Hukuman Yang Memabukkan ⚠️

1508 Words

Tubuh Tiara masih bergetar saat ia menyadari tempat mereka kini bukan lagi di dalam mobil. Saat menoleh, ia baru sadar, gedung ini asing. Sunyi. Seperti gudang luas yang tak terpakai namun masih memiliki aliran listrik dan penjagaan. Lampu kuning redup menyinari ruangan yang hanya berisi satu sofa panjang dan meja kayu besar di sudut. Tiara menelan ludah. “Tempat apa ini, Mas?” bisiknya dengan suara serak. Abimana hanya tersenyum. Senyum yang sama sekali tidak menjawab. Ia menelusuri garis rahang Tiara, lalu mencium bibirnya singkat, terlalu singkat, namun meninggalkan gemuruh dalam d**a wanita itu. “Tempat yang hanya saya dan kamu tahu.” Tiara menarik napas. Matanya berputar mengamati sekitar. Dindingnya dari batu tua. Tidak ada jendela. Hanya ada satu pintu dan beberapa kamera CCTV

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD