22. Pernikahan

1933 Words

Kedua kakak beradik itu kembali beradu pandang sambil menaik turunkan alis mereka masing - masing. Jesika dengan wajah memerah seperti kepiting rebus, Sebenarnya berniat ingin segera berlari keluar saja, karena kedua kakak beradik itu tengah menatapnya. Seakan - akan sudah siap untuk memakan dirinya secara hidup - hidup Tetapi sebelum Jesika benar-benar melangkah pergi, sebuah tangan besar menahan tangan mungilnya, Membuat dada... Jesika semakin berdesir di dalam sana. "Jangan pergi. Tetaplah di dekatku, karena aku telah menandai dirimu sebagai milikku. Jadi sudah aku pastikan, jika aku tidak akan pernah melepaskan dirimu dariku," Ucap Ando penuh penekanan. Jesika meneguk salivanya yang terasa berat, saat tangan besar dan hangat Ando menyatu di dalam telapak tangan mungilnya. Jesika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD