16

1513 Words

Masih sore dan Kinta memutuskan untuk keluar rumah, menjernihkan pikirannya yang belakangan ini terasa sudah berada di luar jalur. Dia sadar bahwa dengan tidak banyak pertimbangan, dirinya sudah mengambil keputusan begitu banyak. Dari mulai keputusan untuk speak up di hadapan kakaknya padahal selama ini dia sudah menahan diri dengan baik, ditambah keputusan untuk menerima perjodohan dengan seorang lelaki yang sebelumnya tidak dia kenal sama sekali. Dan keputusannya itu sudah mengalir jauh, membawanya pada kenyataan yang lebih serius dari sebelumnya. Kinta yang kini tengah duduk di taman kota dengan satu mangkuk eskrim berukuran besar, mengangkat tangan kirinya yang tersemat sebuah cincin silver bermata kan satu pertama besar, cincin pertunangannya dengan Agni, pemilik restoran yang cukup

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD