Maika membuka pintu mobil dengan tergesa. Dia menatap tajam ke arah bangunan di hadapannya. Sebuah rumah berukuran minimalis bercat abu dan putih. Matanya menangkap mobil Toyota Yaris yang terparkir. Itu artinya si pemiliknya sedang ada di rumah. Maika memencet bel yang terletak di luar pagar. Rafan sendiri sudah tidak bisa mencegah istrinya. Apalagi semenjak hamil, istrinya itu sangat sensitif. Tak lama seorang laki-laki menghampiri mereka. “Kakak lo ada gak?” tanya Maika datar. Rafan dibuat melongo dengan gaya bicara istrinya. Sudah lama dia tidak mendengar nada bicara ini, terdengar cuek dan begitu dingin. “Maika?” Maika berdecak pelan. Seolah-olah dia memang orang yang begitu sibuk dan tidak bisa menunggu lebih lama. Dia juga sedang tidak minat beramah tamah pada makhluk berjenis ke

