bc

Mas Gula Jawa

book_age18+
424
FOLLOW
3.0K
READ
love after marriage
arranged marriage
goodgirl
independent
drama
bxg
male lead
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Kintamani yang hidup dengan biasa-biasa saja, harus masuk ke dalam perangkap dimana dia harus hidup sebagai bagian dari orang terpandang yang juga kerap disebut bangsawan Jawa hanya karena terpikat pada si Mas Gula Jawa yang membuatnya jatuh hati. Namun demi bisa hidup sebagai istri dari seorang Agnibrata, dirinya juga harus berhadapan dengan pemikiran kolot mertuanya.

Bisakah Kintamani bertahan dengan perjodohan yang dia terima hanya karena menyukai kulit coklat eksotis bak gula Jawa yang dimiliki Agni?

chap-preview
Free preview
1
"Selamat ulang tahun, Mami!" Tubuh berisi dengan tinggi beberapa senti di bawahnya itu, ia peluk dengan erat. Serta menghadiahi kecupan ringan di pipi yang terasa lembut dan juga harum. Wangi favoritnya sejak kecil. "Makasih ya, Sayang. Mami bahkan lupa kalau hari ini ulang tahun Mami," balas wanita yang sedang di peluknya itu. Kintamani melepas pelukannya, berdiri menyamping hingga kini bisa menatap wajah tua Mami nya dengan sesuka hati. "Kinta udah nyiapin kado buat Mami, tapi kayaknya belum sampai deh," ujarnya sambil memanjangkan leher ke arah pintu rumah mereka. Ia sengaja memesan sesuatu dari sebuah market place karena tidak memiliki waktu untuk bisa mencarinya sendiri. Harusnya barang yang ia pesan bisa tiba sejak kemarin, namun setelah mengkonfirmasi jasa pengiriman, Kinta mendapati paketnya terselip dan baru akan tiba hari ini. Maka saat ini dirinya sedang menunggu kurir yang datang mengantarkan paketnya. Namun bukan kurir yang ditunggunya yang datang, justru kakak perempuannya yang mengenakan setelan olahraga ketat yang lepek itu yang memasuki rumah. Tanpa tahu malu dan dengan tubuh yang berkeringat banyak itu, Kakaknya berlari kecil dan langsung menghambur ke pelukan Mami nya. "Selamat ulang tahun wonder woman nya aku! Ya ampun Mami tiap hari makin cantik aja, pantes duda di ujung komplek naksir berat sama Mami!" serunya. Kinta terkikik mendengar ucapan kakaknya itu. Sedangkan Mami nya hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, merasa takjub dengan kepribadian putri sulungnya itu. Dia adalah Kadarsih, putri tertua yang dimiliki oleh pasangan Dwi Suseno dan Puji Lestari. Umurnya menginjak angka dua puluh sembilan tahun dan sama sekali tidak ada tanda-tanda untuk menikah dalam waktu dekat.  Kadarsih bukanlah pribadi yang pemilih, justru Kadarsih tipe wanita yang gampang jatuh cinta. Tapi karena sebab itu lah, Kakak dari seorang Kintamani itu akhirnya mengalami kejadian yang kurang mengenakan dan berakhir dengan keputusan Kadarsih untuk tidak akan pernah lagi menjalin hubungan dengan siapapun. Sedangkan Kintamani adalah kebalikan si kakak. Kintamani selalu kesulitan untuk jatuh cinta atau sekedar tertarik dengan orang lain. Itu lah yang membuat dirinya yang sudah menginjak usia dua puluh lima tahun itu hanya pernah berpacaran sebanyak satu kali.  "Jangan ngomongin orang di belakangnya, siapa tahu Pak Eros lagi makan dan jadi keselek karena kamu omongin," tegur Puji. Kadarsih tertawa, kakinya berjalan mendekat ke arah kulkas dan mengeluarkan sebotol air dingin kemudian meneguk nya hingga tersisa setengah. "Lagian kenapa Mami engga terima aja sih? Om Eros kayaknya baik," tanya Kadarsih heran. Maminya yang ditanya hanya tersenyum tipis sambil kembali ke arah wajan yang terlihat sangat panas dengan asap yang mengepul namun menghasilkan aroma yang lezat dari gulai kambing kesukaan almarhum ayah mereka. "Mau gimana lagi? Mami sama Papi kamu itu udah hidup dengan saling mencintai selama lebih dari dua puluh tahun, jadi Mami lupa gimana caranya buat jatuh cinta sama orang lain," katanya dengan tangan mengaduk isi wajan. Kintamani dan Kadarsih saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang memiliki arti sama. "Apa begitu rasanya kalau kita ketemu sama orang yang tepat, Mi? Jadi engga bisa jatuh cinta sama orang lain?" tanya Kada pelan. Kinta yang mengerti arti dari pertanyaan itu, hanya bisa menunduk dam berpikir dalam diam.  Cinta yang dimiliki oleh Maminya untuk Papinya yang meninggal beberapa tahun yang lalu membuat Kinta yakin jika cinta sejati itu memang ada. Saat kita berani mengarungi kehidupan yang tidak hanya satu dua hari, satu dua bulan atau satu dua tahun, namun seumur hidup dengan orang yang sama.  Namun di sisi lain, apa yang dialami oleh kakaknya, justru membuat Kinta merasa takut. Takut jika ternyata dirinya tidak memiliki nasib baik yang sama dengan Maminya namun memiliki nasib buruk yang sama dengan kakaknya. Membayangkan apa yang dialami oleh kakaknya bisa terjadi juga padanya, membuat Kinta merasa tidak siap untuk menjalin hubungan dengan siapapun di usianya yang sekarang. "Iya memang begitu. Sekalipun kita awalnya bingung, tapi kalau dia adalah seseorang yang tepat buat kita, hati kita bisa menyadari itu lebih cepat," jawab ibunya. Suasana menjadi hening seketika.  Ketika Kinta menoleh ke arah kakaknya, hatinya terenyuh ketika melihat wajah itu lagi yang ditunjukan oleh Kada. Wajah yang mengatakan jika Kakaknya itu tidak bisa percaya pada ucapan manis yang baru saja dikatakan oleh ibunya, wajah putus asa, seakan-akan tidak akan ada nasib baik yang bisa didapat olehnya. Untungnya, suasana yang tidak disukai Kinta itu terdistraksi dengan bunyi bel dari arah luar. Kedatangan seorang kurir yang sudah ditunggu oleh Kinta sejak tadi, menjadi penyelamat bagi suasana kelam yang terjadi di antara mereka. * "Gue pikir lo bakal engga masuk hari ini, biasanya kan kalau nyokap lo ulang tahun, kalian selalu ziarah ke makam bokap," ujar Kaila, bos sekaligus kakak kelas Kinta dulu. Kinta menoleh malas, membenturkan pelan kepalanya di atas etalase obat yang besar. "Harusnya sih gitu..." gumamnya. Kemudian posisinya wajahnya berubah menjadi jadi tenggelam di atas etalase dengan erangan frustasi. "Kenapa sih? Ada masalah?" Kaila bertanya, dirinya kemudian mengambil duduk di sebuah kursi tinggi yang biasa di duduki olehnya atau Kinta jika sedang tidak ada pembeli seperti saat ini. Kinta menggeleng, mengangkat wajahnya hingga membuat Kaila meringis karena melihat betapa kacaunya ekspresi yang ditunjukkan olehnya. "Engga tahu kenapa tadi pagi jadi ada obrolan soal cinta-cintaan, dan setelah itu Kak Kada ngurung diri di kamar," desahnya berat. Kaila mengangkat alisnya tinggi-tinggi, "Lagi?" Dia ikut mendesah. Dengan posisi duduk miring, bagian pinggulnya ia sandarkan di badan etalase dengan santai. "Lama-lama kakak lo jadi makin toxic ya? Mau sampai kapan dia begitu?" tanyanya kurang senang. Kinta mencebik. Dirinya tahu bahwa Kaila tidak begitu suka setiap kali Kinta menceritakan soal kakaknya. Bukan berarti Kaila membenci Kada, hanya saja menurut Kaila, Kada itu terlalu lemah hingga bisa se terpuruk ini hanya karena pernah dikecewakan satu kali. Bahkan menurut Kaila, Kada itu egois karena bisa-bisanya bersikap seperti itu tanpa memikirkan keadaan sekitar dan orang-orang terdekatnya yang jadi ikut-ikutan tidak nyaman. "Dia kan cuma engga bisa ngatasin perasaannya sendiri, Kal. Engga bisa disalahin juga kan karena perasaan orang itu beda-beda, engga semua orang punya hati sekuat lo," balas Kinta. Kaila tertawa, kepalanya sedikit mendongak menatap lampu yang padam di atas kepalanya. "Gue juga engga sekuat itu. Lo tahu sendiri berapa banyak gue sakit hati gara-gara makhluk berkromosom XY itu. Cuma gue nganggep yang kayak gitu ya...jadi pelajaran aja buat gue ke depannya biar bisa lebih paham, mana cowok yang baik dan mana yang engga. Yang paling penting tuh kita bisa berpikir lebih positif dan engga mandang rendah diri kita sendiri, kayak kakak lo itu," balasnya. Kinta hanya terdiam, membenarkan ucapan Kaila. Namun dia juga menyadari bahwa apa yang dikatakan oleh Kaila, bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh kakaknya yang tidak memiliki pendirian yang kuat dan pikiran positif seperti Kaila. "Lagian mau sampai kapan sih lo ngurusin percintaan kakak lo yang engga ada harapan itu? Lo yang masih muda dan harusnya lo bikin sendiri cerita cinta lo, bukan malah sibuk galauin perasaan orang lain," sungut Kaila. Tangannya dengan enteng menyentil kening Kinta hingga karyawannya itu mengaduh dengan mata mendelik. "Gue engga bisa suka sama sembarang cowok. Lagian hidup gue terlalu sibuk sampai-sampai gue engga ada waktu buat bersosialisasi," balasnya sedikit kesal. Dia melirik malas ke arah Kaila yang tampak tidak berdosa. Memangnya siapa yang membuat dirinya bekerja penuh selama satu minggu dan hanya libur di hari minggu saja? Bahkan di tanggal merah pun, Kaila tidak memberikannya libur seperti pekerja kantoran.  Walaupun mendapat gaji yang lebih dari cukup untuk sekedar membeli skincare merk terkenal yang diiklankan song hye kyo, tapi tetap saja Kinta tidak memiliki teman lain selain bosnya ini. "Hari gini kan banyak aplikasi chatting dan datting di mana-mana. Lo tinggal instal terus registrasi, cari deh cowok-cowok keren dan kaya dari sana." Kinta melengos, menyesal karena sudah membuang beberapa detik miliknya dengan sia-sia hanya untuk mendengarkan usulan bodoh dari bosnya itu. "Engga usah ngomong sama gue. Mending lo masuk lagi aja saja," katanya sambil mengibaskan tangan. Kaila mendelik kesal, Lagi-lagi menyentil kening Kinta dengan tidak manusiawi. "Gue bosnya! Jangan berani-beraninya ya lo nyuruh-nyuruh gue!" hardiknya. Meskipun begitu, bosnya itu tetap turun dari kursi tingginya dan berjalan bersungut-sungut meninggalkan Kinta yang tertawa geli. Bosnya itu memang aneh dan unik. Jika diingat-ingat lagi, pertemuan pertama mereka juga bisa dibilang tidak biasa. Saat itu Kinta yang masih kelas dua dan hendak pulang ke rumah seusai ekstrakurikuler, tidak sengaja melihat Kaila yang sedang berada di gang yang sempit dengan seseorang. Asalnya Kinta tidak berniat untuk mencari tahu, namun setelah mendengar seseorang mengaduh dengan suara keras, sisi heroinnya mendorong Kinta agar mencari tahu. Dan setelahnya Kinta justru menyesal karena yang dia lihat saat itu adalah Kaila yang tengah menghajar seorang lelaki yang kemudian Kinta ketahui sebagai mantan pacar Kaila yang selingkuh dengan anak SMP. Entah bagaimana ceritanya, hari itu Kinta akhirnya pulang bersama dengan Kaila untuk pertama kalinya, dengan kondisi Kaila yang menangis tersedu-sedu karena merasa sakit hati dikhianati oleh mantan pacar yang baru saja dihajar nya. Kinta tertawa geli, kepalanya ia tundukan dengan tubuh yang bergetar karena tertawa. Bahkan dirinya masih tidak bisa lupa betapa konyolnya Kaila saat itu. Namun yang hebat dari Kaila adalah, sakit hati gadis itu hanya bertahan kurang dari satu hari sebelum kemudian besoknya dengan cerita gadis itu akan menceritakan soal lelaki lain yang menarik perhatiannya. Betapa gilanya, bosnya itu. **

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.3K
bc

My Secret Little Wife

read
98.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook