Malam telah merayap menggantikan siang. Namun, hanya ada satu-dua gemerlap bintang menemani sang bulan yang tersenyum malu-malu di baik awan kelabu. Udara terasa lebih dingin setelah hujan mengguyur sore tadi, menyisakan tetesan air pada ujung dedaunan serta aroma tanah basah yang menguar menggelitik indra penghidu, membuat rindu semakin menggebu. Randi berbaring di atas kasur yang dilapisi seprai berwarna biru. Selimut tebal yang menutupi tubuhnya tak mampu menghangatkan. Dia mengubah posisi tidur yang semula telentang menjadi menyamping, menatap sendu pada sisi kanan yang sudah kosong selama sebulan terakhir. Sudah sebulan ini malamnya hanya ditemani sepi. Tidurnya tak pernah nyenyak karena tak ada tubuh yang bisa ia dekap untuk saling berbagi kehangatan. Pun dengan pagi,

