Sebastian sudah berada di restoran mewah nan megah yang selalu dijadikan tempat pertemuan oleh para orang kaya. Dan Sebastian, sudah ada di sana sejak 25 menit yang lalu. Tentu dia tak sendirian, karena ada ayahnya juga di sana. Rhita, juga orang tuanya. Sejak datang dan berkumpul, para orang tua lebih mendominasi pertemuan dengan obrolan khas mereka sendiri. Sementara Sebastian, fokus pada ponsel. Tentu saja kelakuannya tersebut membuat Rhita geram. Karena Rhita yakin, Sebastian sedang berbalas pesan dengan selingkuhannya. Dan ya, itu memang benar. Makanan sudah terhidang di atas meja, dan para orang tua belum ingin menghentikan pembahasan untuk segera menyantap makanan. Padahal, perut Sebastian sudah mulai berbunyi karena lapar. Sialan sekali memang. "Nah, Rhita, bagaimana pekerjaanmu

