Mas Surya yang mendengar pertengkaran kecilku dan Rania menatap kami bergantian. "Kamu jangan ganggu dia dulu, sana kalau mau marah-marah," protesnya terlihat kesal. Sekarang aku lebih membeku. Kenapa Mas Surya sampai berkata seperti itu hanya untuk Rania? "Kamu jangan salah faham, Mas seperti ini karena tidak ingin ada perdebatan," ralatnya. "Kamu itu laki-laki, Riko. Jadi harus punya pemikiran yang panjang dan tidak sembarangan dalam bertindak," lanjutnya menasehati. Tapi aku enggan untuk menjawab dan lebih memilih memperhatikan Rania yang sedang memasak. Ternyata dia sangat mahir. Kenapa selama ini aku tidak tahu? "Kau terkejut bukan dengan kepintaran Rania dalam memasak?" tanya Mas Surya di tengah lamunanku. "Biasa saja." "Jangan bohong kamu, Riko. Mas tahu setiap apa yang ad

