Berubah Pikiran

1176 Words

"Lihat? Bukankah ini mudah?" Sebastian berkacak pinggang seraya menaikkan sebelah alis. Dengan lengkung miring di bibir, Amber mengangkat bahu. "Karena kau tahu caranya." Setelah menutup pintu perapian, laki-laki itu berputar menghadap sahabatnya. "Sekarang, apa kau lapar? Aku membeli tar buah untuk dijadikan kue ulang tahunmu. Semoga saja dia masih berbentuk." "Kau membelinya untukku?" desah Amber dengan nada tak percaya. "Itu memang tidak mahal, tapi sepertinya enak," celetuk Sebastian, tak melihat kesedihan pada mata bulat yang terkunci padanya. Sambil tersenyum kecut, perempuan itu ikut berjalan menghampiri koper. Sebuah kotak terikat rapi di tongkat pemegangnya. "Akhirnya, aku memiliki calon suami yang perhatian," gumamnya. Sebastian spontan mendengus. "Bukankah Julian dulu san

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD