About you 2

1197 Words
Setelah Andre pergi, dan mengusir wanita pengganggu tadi, Zidan menelpon asisten kepercayaannya, "ya bos?" sapa sang asisten yang bernama Riko. "Bawa istri pria yang menemuiku tadi ke apartemen," Zidan segera menutup sambungan tersebut tanpa mendengar pertanyaan sang asisten. Zidan membayar Riko dengan mahal, jadi dia harus bekerja keras begitu pikir orang kaya seperti Zidan. Ponsel Zidan berdering, saat Zidan melihat siapa si penelpon, dia malas untuk mengangkatnya. "Dasar bodoh!" umpat Zidan pada si penelpon, karena dering ponselnya tidak kunjung berhenti akhirnya Zidan mengambil ponsel yang tadi dia letakkan di meja. "Ada apa?" pekik Zidan membuat telinga Riko berdengung, sedang para wanita yang menemani dirinya juga tidak kalah terkejut dan kaget. "Bos, maaf saya lancang. Saya masih belum tahu pria yang anda maksud," ujar Riko terdengar takut, benar saja, hari ini banyak pria yang mendatangi bosnya. Mungkin ada sekitar sepuluh orang, itu pun dengan tujuan yang sama, meminta bantuan atau mengadaikan wanita mereka. Zidan menggeram frustasi, merasa kesal pada asisten pribadinya. Tangannya mengibas-ngibas keudara pada dua wanita penghibur itu, menandakan mereka harus angkat kaki dari sini. "Tapi bos kan kita belum bersenang-senang," salah satu wanita itu merengek manja, namun Zidan tidak bergeming. Tangan wanita itu merambat ketubuh Zidan, entah kenapa tiba-tiba Zidan jadi tidak berminat pada wanita-wanita ini setelah Andre datang dan memberikan penawaran akan memberikan istrinya. Sebenarnya Zidan pernah bertemu dengan Reva, istri Andre secara tidak sengaja, sikapnya yang dingin dan tidak suka menarik perhatian lawan jenis membuat seorang casanova itu penasaran dan ingin mentaklukkan wanita itu. Jika dilihat secara kacamata pria, istri Andre tidak terlalu buruk. Berwajah manis, giginya ginsul menambah kesan manis dan manik mata hitam milik Reva menambah kesan misteri pada diri wanita itu. "C'k gue ga peduli, gue udah ga butuh kalian," lagi Zidan mengibas-ngibaskan tangan mengusir mereka. Mau tidak mau para wanita itu keluar ruangan setelah Zidan memberikan mereka beberapa lembaran uang merah. "Di mana-mana wanita sama saja, hanya mencintai uang," umpat Zidan kesal lalu melempar gelas yang masih berisi minuman miliknya dan mengenai tembok, prankk, pyaarrr. Gelas itu hancur berantakan dan menjadi berkeping-keping, Zidan kemudian berdiri dan membenahi jasnya yang tadi sempat berantakan. Menyisir rambutnya menggunakan jari-jari tangannya, dan membiarkan kemejanya terbuka dua kancing. Kaki panjangnya melangkah keluar dari ruangan tersebut setelah menyambar kunci mobil miliknya, dan tadi sebenarnya ruangan itu hendak dia gunakan untuk bersenang-senang dengan wanita yang dia panggil dan kemudian dia bayar tadi. Keinginannya untuk bersenang-senang jadi hilang saat Andre datang dan meminta tolong berupa uang lalu menawarkan istrinya, sebenarnya ini bukan pertama kali Andre datang dan meminta dana dari dirinya. Tapi entah kenapa hari ini dia ingin sekali memberikan pelajaran dengan menyanggupi permintaan dari Andre dan meminta imbal balik jika dia memberikan uang yang bagi dirinya sedikit tetapi bagi Andre sangat banyak. Benar saja, bagi Zidan lima puluh sampai seratus juta itu kecil, asal sepadan dengan nilai tukar yang mereka berikan. Rata-rata dari mereka memberikan kegadisan anak mereka demi mendapatkan uang dari Zidan, entah apa maksud mereka menjual kegadisan itu pada Zidan. Zidan yang telah mendapat berpengalaman dari sahabat-sahabatnya kini selalu memakai pengaman jika berhubungan badan dengan para wanita-wanita itu, entah yang masih virgin atau sudah tidak virgin. Zidan hanya berjaga-jaga disalah gunakan, mereka akan mengaku-ngaku hamil anak Zidan demi bisa menikmati harta Zidan yang seperti tidak pernah habis. Dan Zidan tidak mau itu terjadi, oleh karena itu Zidan selalu memakai pengaman dan hanya melakukan satu kali saja. Dering ponsel Zidan berbunyi menandakan ada panggilan masuk pada nomernya, Zidan mengangkat panggilan masuk tersebut sambil tangannya memasukan kunci mobil kedalam lubangnya lalu memutarnya, dan kemudian membukanya. "Ada apa?" Zidan kemudian menyelinap masuk dan menghempaskan bokongnya dikursi kemudi. "Maaf bos, istri pria yang anda maksud tidak ada di rumah," suara Riko terdengar memelan, Zidan menyentak nafas kasar. "Bodoh!!" maki Zidan pada Riko, tangannya memukul stir kemudi. "Cari dia sampai dapat, jika tidak gaji mu yang jadi taruhannya!!" Zidan berteriak kesal, bisa-bisanya kehilangan jejak seorang wanita, benar-benar tidak becus bekerja rupanya asisten itu sekarang. "B-baik bos, jangan potong gaji saya," suara Riko terdengar grogi dan gugup, jarang memberi bonus hanya memotong gaji itu yang selalu Zidan lakukan jika Riko melakukan kesalahan sedikit saja. Apa si Bos tidak kasihan pada rakyat kecil seperti diri ini yang bekerja siang dan malam, terkadang terkena amukan dari si big bos demi sesuap nasi, pikir asisten Riko. Telepon akhirnya diputus sepihak oleh Zidan, dan Riko hanya bisa menghela nafas dan menambah stok sabar pada dirinya. skip Di lain tempat seorang pria sedang berenang, tubuhnya yang kekar keluar masuk air, dan sesaat kemudian pria itu menepi saat melihat wanita pujaan hatinya sedang duduk dan menatap dirinya. Wanita itu mengalihkan pandangan kala pria itu naik kedarat dan datang kearahnya, dia adalah Andra saudara kembar Andre. Andra meraih handuk dan melilitkan handuk tersebut di pinggang miliknya, bibirnya sedari tadi tersenyum melihat tingkah wanita yang dia cintai. "Ada apa?" Andra mengecup kening wanita itu, lalu duduk di sebelah wanita itu. "Dia menceraikan aku," jawab wanita itu dengan nada datar, Andra menarik tangan wanita itu dan membuatnya berada di dekapannya, kepala Andra menunduk dan matanya menatap bibir berwarna pink yang menjadi candunya. "Bukankan itu bagus?" mata Andra masih terpusat pada bibir berwarna pink tersebut, sang wanita berusaha melepaskan pelukan tersebut. "Bajuku nanti basah," wanita itu mengerutu, lalu berdiri dan mencoba mengibas-ngibaskan kaos yang dia pakai hingga perutnya terlihat. Andra berdiri lalu menyentuh perut wanita itu, sedang wanita itu matanya terpejam kala tangan dingin itu mengenai kulitnya. "Ndra," desis wanita itu mirip desahan, Andra menyeringai, kepalanya turun dan mengendus leher wanita itu dan tangannya yang dingin semakin keatas. "Reva, aku mencintaimu, Sayang," bisik Andra pelan, ya wanita itu adalah Reva. Calon mantan istri dari Andre saudara kembar Andra. Reva mendorong tubuh kekar Andra membuat pria itu terkekeh, tangan kekar itu lalu menangkup kedua pipi Reva dan bibir Andra yang tebal meraup bibir Reva yang tipis. Sesaat Reva terhanyut akan akan cumbuan itu, dan beberapa detik kemudian Reva mendorong kasar tubuh Andra. "Andra!" Reva membentak kesal, setelah itu Reva ganti memekik terkejut karena tiba-tiba tubuhnya digendong seperti karung beras oleh Andra. Tangan Reva yang mungil mencoba memukul punggung Andra, sebenarnya tidak terasa bagi Andra, tetapi karena gemas akhirnya dia berkata, "Jika kau bergerak terus aku akan menggigit 'kismis'mu mengerti!" tangan kekar itu sesekali memukul bongkahan bagian belakang milik Reva. "Tapi turunkan aku, Ndra!" tangan Reva tidak juga berhenti memukul punggung Andra, Andra menyeringai memindai sekitar dan menemukan sofa panjang di sana. Di rumah Andra yang kecil ini, Andra tidak mempekerjakan art tetap mereka hanya datang saat Andra butuh. Rumah Andra kecil tapi ada kolam renang dan ada taman, ada beberapa kamar juga. Kaki Andra melangkah menuju sofa itu dan sedikit membanting tubuh Reva saat meletakkan wanita keras kepala itu, membuat Reva meringis sambil mengusap punggungnya. "Kau benar-benar gila, Ndra!" maki Reva pada Andra, namun pria itu bergeming, bibirnya menyeringai membuat Reva menjadi takut. "K-kamu m-mau apa, Ndra?" Reva berusaha duduk dan mundur hingga punggungnya terbentur sandaran sofa, Andra tidak menjawab bibirnya masih menyeringai. Reva memekik kala Andra menarik kakinya dan kini dia ada di bawah kukungan tubuh kekar Andra, walau Andra dan Andre memiliki wajah yang sama tetapi tubuh Andra lebih kekar karena sering berolahraga, dan mata Andra lebih pekat dari pada Andre dan itu dia sadari saat seminggu menikah dengan Andre.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD