bc

Luna for the Alpha Rogues

book_age16+
1.5K
FOLLOW
12.2K
READ
alpha
powerful
warrior
luna
sweet
bxg
monster
werewolves
enimies to lovers
rejected
like
intro-logo
Blurb

- Sudah Tamat -

Erlin Tipnare adalah seorang gadis keturunan manusia dan werewolf, semula hidupnya baik-baik saja dan damai selama ia tinggal dikawasan Crismoon pack. Hingga suatu hari ada sekelompok Rogue yang menyerang pack-nya.

Saat itu juga Erlin mendapati aroma yang sangat memabukkan, ia bertemu dengan Mate, pasangan hidup yang telah ditakdirkan sang dewi bulan.

Hal yang paling mengejutkan ternyata Mate Erlin ada dibarisan para Rogue yang menyerang tempat tinggalnya. Syok, tentu saja. Terlebih lagi pria itu adalah pemimpin dari para rogue.

Kenapa harus Rogue? Rogue adalah sekelompok serigala perusuh dan suka menebar teror dimana-mana. Bagaimana Erlin bisa menjalani hidup dengannya, haruskah ia menolak takdir?

"Mate, Lunaku." Jamien Istyn Honorius.

[Tolong tekan tanda Love untuk memasukkan cerita ini pada library kalian, terimakasih]

*Pict by Pinterest

*Fonts by Canva

chap-preview
Free preview
1 : Erlin Tipnare
Erlin Tipnare, seorang gadis manis berdarah manusia dan werewolf. Ibunya adalah manusia murni yang memiliki mate seorang bangsa werewolf, yaitu ayah dari Erlin. Ayahnya adalah seorang mantan Beta dari kepemimpinan Alpha sebelumnya, Rohan. Sayangnya, sang ibu tercinta telah meninggal beberapa tahun silam diakibatkan oleh p*********n kelompok tak dikenal, kejadian tersebut benar-benar membuat gadis itu terluka dan rapuh. Hari demi hari Erlin lalui dengan perasaan sedih, hancur dan kecewa. Orang-orang terdekat selalu memberi dukungan untuknya agar kuat dan kembali menjalani hidup, Erlin mulai bangkit meski harus terjatuh beberapa kali. Ia selalu meyakinkan diri bahwa ia bisa, apalagi keluarga pack selalu ada disisinya. Sementara itu ia masih menjalin hubungan baik dengan keluarga dari ibunya, ia memiliki nenek dan kakek yang masih hidup dengan sehat meski usia sudah renta. Erlin sesekali berkunjung ke dunia manusia untuk menjenguk keluarganya, menghabiskan pekan di dunia manusia tidak buruk. Hanya saja keselamatannya tidak bisa terjamin saat berada di dunia manusia karena masih banyak pemburu yang mengincar keberadaan makhluk Immortal. Para pemburu dapat mengenali aroma para makhluk Immortal, maka dari itu mereka dengan mudah bisa menangkapnya. Crismoon pack, tempat yang kini menjadi tempat tinggal tetap bagi gadis itu. Crismoon dipimpin oleh Alpha yang bernama Leo, sedangkan sang Luna bernama Irish, keduanya adalah pasangan yang bijak dalam memimpin rakyatnya, baik Leo ataupun Irish sama-sama memandang seseorang dengan derajat yang sama. Dikalangan semua pack, Crismoon adalah pack yang begitu ramah pada semua golongan, termasuk memperlakukan bawahan dengan baik dan juga saling menghormati. "Ya ya ya, ayolah bantu aku, Lin." Seorang gadis datang tiba-tiba menuju Erlin yang sedang duduk diam menikmati angin sore. Suara itu meluncur dari bibir seorang gadis, itu adalah Saskia yang merupakan adik kandung satu-satunya dari Alpha Leo. Saskia dan Erlin menjalin persahabatan sudah sejak lama, terhitung ketika Erlin diboyong ke pack oleh sang ayah, yakni sejak usianya masih tiga tahun. Adik dari Alpha itu sangat lengket dengan Erlin, baginya mereka sudah seperti kakak beradik walaupun tak sedarah. "Aku tidak mau." Erlin tetap kekeuh dengan pendiriannya, membuat Saskia yang mendengarnya pun cemberut. Bagaimana tidak, Saskia meminta Erlin untuk menjadi tameng selama gadis itu berkencan dengan kekasihnya. Catat! Hanya kekasih, bukan mate nya. Alpha Leo selalu menasehati Saskia agar sabar menanti bertemu dengan pasangan abadinya, tapi nampaknya gadis itu tidak sabar untuk menjalin kisah romansa, sehingga Saskia seringkali berpacaran tanpa sepengetahuan sang kakak. Berbeda dengan Erlin yang masa bodo dengan mate atau pasangan jiwa, ia belum minat menjalin cinta. Bertemu pun syukur, tidak pun bukan menjadi masalah besar baginya. Sudah terhitung sejak satu tahun ini Saskia selalu menjadikan Erlin sebagai tameng, mereka beralasan untuk keluar berjalan-jalan, tapi dipertengahan jalan Saskia akan menemui kekasihnya yang sudah menunggunya dipersimpangan hutan, dan Erlin ditinggal sendirian hingga tak tentu arah. Sejujurnya Erlin lelah berpura-pura dan merasa menjadi orang terjahat karena telah membohongi Alpha sebaik Leo, hanya saja ia tidak bisa berbuat banyak. Erlin tak menyukai kekasih Saskia, ia merasa ada yang aneh dengan pemuda itu, entahlah terkesan misterius dan licik. Berulang kali Erlin memberi saran pada Saskia agar meninggalkan kekasih semunya itu, tapi Saskia tetaplah Saskia yang sangat bebal dan susah diatur. Dan kini untuk kesekian kalinya lagi-lagi Saskia meminta Erlin menjadi tameng, Saskia dan kekasihnya akan berencana pergi ke dunia manusia untuk menikmati salah satu wahana bermain. Erlin tentu saja menolak mengambil resiko sebesar itu, didunia manusia tidak ada pengamanan ketat jika suatu hal terjadi pada Saskia yang diakibatkan oleh kekasihnya. "Aku mohon sekali ini saja, bantu aku." Lagi, Saskia memelas menampilkan ekspresi andalannya berharap agar Erlin bisa luluh. Terdengar hela napas panjang dari Erlin, ia kini berbalik menatap sahabatnya yang sangat menyebalkan akhir-akhir ini. "Kia, aku tidak mau mengambil resiko sebesar itu. Kau bahkan belum tahu betul silsilah keluarga Jared, aku takut jika dia adalah musuh yang menyamar." Kini ekspresi Saskia berubah dengan datar, ia menatap Erlin tak suka. "Lin, Jared adalah orang baik, dia kekasihku dan aku percaya padanya." Tukasnya, Saskia memincingkan mata tidak suka karena Erlin seakan mencurigai kekasihnya. "Apa kau tidak merasa berdosa karena telah membohongi Alpha Leo? Bagaimana jika seandainya dia tahu bahwa kau menjalin hubungan dengan pria yang bukan mate mu, terlebih lagi pria yang tidak tahu asal-usulnya." Omongan Erlin memang benar adanya, tapi Saskia tidak peduli, saat ini cinta telah membutakannya. "Aku yang akan bertanggung jawab sepenuhnya, kau tidak akan kena marah. Ku mohon hanya sekali ini saja, setelahnya aku akan berkata jujur pada Kak Leo." Lihat saja, masih bebal. Tak ada pilihan lain, Erlin akan menyanggupinya jika Saskia benar-benar akan membicarakan hal ini pada sang kakak. "Ya, hanya satu kali ini saja. Setelahnya kau harus berkata jujur pada Alpha Leo, aku tak ingin menanggung dosamu terlalu lama." Saskia memekik senang, bahkan saat ini gadis itu berputar mengelilingi Erlin. Akhirnya dengan bujuk rayu yang ia lontarkan mampu membuat Erlin luluh juga, sebodo amat dengan janjinya mengenai ini adalah kali tetakhir ia menemui sang kekasih secara diam-diam. Pokoknya Saskia sangat bahagia detik ini! "Kau serius? Kau mau? Terimakasih, Erlin sahabatku tercinta." Saskia memeluk Erlin dengan erat membuat gadis itu seakan terhuyung ke belakang. "Ugh lepaskan, kau berat. Awas saja jika kau mengingkari janjmu, aku sendiri yang akan melaporkan hubunganmu dengan Jared pada Alpha Leo." Suara Erlin tersirat akan adanya ancaman, ia tidak main-main. Saskia melepaskan pelukannya, senyuman manis masih menghiasi bibir gadis itu. "Siap, bos!" Tangannya bergerak menunjukkan gestur hormat pada Erlin, membuat gadis dihadapannya mendengus malas. Sejujurnya Erlin mempunyai firasat tak mengenakkan, semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi. Ia menatap langit sore yang mulai dihiasi awan hitam, sepertinya mendung dan akan terjadi hujan. "Lin, apa kau tidak mencoba mencari mate mu?" Gumam Saskia dengan pelan, kini dirinya juga hanyut dalam suasana mendung yang cukup indah dipandang dan segar untuk dirasakan semilir anginnya. "Aku belum berminat." Erlin mengendikkan bahu tak peduli. "Kau yakin? Bagaimana jika tiba-tiba saja kau bertemu dengannya." Saskia bertanya lagi, ia merasa penasaran dengan perasaan Erlin yang datar-datar saja, berbeda dengan dirinya yang menginginkan sebuah hubungan romansa percintaan. "Mudah saja! jika dia baik maka aku akan menerimanya, jika dia jahat aku akan menjauhinya." Suara Erlin terdengar sangat enteng. Saskia menganga tak percaya. "Semudah itu?" "Tentu saja, memangnya apa yang kau pikirkan?" Balas Erlin dengan nada santainya seolah tak memiliki beban apapun. "Kau masih normal kan? Maksudku, bagaimana mungkin kau tidak tertarik menjalin hubungan sepertiku." Erlin terkekeh, ia meraih satu kelopak bunga yang sedari tadi menjadi mainannya. "Menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi, apa itu yang kau maksud?" Gotcha! Erlin sedang menyindir Saskia. Gadis itu pun mengerucutkan bibirnya kesal, selalu saja ia kalah berdebat omongan dengan Erlin, sahabatnya itu pandai dalam membolak-balikkan perkataan. "Huh, kau menyebalkan." Dengusnya. "Menurutmu apa definisi cinta? Aku teringat dengan sebuah kisah pasangan suami istri yang memilih berpisah setelah salah satunya tertarik dengan orang lain, aku tidak ingin hal seperti itu ku alami. Aku hanya tidak siap jika pasanganku nanti memilih berselingkuh dengan wanita lain." "Menurutku cinta adalah perasaan menyayangi seseorang dengan tulus dan tidak memandang segi fisik ataupun materi, cinta yaitu posisi dimana kita saling percaya dan saling mengasihi. Jika ada suami istri yang salah satunya berkhianat, menurutku orang itu adalah orang terbodoh. Bagaimana bisa? Tentu saja, orang itu menyia-nyiakan pasangan yang tulus menemaninya, dan lebih memilih kerikil jalanan. Terlebih, seorang pengkhianat memang pantas bersanding dengan perebut, biarkan mereka sama-sama hancur. Jangan membuang air mata untuk seorang pengkhianat." "Begitu, ya?" Tanya Erlin masih memandang ke depan. Saskia mengangguk kuat. "Aku selalu berusaha mencari mate ku, tapi sepertinya moongoddes belum menakdirkannya. Sekarang giliranmu, kau harus berusaha." "Entahlah, aku sama sekali belum berminat." Erlin benar-benar tidak siap untuk meninggalkan pack yang selama ini menaungi dirinya, ia berharap jika pun memiliki mate, ia ingin mate yang juga sama tinggalnya di Crismoon. Namun, itu hanya angan belaka, tujuh belas tahun ia menempati pack ini, tidak ada tanda-tanda kehadiran mate-nya disini. Kemungkinan besar pasangan jiwanya berada di luar Crismoon, dan hal ini yang membuat Erlin enggan bertemu dengannya, Erlin tidak ingin meninggalkan Crismoon. Selain itu, jangan lupakan bahwa Erlin memiliki darah bangsa manusia, jadi ia tidak akan terlalu bergantung dengan mate-nya nanti. Karena manusia tidak memiliki takdir yang harus mengikatnya pada satu orang mutlak, manusia bebas memilih orang lain sebagai pasangannya. "Semua kembali ke dirimu. Jika nantinya kau sudah memiliki setitik rasa untuk mengasihi, kau akan berusaha mencarinya. Jikalau ia yang akan menemuimu terlebih dulu, ku harap kau mau menerimanya." Nasehat Saskia begitu menohok baginya, Saskia tahu betul sifat Erlin. Kenangan buruk Erlin membuat gadis itu enggan membuka hatinya lagi, Saskia tahu Erlin akan berbuat nekat sekalipun itu mereject mate-nya. Erlin hanya berdehem pelan menanggapi ucapan Saskia, entahlah hatinya seakan sudah beku. "Lalu bagaimana denganmu sendiri? Jika suatu saat nanti kau bertemu mate mu, sedangkan kau sendiri masih berhubungan dengan Jared." Erlin menatap Saskia, dari raut yang ditunjukkan Saskia terlihat guratan bingung, pasrah, dan yang lainnya. "Aku masih belum tahu bagaimana kedepannya. Jika memang aku bertemu dengannya nanti, tentu saja aku akan memilih mate ku." Egois, itulah Saskia. Ia hanya ingin merasakan kisah romansa cinta walau hanya sesaat dan sementara, bagaikan habis manis sepah dibuang. Saskia hanya memanfaatkan kekasihnya untuk mengobati rasa penasarannya terhadap hubungan percintaan, setelah itu ia akan membuangnya. Menjadikan Jared sebagai batu loncatan selama gadis itu belum bertemu dengan mate yang ditakdirkan moongoddes untuknya. "Kau egois, Kia." Erlin terkekeh miris. "Katakanlah aku seperti itu, aku memang egois memanfaatkan Jared untuk rasa penasaranku semata. Bagaimana lagi, seorang bangsa werewolf memang sudah ditakdirkan untuk mate abadinya, bukan kekasih semu semata. Maka dari itu, sebelum aku benar-benar diikat oleh pasangan abadiku nantinya, setidaknya aku sudah memiliki pengalaman cinta." "Saran untukmu, jangan terus-terusan mempermainkan cinta, kau tahu bahwa rasa cinta bisa membawamu pada petaka. Jangan sampai Jared dendam terhadapmu ketika kau meninggalkannya." Erlin serius, ia merasa bahwa Jared bukan pria yang baik. Bisa saja pria itu menaruh dendam pada Saskia suatu saat nanti. Saskia mengangguk pelan. "Aku akan mengingat ucapanmu, terimakasih." Setelahnya tak ada lagi obrolan-obrolan yang terdengar, Erlin dan Saskia sama-sama diam menikmati semilir angin berhembus yang menerpa wajah mereka. Angin sejuk disore hari yang mendung merupakan perpaduan yang pas untuk bersantai. Sedangkan disuatu tempat yang didominasi warna gelap mencekam ada seorang pria yang tengah duduk dikursi kebesarannya, tangan kirinya memegang segelas cairan berwarna merah pekat. Pria itu termenung memikirkan kehidupannya, apakah selamanya ia memimpin klan ini dengan sendiri? Apakah ia tidak ditakdirkan untuk memiliki mate seperti serigala pada umumnya? Oh jangan lupakan fakta bahwa ia adalah seorang rogue, bukan serigala umum yang memiliki darah murni werewolf. Bagi orang lain, rogue adalah sekelompok werewolf terhina yang ada dalam sejarah. Tak dapat dipungkiri, klan tersebut seringkali menebar kerusuhan dan teror pada pack-pack lain. Rogue terkenal akan kekejaman dan kelicikannya. Pria itu tidak memungkiri, ia juga merasa seperti pembunuh yang haus akan darah serta kekuasaan. Serigala liar atau yang dikenal sebagai Rogue, mereka ditampung oleh pria itu. Dilatih untuk menyerang dan mempertahankan diri yang suatu saat pasti akan berguna untuk menyerang pack-pack werewolf lain. Pria itu memberi nama kelompoknya sebagai Klan Black Rogue. Ia menjadi pemimpin dari sekumpulan rogue tersebut, kekejamannya mampu membuat rakyatnya patuh pada perintah. "Hormat saya, Alpha Jamien." Ya, mereka juga menyebut pemimpin dengan julukan Alpha. Bertindak seolah-olah mereka adalah kawanan serigala berpack. "Ada apa, Tian?" Jamien tersentak dari lamunannya, mata kuning emasnya kembali menajam dan tanpa tersenyum sama sekali. "Kami sudah merencanakan p*********n pada salah satu pack dibagian utara, pack tersebut memiliki tanah yang subur serta luas." "Apa nama pack itu?" Jamien kembali bersuara tanpa menatap lawan bicaranya. "Crismoon Pack. Kita belum pernah bermasalah dengan mereka, tapi dengan mencoba menyerang mereka maka kita berkemungkinan bisa memperluas wilayah." Sahut Tian, Beta dari Jamien. Jamien menganggukkan kepala. "Ide yang bagus, aku akan membuat strategi terbaik." Tian tersenyum mendengar ucapan Alpha nya yang sangat bisa diandalkan. Tian hanya ingin keberadaan rogue tidak dipandang remeh, rogue juga berhak mempunyai wilayah resmi dan diakui. "Terimakasih, Alpha. Saya undur diri." Tian menunduk singkat, setelahnya pria berwajah seram itu langsung pergi. Setelah kepergian Tian, Jamien mulai memikirkan rencana untuk menyerang Crismoon. Setitik rasa dalam hatinya seakan memberontak, Jamien menyentuh d**a kirinya yang bergemuruh. Hatinya seakan memberi tanda bahwa akan ada suatu hal besar yang akan terjadi ketika ia menyerang pack subur itu. Jamien menggelengkan kepala, kembali foks memutar otak membuat strategi p*********n. Kali ini bertekad untuk mulai menaklukkan pack agar ia bisa menduduki wilayah tersebut, meskipun dengan cara kotor sekalipun. Sasaran pertamanya adalah Crismoon, ia akan menduduki tahta itu ketika berhasil merebutnya. Jika dulunya Rogue hanya menyerang dan menebar teror, sekarang Jamien akan merebut tahta para Alpha. Jamien menyeringai kejam. Black, jiwa serigalanya mengaum ganas dipikiran Jamien. Jamien Istyn Honorius, seorang werewolf yang juga memiliki sisi demon dalam dirinya. ***** Pagi ini dapur diramaikan dengan hilir mudik Omega yang sedang menyiapkan banyak sekali makanan untuk sarapan, terlihat dari mereka semua yang disibukkan dengan memegang kendali tugas masing-masing. Ada yang sedang menggoreng, mengiris buah-buahan, ataupun mengelap piring hingga mengkilap, semuanya sedang bekerja tanpa terkecuali. Termasuk dua gadis yang memilih untuk ikut berkutat dengan Omega pack, mereka adalah Erlin dan Saskia yang sedang membantu para Omega yang tengah membuatkan sarapan, keduanya sangat suka berada di Crismoon karena hanya disinilah mereka tidak membedakan kasta. Bahkan Saskia pun turut ikut serta, adik dari Alpha itu juga ramah terhadap semua orang. "Bibi, jus mangga yang ku buat sendiri tolong pisahkan ya. Jus ini ku buat dengan sepenuh hati." Ujar Saskia sembari menyengir kuda, dilihatnya satu botol jus yang menggugah selera sedang diletakkan tak jauh dari meja dapur. Saskia pun memiliki kerendahan hati, ia tidak pernah memperlakukan Omega dengan semena-mena meski dirinya memiliki kekuasaan tinggi di Crismoon. Erlin menatap Saskia dengan seksama. Rencana Saskia untuk pergi kencan ke dunia manusia akan dilaksanakan hari ini setelah sarapan, Saskia tidak sabar untuk berjalan-jalan dengan kekasihnya. Erlin harus bersiap diri dijadikan sebagai tameng agar Alpha Leo mengizinkan Saskia keluar pack, sang kakak selalu bersikap curiga jika Saskia keluar pack, ia tidak mau Saskia menemui pria-pria yang bukan murni belahan jiwanya. Namun, jika ada Erlin maka Saskia patut berbangga diri. Erlin selalu menjadi alasan Saskia untuk menutupi hubungan percintaannya dengan Jared, dan Alpha Leo sangat mempercayai sahabat dari adiknya. "Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Saskia dengan kening berkerut samar. Erlin menggelengkan kepala, ia kembali meneruskan acara menata masakannya. Sarapan kali ini begitu ramai, Alpha Leo dan Luna Irish mengajak beberapa bawahan mereka untuk duduk dan menikmati santapan mereka. Tak terkecuali Erlin yang merupakan anak ex-Beta sekaligus bersahabat dengan Saskia, pack ini sangat ramah dan bersahaja. Erlin tidak ingin sesuatu hal yang buruk menimpa Crismoon, gadis itu akan mempertaruhkan hidupnya jika pun ada yang mengganggu pack mereka. Matanya bergulir menatap Saskia yang sedang sibuk mengetik pesan dilayar ponsel, Erlin menyenggol pelan bahu sahabatnya. Saskia menatap Erlin dengan sebal, menaikkan kedua alisnya seolah berkata 'ada apa?'. 'Alpha Leo sedang berpidato singkat, kau sebagai adiknya malah mengabaikannya.' Mindlink Erlin pada Saskia. Erlin yakin bahwa Saskia sedang berkomunikasi dengan kekasihnya, maka dari itu ia senyum-senyum sendiri. Saskia mengedarkan pandangan, meneliti satu per satu orang yang ada dimeja makan. Tatapannya beralih menuju pada sang kakak yang saat ini menatapnya dengan menusuk tajam. Buru-buru Saskia segera menyembunyikan ponselnya, lalu berdehem pelan sembari memperbaiki duduknya agar lebih sopan. "Sesuai apa yang telah kita usahakan, tanah Crismoon berhasil menjadi yang tersubur diantara pack-pack lain. Kita harus menambah tanaman ataupun buah-buahan yang belum pernah ditanam disini, silahkan bagi kalian untuk mengemukakan ide terbaik." Beberapa anggota pack saling berdiskusi dengan samping kanan kiri mereka, Leo tersenyum tatkala anggotanya bisa diajak kerjasama untuk kemajuan pack. "Hormat saya, Alpha. Saya mempunyai ide untuk menanam bunga matahari, yah walaupun bukan termasuk dalam jenis buah-buahan." Usul Erlin. "Wahh, usul yang bagus, Lin. Aku juga menyukai bunga matahari. Dipagi hari mereka akan bergerak mengikuti sang surya, bunga matahari sangat indah." Ujar Irish yang tersenyum bahagia mendengar usulan gadis yang sudah dianggap sebagai adiknya sendiri. Mendengar Lunanya sangat antusias, Leo pun menyetujui usulan itu. "Baik, usulan diterima. Apa ada lagi?" Leo menganggukkan kepala pelan, ia mengedarkan pandangan meneliti satu per satu anggota pack jika ada yang mengusulkan pendapat lagi. Saskia mengangkat tangannya, Erlin menatap gadis itu dengan ragu, biasanya Saskia akan mengusulkan ide tak masuk akal. "Bagaimana kalau kita menanam wolfsbane?" Seru sebuah suara yang berposisi di tengah kursi makan, yaitu Saskia. Semua orang yang ada di meja makan terkejut dengan ucapan adik dari Alpha mereka, sedangkan Erlin sudah tak heran, sahabat gilanya itu seringkali bertindak di luar nalar. "Kia, wolfsbane sangat berbahaya untuk bangsa werewolf, kau ingin mati konyol?" Leo menatap adiknya dengan mendelik, begitupun anggota lainnya. Saskia menggelengkan kepala, ia memajukan tubuhnya ke depan guna ingin menjelaskan pemikirannya. "No no! Bukan itu yang aku maksud, Kak. Jika kita mempunyai stok wolfsbane sendiri, maka kita tidak perlu bersusah payah menghadapi serangan pack lain." "Maksudmu?" Tanya Alpha Leo yang masih tidak paham dengan pemikiran adiknya. "Jika suatu saat ada p*********n dari pack lain, gunakan wolfsbane yang kita miliki untuk menyerang balik mereka. Itu adalah opsi terakhir, jika kita sudah tidak mampu melawan mereka." Wolfsbane tidak boleh digunakan dengan asal, harus di keadaan terdesak lah para werewolf menggunakan racun itu. Leo terlihat berpikir sejenak, ia menimbang baik buruknya menanan tanaman beracun itu. "Lalu bagaimana jika kita sendiri yang masuk dalam perangkap?" Bisik Erlin pada Saskia, ia pusing mendengar ide gila gadis itu. "Tidak akan, aku tahu cara menjinakkannya." Saskia tersenyum miring, membuat Erlin menatap horor kearahnya. "Baiklah, usulan Saskia diterima. Setelah aku berpikir baik dan buruknya, memang wolfsbane juga dibutuhkan ketika keadaan terdesak. Selain itu, jangan menggunakan racun mematikan tersebut untuk hal sepele." Setelah mengatakan demikian, Saskia berjingkrak senang didalam pikirannya. Mereka menyelesaikan sarapan dengan tenang, sesekali ada canda tawa yang terlempar. Saskia bangkit dari duduknya, sekilas gadis itu tersenyum cerah tatkala mendapatkan notifikasi dari ponselnya. "Lin, Ayah ingin berbicara denganmu setelah sarapan." Ujar Rohan pada anak semata wayangnya. "Baik, Ayah." Erlin hendak berjalan mengekori sang Ayah, tapi Saskia lebih dulu membisiki telinganya. "Aku menunggumu dikamarku, sebentar lagi kita akan pergi ke luar." Bisik Saskia tepat di telinga Erlin. Erlin hanya menanggapinya dengan mengangguk pelan, Saskia benar-benar tidak bisa dilawan. Erlin melanjutkan langkah kakinya menuju aula mansion pack, disana Rohan tengah berdiri memunggunginya. "Nak, apa kau belum menemukan mate mu?" Rohan membalikkan badan, menatap anak semata wayangnya dengan ekspresi teduh. Erlin menggeleng. "Belum, Erlin juga tidak ingin meninggalkan Ayah dan pack ini nantinya." "Kau perlu mencari jodohmu, Ayah tidak bisa menemanimu selamanya. mate mu lah yang akan menjagamu, Lin." Rohan mengusap kepala anaknya dengan sayang, Erlin berubah menjadi tertutup tatkala kehilangan sang Ibu. Erlin tidak suka dengan ucapan Ayahnya yang seakan-akan ingin meninggalkannya. "Ayah, Erlin tidak akan mencari mate untuk saat ini. Jikapun ia muncul sendiri dihadapan ku, maka aku akan tetap memilih bersama kalian di Crismoon." Erlin sudah mempunyai keluarga yang cukup. Ayahnya yang sayang padanya, Saskia yang menemaninya, hingga Alpha dan Luna yang memperlakukan Erlin dengan baik. Erlin tidak ingin pergi dari pack ini, Erlin ingin mendedikasikan hidupnya pada Crismoon. "Suatu saat kau pasti akan berpisah dengan kami, cepat atau lambat karena akan bertemu dengan mate mu. Ayah tidak ingin kau menutup diri atas apa yang menimpa Ibumu di masa lalu, kau harus membuang kenangan buruk itu. Lin, bangkitlah!" Rohan menatap putrinya dengan nanar, bulir air matanya menetes jatuh ke pipi pria baya itu. Erlin menghambur ke pelukan Ayahnya. "Kau sangat menyayangi kami hingga melupakan dirimu sendiri. Jika Saskia bertemu mate-nya, apakah ia masih bisa menghabiskan waktu denganmu? Tentu saja tidak, ia akan berada disamping mate-nya. Kau pun harus menemukan kebahagiaanmu Lin." Erlin mengangguk mendengar nasihat Ayahnya yang kenyatannya memang benar. Ayah dan anak itu saling berpelukan sebagai obat rindu yang mendalam, Rohan sudah jarang pergi ke mansion ini karena posisinya sudah tergantikan. Alpha Leo masih berusaha membuat Rohan tinggal di mansion, akan tetapi Rohan merasa tidak enak karena ia sudah tak menjabat sebagai Beta. Dikarenakan Rohan hanya memiliki satu anak dan itu adalah perempuan, maka Leo mengangkat orang kepercayaannya sebagai Beta. Setelah acara sedih-sedihan singkat itu, Rohan memilih langsung pulang ke rumahnya yang tak jauh dari mansion, pria baya itu memilih hidup dilingkungan pedesaan para werewolf Crismoon. Erlin berusaha mencegah sang ayah, jujur saja ia tidak bisa membiarkan Rohan tinggal sendirian ditempat tersebut. Dulu saat usia Erlin menginjak tiga tahun, Rohan sudah memiliki rumah tersebut. Tempat kedua untuk mengistirahatkan diri selain mansion pack, di sana Rohan sering menghabiskan waktu dengan Adelein, yaitu Ibu dari Erlin. Untuk itu Rohan memilih tinggal dirumahnya sendiri untuk mengenang masa-masa indah bersama sang mate, Adelia yang seorang manusia tidak biasa dengan anggota pack yang sering lalu lalang dalam wujud serigalanya, hingga ia lebih memilih tinggal di rumah pribadi Rohan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

T E A R S

read
312.8K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.5K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

When The Bastard CEO Falls in Love

read
370.3K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook