p*****r!?" Bentak Clara dengan mabuknya itu. Namun, belum sempat melangkahkan kakinya untuk meninggalkan lelaki itu tubuhnya sudah terkunci pada pelukan lelaki itu. "Badan mu boleh juga," bisik lelaki itu tepat di telinga Clara, membuat Clara bergelidik ngeri dan dengan segala kekuatan nya ia berusaha melepaskan pelukan paksa dari lelaki itu. Namun nihil, dirinya Sekarang sedang lemah dengan posisi mabuk berat. "Baiklah, aku akan membawamu ke hotel sekitar sini. Masukklah ke dalam mobil ku!" Lelaki itu pun menggendong Clara dan menempatkannya di kursi depan. "Arghhhh!! Kau ini ga tau aturan yaa," Clara mengigau hingga akhirnya tertidur pulas tak berdaya. Senyum lebar terbesit pada wajah tampan lelaki itu melihat tingkah perempuan yang ia bawa ini sungguh membuat dirinya hendak cepat cepat memakannya sebagai mangsaan malam yang penuh misteri di hari ini. ????? 21:30 Hotel La Bërg Lelaki tersebut menggendong Clara masuk ke dalam hotel mewah. Ia pun dengan sigap menyewa kamar 105. Ketika sesampainya di kamar Clara mulai sadar, tetapi masih dalam keadaan setengah mabuk. "Ahh.. pusing sekali kepala aku," ucap Clara sambil memijat kepalanya. Selang beberapa detik Clara pun mual. Dan dia dengan cepat berlari ke arah pintu kamar mandi yang terbuka lebar. "HOEEKKKKK," Clara memuntahkan isi perutnya. "Oh sweetie, sudah terbangun? Ckck, bagaimana bisa seorang penerus perusahaan muntah di kamar mandi bersama seorang pria yang tak dikenalnya?" Lelaki tersebut masuk ke kamar mandi lalu menutup pintunya. "Ah, dimana ini? Ahhh." "Hey, kamu tidak lihat? Ini di hotel sayang! Bukannya kamu yang mau memuaskan diriku malam ini?" Lekaki merangkul Clara dan membatu Clara untuk bisa kembali tidur di kasur. "Ahh, kau gila? Membawa perempuan di bar kesini? Gila!gila!" Clara mulai mengigau lagi. Dalam kondisi setengah sadar ia pun mencoba mencari tau dimana sebenarnya dia berada. Tidak ada sahutan dari lelaki tersebut, Clara pun mulai kesan dan bertingkah sedikit kasar. "Hey kau lelaki gila! aku ini dimana?" Clara menunjuk lelaki yang duduk di kursi sambil meminum wine. "Hmm, hey, jangan terlalu kasar padaku!" Lekaki tersebut berjalan ke arah tempat tidur dan mulai duduk di kasur yang sama di pakai Clara. Clara mulai risih karena lelaki itu duduk persis di samping Clara. Sambil mengelus kepala Clara, lelaki tersebut mengambil gelas wine dari atas meja dan menyodorkannya kepada Clara. "Aku tau kamu sedang banyak pikiran, mari minum bersama ku!" Lelaki tersebut mulai menopang kepala Clara dan membantu Clara untuk meminum cairan merah berisi obat perangsang itu. Senyum licik mengembang pada wajah tampan lelaki itu, tujuan jahatnya mulai di deoan mata. Clara mulai meneguknya dari tetes pertama sampai tetes terakhir. Kemudian memuji lelaki itu yang memberikan Wine ternikmat yang pernah ada. "Wine mu enak sekali," puji Clara dengan wajah me-merah. "Tentu! Aku pilih yang paling mahal untuk mu, Sayang." "Cih, kau bisa saja belikan aku wine mahal. Tapi tidak dengan hotel ini!" Clara mendorong d**a kekar lelaki itu dengan sebelah tangannya. "Ahhh,kau membuat ku risih!" Lanjut Clara lalu menarik selimut dan membuangnya ke lantai. "Hey hey hey! Jangan buang energi mu seperti ini! Ini semua akan sia sia sayang," ucap lelaki itu sambil mengambil selimut. Kaki yang jenjang itupun mulai bergerak naik ke atas kasur. "Hey sayang, ayo tidur disini! Aku tau kamu lelah," lelaki itu pun kini berada persis di samping Clara. Dia merebahkan tubuh Clara dengan lembut. "Ah gerah sekali disini," sahut Clara sambil memejamkan mata. Lelaki hidung belang itu pun mulai meraba pundak Clara dengan lembut. Tatapan tajamnya membuat Clara semakin nyaman dengan posisinya. "Ahhhhh. Panas sekali!" Clara mulai melepas jaket kulitnya di atas tempat tidur dan melemparkannya asal ke lantai. "Apa masih gerah sayang? Mau ku bukakan dress mu?". Tawar lelaki yang di balas gelengan kepala oleh Clara. Detik demi detik dan menit demi menit pun berlalu. Obat perangsang pun bekerja maksimal pada tubuh Clara. Membuat tingkah Clara semakin menjadi ganas "Ahhh sudahlah. Aku buka saja disini," Clara mulai melepas dressnya dengan terburu buru. Kini, di tubuh Clara hanya tersisa celana pendek dan bra saja. "Waw!" mata lelaki itu berbinar melihat tubuh indah Clara. Clara pun tidak berpikir panjang. Ia langsung naik ke tempat tidur dan melihat lelaki tersebut masih dengan setelan jasnya yang lengkap. "Apa kamu tidak gerah? mau ku bukakan?" Clara mengelus elus lembut d**a bidang lelaki yang sampai sekarang ia tidak ketahui namanya. Tentu Tawaran Clara tersebut membuat lelaki itu tersenyum lebar. Dia menyadari bahwa obat itu telah berfungsi dengan baik. Tanpa pikir panjang, dia langsung menanfaatkan semua moment ini. "Bukakan semua untuk ku!" Seru lelaki tersebut. Tangan Clara yang halus dan putih tersebut langsung menyentuh kancing kancing jas bewarna hitam. Ia mulai membukakannya dari atas hingga kebawah menyisakan celana dalam yang terlihat isinya mulai menegang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook