Adam sejak tadi gelisah , pasalnya ini pertama kali dia akan bertemu Aina , setelah kecelakaan itu , Adam gugup dan takut kalau-kalau diusir oleh orang tua ainaa .
" hay dam , udah siap . " Toni menghampiri ku , dia salah satu teman yang paling mengerti aku saat itu , dia juga tau kalau sebenarnya orang tua Aina tidak mengijinkan aku untuk bertemu Aina lagi
" udah jangan gugup gitu , aku tau kamu udah rindu berat sama Aina , lagian kita kan kesana bareng guru dan teman-teman yang lain , jadi aku yakin mama Aina pasti izinin kamu buat ketemu Aina " Toni berusaha menyemangati aku lagi
"oke ton , aku udah siap kok . kita berangkat sekarang kan "
.. oke lest Goo
***
diperjalanan aku tidak henti hentinya berdoa , semoga orang tua Aina sudah memaafkan aku .
mobil yang kita tumpangi akhirnya berhenti disalah satu rumah sakit terbesar dikota J . semua orang sangat bahagia karena mereka akan bertemu dengan teman yang selama ini mereka rindukan .
cepat cepat guru kami menuju resepsionis dan bertanya dimana ruangan dengan nama pasien Aina Putri .
" hallo permisi mbk , mau tanya dimana ya ruangan pasien atas nama Aina Putri , saya guru dimana Aina sekolah dan ini teman-teman Aina yang ingin menjenguk Aina " ucap guruku seraya tersenyum
" oh iya pasien atas nama Aina ada di ruangan VIP lantai 2 nomor 32 , silahkan miss , boleh menjenguk pasien tapi bergantian ya , soalnya pasien butuh ketenangan " ucap resepsionis dengan ramah
" terima kasih ya sus , permisi.
**
Terasa lama perjalanan menuju ruangan yang ditunjukkan resepsionis tadi , atau hanya perasaan ku saja , karena tidak sabar untuk bertemu Aina
" nah ini ruangannya" salah satu teman ku berseru ,
" itu Aina " jawab yang lain lagi
buru-buru aku melihat tempat dimana temanku menunjuk Aina , deggg wajah itu , wajah yang selama ini aku rindukan , tak terasa air mata ini menetes , (Aina aku disini , maaf ya karena aku baru bisa jenguk kamu sekarang , ayo na bangun . sekarang aku sudah besar na , sudah jadi anak SMP , dulu kamu pernah bilang kan kalo kamu pingin kita sekolah bareng lagi) .