Sean Russel McAdams

1581 Words
Tandai jika masih terdapat kesalahan kepenulisan, EYD, Grammar dan lain sebagainya dalam cerita ini. Terima kasih. _______________________________________ Tampan, kaya raya, terkenal dan juga sexy. Mungkin itu adalah defenisi yang tepat untuk menggambarkan seorang Sean Russel McAdams. Pria dewasa berusia 29 tahun yang kerap kali masuk ke dalam Forbes Megazine sebagai salah satu jajaran TOP 5 pengusaha paling sukses di dunia dan TOP 10 billionaire termuda di dunia. Namanya selalu mengisi halaman majalah dunia itu setiap bulan. Pria tampan yang menjabat sebagai CEO di perusahaan raksasa yang bergerak di bidang IT, properti dan juga otomotif ini, juga pernah membuat para gadis di seluruh dunia patah hati karena berita pernikahannya tiga tahun yang lalu. Semua orang saat itu, berbondong-bondong ingin mengetahui siapa gadis beruntung yang telah menjadi pendamping hidup sang taipan Amerika yang tampan. Awalnya, banyak pihak yang tidak menerima pernikahan Sean dengan seorang gadis biasa bernama Miranda Roseanne Smith karena banyak yang berpikir Miranda pasti menggunakan tubuhnya untuk mendapatkan Sean yang sebelumnya sering dikabarkan dekat dengan beberapa wanita cantik dari golongan selebritis hingga bangsawan. Namun tiga bulan pasca pernikahan, berita miring pun mulai mereda seiring dengan topik yang selalu berkembang di media. Isteri sang taipan kaya raya pun akhirnya terungkap. Gadis ramah dengan wajah cantik jelita seperti Miranda Roseanne McAdams, telah membuat opini publik berubah terhadapnya. Banyak orang yang tadinya membenci dan menghina Miranda, berbalik jadi mencintai gadis ramah itu dan bahkan mengakui jika Sean dan Miranda memang pasangan yang sangat serasi. Semua orang tahu bagaimana sepak terjang Miranda di dunia kemanusiaan pada saat itu. Wanita bernetra biru yang kerap kali tertangkap kamera saat sedang mengunjungi beberapa panti sosial dan rumah sakit anak memang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan gaya fashion-nya yang sederhana, Miranda berhasil memikat banyak hati yang melihatnya. Wanita itu akan selalu tersenyum saat memandang orang lain, dan itu sukses membuat publik semakin mencintainya. Pernikahan mereka bahkan menjadi salah satu pernikahan yang paling banyak mendapatkan pujian dan doa-doa baik di social media. Semua orang mengimpikan kehidupan pernikahan yang indah seperti Sean dan Miranda. Namun, semua itu berubah ketika Miranda dengan tiba-tiba menggugat cerai Sean, setelah satu tahun usia pernikahan mereka. Semua orang dibuat terkejut dengan pemberitaan itu. Mereka menjadi bertanya-tanya, apa yang menyebabkan Miranda nekad memutuskan untuk bercerai, padahal semuanya terlihat baik-baik saja? Namun semua pertanyaan itu tidak pernah terungkap hingga saat ini. Dan setelah perceraian itu, Sean Russel McAdams, sang taipan yang sudah berstatus duda pun memutuskan untuk pindah ke Roma, Italia. Sedangkan Miranda, yang telah berstatus sebagai janda sang taipan pun memutuskan untuk tetap tinggal di New York dan terjun ke dalam dunia modelling dan fashion. Semuanya berubah dengan begitu cepat, hingga kini tiga tahun telah berlalu sejak berita besar itu berhasil menduduki jajaran berita terpanas hingga tiga bulan lamanya di hampir seluruh majalah dan breaking news dunia. Dan kini, sang taipan Amerika, Sean Russel McAdams telah kembali menginjakkan kakinya di New York untuk pertama kali setelah tiga tahun pada malam ini. “Selamat datang, Tuan,” sapa seorang pria dengan setelah jas hitamnya kepada Sean yang barus saja keluar dari bandara sembari membukakan pintu mobil. Sean hanya mengangguk sekilas sebelum akhirnya ia masuk ke dalam Range Rover hitam miliknya. Range Rover hitam itu berjalan dengan begitu elegan meninggalkan bandara. “Kita langsung kembali Tuan?” tanya sang sopir. “Tidak, kita pergi ke tempat biasa yang sering aku kunjungi terlebih dahulu,” jawab Sean yang kini tengah sibuk dengan ponselnya. “Baik, Tuan,” jawab sang sopir dan mobil pun diarahkan menuju tempat yang dimaksudkan oleh Sean. _______________________________________ New York 8.50 PM Miranda mematut pantulan dirinya di cermin besar yang ada di wardrobe room kamarnya. Mini dress berwarna putih dengan model open back V neck diatas paha melekat indah di tubuh ideal Miranda. Anting, kalung, heels dan juga handbag yang dipakai oleh Miranda pun berwarna senada dengan dress itu. Rambut brunette-nya yang indah, ia biarkan tergerai hingga jatuh sampai ke bahu. Miranda kemudian memoles lipstick merah yang menunjang penampilannya. “Ppa...ppa….” Miranda meratakan warna lipstick nya di depan cermin. Setelah semua dirasa cukup, Miranda pun segera memakai parfume dengan wangi vanilla yang biasa ia kenakan. Dan lengkaplah sudah penampilan sang supermodel saat ini. Drt.... Drt…. “Hmm, hallo Cla?” “.…” “Tunggu sebentar lagi. Aku akan segera menyusul." “...” “Hmm. Bye.” Dan setelahnya Miranda keluar dari kamar dan pergi menuju klub tempatnya dan Claudia bertemu. _______________________________________ High Club Center 9.15 PM Range Rover hitam milik Sean berhenti tepat di depan klub malam terbesar di New York. Sean yang sudah berpenampilan casual pun keluar dari Range Rover hitamnya dengan santai. “Bawakan lamborghini-ku nanti. Aku akan kembali ke mansion sendiri,” ujar Sean sebelum akhirnya ia masuk ke dalam klub malam para kalangan elite negri Paman Sam itu. “Hey!!! Russel!!! Kau kembali?!” sapa seorang pria dengan balutan jas formalnya begitu Sean masuk ke dalam klub itu. Semua orang di sana tentu melirik ke arah duda hot itu. “Ey Yoo!!!! Russel is back!!” ujar yang lainnya sambil menyapa Sean dengan gaya yang swag. Sean menjabat akrab para tangan teman-temannya itu dengan jabatan khas seorang pria dewasa. Para wanita yang ada di sana pun berkumpul untuk melihat dewa yunani berwujud manusia yang tiga tahun ini telah menghilang dari New York. “How are you dude?!” “Not good, I think,” ujar Sean lalu kembali berjalan ke lantai atas, tempat yang hanya diperuntuhkan untuk para anggota VVIP klub itu. Semua wanita menatap penuh menggoda ke arah duda tampan itu. Dan Sean pun hanya bisa mengedipkan sebelah matanya ke arah mereka, pertanda jika Sean merupakan pria yang 'ramah'. Para wanita itu sontak bersorak ria ketika wajah tampan Sean merespon gerlingan mata mereka dengan begitu sexy. “Kapan kau kembali Russel?” tanya seorang bartender kepada Sean. “Baru saja!” jawab Sean sambil menatap ke arah lantai bawah, tempat para wanita malam menatapnya dengan nakal dan juga lapar. “Aku pesan coctail!” ujar Sean dan dijawab oleh sebuah anggukan oleh sang bartender. “Apa kau kembali untuknya?” tanya seorang pria yang tadi menyapa Sean dengan gaya swag di bawah. Sean tersenyum sejenak saat ia mendengar pertanyaan itu. “Aku kembali karena aku ingin Jack. Aku tidak kembali untuk siapapun,” jawab Sean. Pria yang bernama Jack tadi pun hanya mengendikkan bahunya acuh. “Mantan isterimu-…I mean, Miranda.” “Ada apa dengan dia? Dia sudah menjadi wanita glamour karena harta yang aku berikan. Bukankah begitu?” ujar Sean dengan enteng lalu meminum coctail yang telah ia pesan tadi. Pria dengan balutan jas yang tadi ikut menyapa Sean pun tersenyum senang. “Kalau begitu, apa aku boleh mendekatinya?” Jack dan Sean yang mendengarnya seketika itu juga menoleh. Sean terdiam sejenak sebelum akhirnya dia tertawa kencang. “Tentu saja! Kenapa kau bertanya padaku man?” ujar Sean. Jack dan Mike pun tersenyum. “Semoga berhasil malam ini dude!” bisik Jack pada Mike. Mike pun mengangguk. “Kenapa? Kau mau mengencaninya ya?” lanjut Sean yang mendengar kalimat bisikan Jack pada Mike. “Yes! Dan apakah kau tahu? Dia sudah sangat tergila-gila pada mantan isterimu yang sexy dan cantik itu!” canda Jack hingga membuat Mike terkekeh pelan. Sean tidak menanggapi ucapan Jack, hingga… “Oh itu dia! Dia datang, Mike!” teriak Jack dengan begitu antusias ketika matanya menangkap sosok Miranda yang baru saja memasuki klub. Manik Sean dan Mike sontak saja melihat ke arah lantai bawah—di mana, sosok Miranda dengan balutan mini dress-nya yang menggoda sedang menghampiri seorang perempuan berambut pirang dengan begitu riang. Wanita itu terlihat sangat cantik malam ini. “Aku pergi dulu!” ujar Mike dengan tiba-tiba. Senyuman manis jelas merekah di wajah tampan Mike. “Good luck dude! Jangan lupa bagianku!!!” teriak Jack begitu ia melihat Mike yang begitu semangat menuruni anak tangga. “Astaga! Dia benar-benar jatuh cinta kepada Miranda ternyata!” ujar Jack yang kemudian kembali meminum anggurnya. Sedangkan Sean, pria itu hanya bisa berdiam diri di tempat duduknya sambil terus melihat ke arah sang mantan isteri yang sudah sangat berubah 180 derajat dari hari terakhir mereka bertemu. Tidak ada lagi Miranda dengan polesan natural yang mengenakan dress selutut yang sederhana. Di bawah sana, hanya ada sosok Miranda Roseanne Smith, sang model papan atas yang populer dan kaya raya. Sean memang sudah mengetahui jika Miranda sekarang telah menjadi super model dengan bayaran yang tak main-main. Ia juga mengetahui tentang gaya hidup Miranda yang glamour dan sering menghabiskan waktu di 'awan'. “Dia sangat berubah bukan?” ujar Jack yang sedari tadi menyadari arah pandangan mata Sean. Sean pun langsung tersadar dan menatap Jack. Sean tersenyum simpul, dia lalu meminum coctail-nya hingga tandas. Setelah minuman itu habis, Sean kembali menatap Jack. “Tentu saja dia berubah! US$40 juta yang aku berikan bisa merubah segalanya jika dia mau,” jawab Sean dengan sarkas. Namun Jack hanya menanggapinya dengan santai. “Ya, itulah wanita,” ujar Jack dan kemudian berdiri bersiap untuk pergi. Namun sebelum pergi, Jack kembali menatap Sean dengan serius. “Tapi ingat dude, dia masih wanita yang sama, yang dulu sering menatapmu dengan gerlingan mata birunya yang polos,” bisik Jack sambil menepuk pelan bahu Sean sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan klub setelah meletakkan bill-nya. Dasar Sean b******n! #To be Continued
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD