64. Grindelwald

1508 Words

Pagi itu, Maura terbangun dengan sinar matahari yang perlahan merayap melalui celah tenda putih, menciptakan kilauan lembut di atas pasir pantai. Suara ombak yang berdebur serta semilir angin yang menggoyangkan kain tenda membuat suasana terasa begitu tenang dan damai. Namun yang membuatnya benar-benar terbangun bukanlah situasi di tempat itu, melainkan sebuah sensasi lembut yang terasa di tubuhnya. Ia membuka matanya lebih lebar, dan melihat Raven yang sedang sibuk menikmati setiap senti kulitnya. Bibir pria itu sedang berada di perutnya, untuk mengecup dan menjilati sekeliling pusarnya. Maura terkikik geli saat merasakan gelitik halus ujung lidah Raven di sana, "Kamu sudah bangun?" bisik Raven dengan senyum lembut, tanpa menghentikan sentuhannya yang hangat. Maura merasa dislok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD